Home » Bible » ​Iman Yang Benar

​Iman Yang Benar

togarsianturi 29 Mar 2017 10


Bacaan: Yeremia 48
Iman, dalam pemahaman orang Kristen, bukan tentang kehebatan kepercayaan seseorang tetapi tentang siapa yang ia percayai. Iman kita adalah tentang Yesus, bukan tentang ketangkasan, kecerdikan atau kekayaan kita. Ini sangat adil sebab semua orang mendapat kesempatan yang sama untuk menjadi orang beriman, terlepas dari status dan latar belakang usia, ekonomi atau pendidikan mereka.

Moab! Engkau mengandalkan ketangkasan dan kekayaanmu. Tapi sekarang engkau sendiri akan dikalahkan. Kamos, dewamu, bersama para imam dan para pejabatnya akan diangkut ke pembuangan. Yeremia 48:7 (BIMK)

Moab lebih percaya pada buatan tangannya sendiri dan semua yang dikumpulkannya, mereka menaruh iman mereka kepada ketangkasan dan kekayaan. Itu membuat Allah tak berkenan sehingga memusnahkan bangsa Moab. Memang sangat logis bahwa kita hanya patut mendapat pertolongan dari apa atau siapa yang kita andalkan, yang kita percayai. Allah tidak punya kewajiban apa-apa melindungi mereka yang tak percaya padaNya.

  1. Pertanyaan bagi mereka yang mempertanyakan mengapa Allah tak menolong adalah: “Memangnya hidupmu sudah pernah kamu percayakan kepadaNya?”
  2. Bukan hanya tak mendapat pertolongan, orang yang tak percaya pada Allah justru akan mendapat tekanan berat.
  3. Kenalilah Allah lebih baik dan lebih baik setiap hari, maka iman kita semakin otentik.

Bapa, hatiku percaya, selalu ku percaya. Amen.

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
Maha Besar dan Dahsyat

togarsianturi

18 Oct 2018

Tidakkah kita akan merasa bangga bila memiliki kenalan seorang jenderal, pengusaha besar atau pejabat tinggi? Tidakkah kita menghargai hubungan dengan seorang tenar atau yang punya kuasa besar? Sewajarnya demikian. Tetapi bagaimana kalau yang kita kenal bukan hanya atasan orang-orang hebat itu, melainkan Pencipta mereka yang memberi semua yang ada pada mereka? Logikanya pasti kita akan …

Hidup Efektif Melalui Doa

togarsianturi

18 Oct 2018

Jangan salahkan masalah atas reaksi kita. Bukan masalah yang menciptakan reaksi kita, masalah hanya menyatakan siapa kita sebenarnya. Siapa kita sebenarnya sering terungkap ketika kita sedang berhadapan dengan persoalan. Demikian juga seorang pemimpin yang baik dapat kita bedakan dari yang tidak baik ketika mereka mengadapi masalah. Nehemia menjadi contohan yang luar biasa bagi kita tentang cara …

Terbeban Bagi Tuhan

togarsianturi

17 Oct 2018

Seorang stand up comedian pernah berkelakar kira-kira begini, “Di Indonesia gampang koq, solusi kalau banjir melanda ya salahkan pemerintah saja!” Lelucon itu rasanya sangat dekat dengan kenyataan hidup kita berbangsa. Bahkan dalam unit kehidupan yang lebih kecil seperti dunia kerja atau bahkan keluarga. Bila berhadapan dengan suatu persoalan, sepertinya reaksi refleks adalah mencari siapa yang …

Cara Tuhan Menghibur

togarsianturi

16 Oct 2018

Salah satu ayat yang sangat familiar dengan orang-orang Kristen, menurut saya, adalah dari Yesaya 55:8 “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu , dan jalanmu bukanlah jalan-Ku.” Kita Bisa Merancang, Tetapi Allah yang Menetapkan Kita paham bahwa cara Allah menjawab doa kita kerap tidak seperti cara yang kita harapkan. Kita merancang A dan B, tetapi Allah mau kita …

Kepo Rohani

togarsianturi

15 Oct 2018

Sadarkah anda bahwa ada banyak hikmat dunia ini yang bertentangan prinsip Kerajaan Allah? Dari sekian banyak, yang lagi trend melanda Nusantara adalah istilah gaul Jakarta, yakni “kepo”. Kepo memiliki konotasi yang negatif, yakni menggambarkan orang-orang yang ingin tahu segala sesuatu, terutama yang dianggap bukan urusannya. Hati-hati Dengan Hikmat Duniawi Istilah itu merambah ke dalam dunia …

Clarity Is Power

togarsianturi

27 Sep 2018

Dua orang pekerja di pinggir jalan tampak melakukan hal yang agak ganjil. Orang pertama memakai pacul untuk menggali lubang, lalu tidak berapa lama orang kedua datang dari belakangnya, menutup kembali lubang itu. Karena seorang pelintas merasa aneh dengan kegiatan dua orang yang tampaknya sudah bekerja keras sepanjang hari itu, ia mendekati mereka. Pelintas itu kemudian …