#LovingTheLost 5 – The Prayer
Pelajaran yang kita dapat beberapa minggu terakhir memang secara khusus ditujukan kepada murid-murid Yesus, yakni orang-orang yang sudah membuat komitmen untuk mengikut Yesus dan rela meninggalkan segala sesuatu. Tetapi ini juga menjadi pelajaran sangat berharga untuk teman-teman yang sedang belajar firman dengan murid Yesus yang lain atau sahabat-sahabat yang pertama kali datang hari ini, sebab Anda benar-benar akan menyadari TUJUAN (THE PURPOSE) Allah bagi Anda di muka bumi ini.
Anda bisa membedakan apa yang menjadi tujuan dan apa yang menjadi jalan. Satu-satunya yang Anda akan mengerti tentang tujuan Allah bagi Anda adalah agar Anda menjadikan semua bangsa murid. Semua hal lain yang Anda pikir atau dapat sebutkan sebagai tujuan Anda dalam mengikut Yesus sebenarnya adalah jalan untuk mencapai tujuan yang sebenarnya itu.
Kita sudah belajar dari dari Kisah Para Rasul 3 dan 4 dalam dua minggu terakhir, mari saya ringkaskan buat Anda dalam beberapa kalimat berikut:
- Allah membuat mujizat melalui Petrus dan Yohanes,
- Mereka mengabarkan Injil,
- Banyak jiwa diselamatkan,
- Mereka ditangkap dan dimasukkan ke dalam tahanan,
- Mereka diadili, diancam dan dilarang keras memberitakan nama Yesus,
- Mereka dibebaskan.
Lalu kita akan melihat apa yang mereka lakukan selanjutnya. Tetapi sebelum kita lihat respon mereka, bagaimana jika Mahkamah Agung Republik Indonesia membuat putusan bahwa Anda tidak boleh membagikan iman kepada orang lain? Anda tidak boleh menyebutkan nama Yesus? Tidak boleh membawa Alkitab ke mana-mana? Apa yang Anda akan lakukan? Bagaimana reaksi Anda?
MEREKA MENCERITAKAN PERISTIWA ITU KE MURID-MURID YESUS
23 Sesudah dilepaskan pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua kepada mereka.
- Mereka diancam,
- Dan percayalah kita pasti akan mengalami aniaya dan ancaman dalam berbagai bentuk jika kita memberitakan INJIL KRISTUS YANG BENAR,
- GRAHAM STAINES: adalah seorang dokter berkebangsaan Australia yang menjadi misionaris di India. Ia memiliki sahabat pena di India sejak masa kecil hingga ia akhirnya memutuskan untuk pergi ke India mengunjungi sahabat penanya itu. Graham bersama keluarga mengabdikan hidupnya untuk membantu dan membangun rumah untuk orang-orang kusta di India bersama World Vision. Ia adalah sekretaris Evangelical Missionary Society of Australia. Hampir 35 tahun ia mengabdikan hidupnya di India. Seperti kita tahu kelompok agama mayoritas garis kesar sangat kejam memperlakukan orang-orang Kristen di India. Pada tanggal 22 Januari 1999, Graham Staines (58), bersama dua puteranya, Philip (9) dan Timothy (7), sedang tertidur di dalam mobil jeep mereka, lalu sekelompok orang datang menyiramkan bensin ke mobil itu dan mereka dibakar hidup-hidup. Orang-orang sekitar yang hendak menolong sang misionaris dipukuli oleh para pelaku. Mereka menyaksikan sang ayah dan kedua putera tercintanya mati terbakar. Isterinya, Gladys bersama puterinya melanjutkan pekerjaan Graham di India dan pada tahun 2005 ia menerima penghargaan Padma Shri, yakni penghargaan tahunan keempat tertinggi untuk masyarakat sipil dari Presiden India.
- Percayalah, penganiayaan akan terus menghadang dalam berbagai bentuk ketika kita benar-benar sepenuh hati untuk Allah kita. Iblis tidak akan tinggal diam. Tetapi selalu ingat bahwa di dalam Tuhan, kita adalah lebih daripada pemenang. Jangan takut! Iblis sudah dikalahkan. Dan ketika kita benar-benar menang dalam doa kita, kita dipenuhi Roh Kudus maka kita akan berani menghadapi segala sesuatu.
- TERTULIANUS (160-220M) berkata: “The blood of the martyrs is the seed of the church.” (Darah para martir adalah benih dari gereja.)
