Home » Bible » Bila Amarah Allah Meluap

Bila Amarah Allah Meluap

togarsianturi 28 Mar 2017 9


Bacaan: Yeremia 47
Bagaimana mungkin kita mengharap Allah tenang ketika murkaNya sudah meluap keluar? Ada manusia yang marahnya cenderung terpendam di dalam dan ada yang keluar. Allah memiliki keduanya, Dia menahan amarahNya ketika memberi kesempatan untuk manusia berbalik. Tetapi ketika amarah penuh, maka murka terjadi dan tidak dapat dibendung siapapun.
Kamu berteriak, ‘Sampai kapan engkau menyerang, hai pedang TUHAN? Kembalilah ke sarungmu dan tinggallah di sana dengan tenang!’ Tapi dapatkah ia menjadi tenang, apabila Aku sudah memerintahkannya untuk menyerang Askelon dan penduduk tepi pantai?” Yeremia 47:6-7 IBIS
Sebelum amarah Allah keluar meluap, orang-orang Filistin merasa baik-baik saja. Mereka diperingatkan, namun tak kunjung sadar dan bertobat. Sekarang ketika pedang Allah menyerang, mereka meraung dan memohon belas kasihan. Terlambat sudah! Saudaraku, kesabaran Allah atas dosa kita bukan ‘license’ untuk terus berbuat dosa. Orang yang mengangap remeh amarahNya akan tiba pada akhir seperti orang Filistin ini.
1. Tidak ada kejahatan yang tersembunyi dari hadapanNya, Dia pun tak menutup mata untuk kejahatan manusia.
2. Hari ini adalah hari anugerah bagi Anda dan saya. Mari hargai waktu yang Allah sediakan dan manfaatkan sebaik-baiknya.
3. Berjuanglah sedemikian rupa sehingga hidup Anda menyenangkan Allah, janganlah bangkitkan amarahNya.
Bapa, jadilah hidupku  kesenangan bagiMu. Amen.

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
Maha Besar dan Dahsyat

togarsianturi

18 Oct 2018

Tidakkah kita akan merasa bangga bila memiliki kenalan seorang jenderal, pengusaha besar atau pejabat tinggi? Tidakkah kita menghargai hubungan dengan seorang tenar atau yang punya kuasa besar? Sewajarnya demikian. Tetapi bagaimana kalau yang kita kenal bukan hanya atasan orang-orang hebat itu, melainkan Pencipta mereka yang memberi semua yang ada pada mereka? Logikanya pasti kita akan …

Hidup Efektif Melalui Doa

togarsianturi

18 Oct 2018

Jangan salahkan masalah atas reaksi kita. Bukan masalah yang menciptakan reaksi kita, masalah hanya menyatakan siapa kita sebenarnya. Siapa kita sebenarnya sering terungkap ketika kita sedang berhadapan dengan persoalan. Demikian juga seorang pemimpin yang baik dapat kita bedakan dari yang tidak baik ketika mereka mengadapi masalah. Nehemia menjadi contohan yang luar biasa bagi kita tentang cara …

Terbeban Bagi Tuhan

togarsianturi

17 Oct 2018

Seorang stand up comedian pernah berkelakar kira-kira begini, “Di Indonesia gampang koq, solusi kalau banjir melanda ya salahkan pemerintah saja!” Lelucon itu rasanya sangat dekat dengan kenyataan hidup kita berbangsa. Bahkan dalam unit kehidupan yang lebih kecil seperti dunia kerja atau bahkan keluarga. Bila berhadapan dengan suatu persoalan, sepertinya reaksi refleks adalah mencari siapa yang …

Cara Tuhan Menghibur

togarsianturi

16 Oct 2018

Salah satu ayat yang sangat familiar dengan orang-orang Kristen, menurut saya, adalah dari Yesaya 55:8 “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu , dan jalanmu bukanlah jalan-Ku.” Kita Bisa Merancang, Tetapi Allah yang Menetapkan Kita paham bahwa cara Allah menjawab doa kita kerap tidak seperti cara yang kita harapkan. Kita merancang A dan B, tetapi Allah mau kita …

Kepo Rohani

togarsianturi

15 Oct 2018

Sadarkah anda bahwa ada banyak hikmat dunia ini yang bertentangan prinsip Kerajaan Allah? Dari sekian banyak, yang lagi trend melanda Nusantara adalah istilah gaul Jakarta, yakni “kepo”. Kepo memiliki konotasi yang negatif, yakni menggambarkan orang-orang yang ingin tahu segala sesuatu, terutama yang dianggap bukan urusannya. Hati-hati Dengan Hikmat Duniawi Istilah itu merambah ke dalam dunia …

Clarity Is Power

togarsianturi

27 Sep 2018

Dua orang pekerja di pinggir jalan tampak melakukan hal yang agak ganjil. Orang pertama memakai pacul untuk menggali lubang, lalu tidak berapa lama orang kedua datang dari belakangnya, menutup kembali lubang itu. Karena seorang pelintas merasa aneh dengan kegiatan dua orang yang tampaknya sudah bekerja keras sepanjang hari itu, ia mendekati mereka. Pelintas itu kemudian …