- Dan perhatikanlah bahwa penganiayaan selalu membuat gereja semakin bertumbuh, penganiayaan tak bisa mengentikan pertumbuhan, justru kenyamanan yang bisa mematikannya,
- Waktu gereja hanya fokus ke dalam, penganiayaan pasti kurang, tetapi pertumbuhan juga hilang,
- Nah, ketika mendengar ancaman tak berdasar seperti yang dihadapi para rasul, ada banyak opsi untuk kita bisa lakukan apalagi kalau jumlah kita sudah cukup besar, 5.000 orang:
- Demonstrasi,
- Membuat laporan ke pihak berwajib,
- Menggalang Petisi,
- Menduduki Bait Allah,
- Dst..
- Oh ya, apakah Anda tahu respon dari Gladys Steines setelah suami dan kedua putera terkasihnya dibunuh secara biadab: ia menyatakan bahwa ia mengampuni semua pelaku itu.
- Lalu apa yang murid-murid di Yerusalem lakukan? Inilah teladan kita!
MURID-MURID BERDOA BERSAMA-SAMA
24 Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, katanya: “Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya.
- Mereka Berdoa,
- Siklus yang selalu terjadi, baik di Kisah Para Rasul dalam sejarah gereja, juga mestinya dalam zaman kita adalah: Penginjilan – Penganiayaan – Doa, lalu menginjil lagi,
- “Jika Anda tidak menyadari dunia ini adalah peperangan maka Anda tidak tahu untuk apa doa sebenarnya.” John Piper.
- “If you do not know that life is war, you will not know what prayer is for.” John Piper
- Mereka berdoa dengan BERSERU, mengangkat suara mereka, tidak hanya diam-diam atau dalam hati,
- Mereka berdoa bersama-sama SEKALIGUS,
- Daftar kalimat berikutnya bisa jadi kesimpulan doa mereka, atau mungkin ada satu orang memimpin lalu yang lain ikut, tetapi yang pasti mereka semua berdoa,
- Doa diawali dengan men-declare siapa Allah bagi mereka, apa yang Allah bisa lakukan. Ini membuat mereka tahu kepada siapa mereka sedang berbicara dan, karena itu mereka tahu, bagaimana mereka berbicara,
- Jika pandangan Anda akan kemampuan Allah terbatas, terbatas pula permintaan Anda. Tetapi jika bagi Dia tidak ada yang mustahil maka Anda tidak sungkan meminta apa yang mustahil sekalipun.
25 Dan oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami, Engkau telah berfirman: Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia?
- Mereka mengutip Kitab suci, Mazmur 2:1-2,
- Mereka tahu prinsip ini tidak pernah berubah,
- Hidup ini adalah peperangan, si Jahat tidak akan pernah tinggal diam. Ini adalah cerits lama, mulai dari masa Iblis memberontak kepada Sorga, apa yang Kain lakukan terhadap Habel, dan seterusnya. Hingga hari ini orang-orang yang hidup benar di hadapan Allah akan mendapat aniaya dari orang-orang jahat,
- Jadi mereka tak melihat peristiwa persidangan itu sebagai soal manusiawi, mereka tahu aktornya, musuh sebenarnya bukan Kayafas, Hanas, Pilatus atau Herodes. Ini adalah peperangan klasik,
- Mereka tidak terkecoh oleh apa yang terjadi, kitapun harus tahu jelas seperti yang Paulus tuliskan dalam surat Efesus bahwa peperangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi roh-roh jahat di udara, penguasa-penguasa,
- Hidup kita adalah peperangan rohani, setiap saat perang terus terjadi,
26 Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar berkumpul untuk melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya.
- Semua yang di dunia ini bangkit melawan Dia, sang Benar,
- Jika Iblis yang sudah tahu siapa Yesus masih terus berusaha mencobaiNya, apalagi kita, tentu saja kita dicobai, dilawan dan didakwa oleh si Jahat itu.
27 Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau urapi,
28 untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendak-Mu.
- Melawan Yesus dan menekan mereka,
- Musuh mereka sudah lengkap, siap untuk menindas mereka,
- Mereka meminta Allah untuk memerhatikan keadaan mereka,
- Tetapi menarik sekali mereka ini sama sekali tidak terdengar self pity (mengasihani diri sendiri). Kesan jelas adalah orang-orang ini yang menaruh kepercayaan penuh hidupnya kepada Allah,
- Mereka tidak menjadi “baper” atau mengeluhkan hal-hal yang tak jelas,
- Mereka tahu musug mereka tetapi mereka fokus pada Allah mereka.
29 Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu.
- Inilah keadaan mereka: diancam,
- Tetapi mereka tidak meminta agar ancaman dan penganiayaan itu ditiadakan, walaupun mereka bisa saja memintanya, mereka justru meminta keberanian,
- Sebab mereka sudah tahu prinsip peperangan ini, kita tidak meminta untuk musuh kita tiada, tetapi kita meminta agar kita menjadi lebih baik, bertumbuh dan bertambah kuat dalam Tuhan,
- Jadi mereka menyadari bahwa penganiayaan adalah siklus yang pasti dalam pemberitaan Injil. Paulus menegaskan kepada jemaat Filipi bahwa kepada kita dikaruniakan tidak hanya untuk percaya, tetapi juga untuk menderita bagi Yesus. Karena itu yang terutama mereka doakan adalah agar mereka diberi keberanian dan kuasa,
- Tetapi bukankah itu artinya mereka meminta agar mereka diberi lebih lagi apa yang dari awalnya menyebabkan penganiayaan yang mereka terima. Luar biasa?!
- Mereka tahu ini adalah peperangan, dan mereka mesti terus maju dan hadapu, tak ada pilihan lain. Tetapi melalui doa ini mereka meminta KEBERANIAN.
- Itu mengapa masalah orang Kristen yang terutama hari ini adalah KETAKUTAN. Anda mau mengakui atau tidak, itu sudah pasti menjadi masalah orang-orang yang tidak menjadi dan tidak menjadikan murid. Takut akan masa depan, takut akan sakit, takut akan mati, takut tak dapat jodoh, takut tak punya anak, takut tak bisa sekolahkan anak, takut apa kata orang, takut miskin, takut ditolak, takut gagal, takut kalau akan takut,
- Saudaraku, mari kita jujur dengan masalah kita hari ini sehingga kita dapat berseru kepada Allah kita untuk memberi kita keberanian.
30 Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus.”
- Kuasa Allah dinyatakan dalam penginjilan mereka,
- Ini, terus terang, bagian yang kurang kita minta, kita anggap itu tidak penting, kita anggap itu sudah berlalu. Sebagian orang antipati dengan mujizat karena memang banyak penipu dan penipuan dalam area ini. Tetapi jika kita menyangkal mujizat sebenarnya kita sudah menyangkal kekristenan sama sekali. Sebab bahkan hidup Anda sendiri adalah sebuah mujizat dari Allah,
- Dan kuasa itu tetap tersedia, tergantung kita saja apa mau pakai atau tidak, tapi Allah menyediakannya,
- Mujizat itu bukan tujuan, itu jalan. “Allah meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karunia Roh Kudus, yang dibagi-bagikan-Nya menurut kehendak-Nya. Ibrani 2:4 (TB). Yang utama adalah kesaksian mereka, mujizat meneguhkan, jangan dibalik,
- Satu isu lagi mengenai mujizat ini adalah bahwa banyak orang yang membuat kesan seolah kuasa untuk mengerjakan mujizat itu ada pada mereka, merekalah yang punya kuasa. Tetapi tidak demikian dalam Alkitab, kuasa adalah pada Allah, orang-orang adalah alatNya.
MEREKA SEMAKIN BERANI MENGABARKAN INJIL
31 Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.
- 3 poin jawaban Allah atas doa mereka:
- Tempat itu goyang, pertanda kehadiran Allah,
- Mereka penuh dengan Roh Kudus,
- Mereka memberitakan firman Allah dengan berani, They Preach boldly,
- Please be aware, penganiayaan akan menghadang, dan di situlah kita akan berdoa terus,
- Kalau aniaya dan penolakan datang, kita akan bergembira karena itu berarti kita mendapat bagian dalam penderitaan Yesus, kita dilayakkan.
- Hari ini saya akan mengajak kita berdoa bersama-sama untuk meminta KEBERANIAN. Kita akan berdoa seperti para murid-murid ini berdoa. Kita akan berdoa dengan suara yang keras dan tidak takut-takut, kita akan memuji Allah seperti mereka memuji Allah, kita akan mengumandangkan janji firman yang kita tahu Allah sediakan bagi kita, kita akan menceritakan situasi kita kepada Allah, kita akan meminta untuk diberi KEBERANIAN dan KUASA.
- Tetapi karena keadaan kita, secara umum, tidak sama seperti para murid itu dalam hal totalitas memberitakan firman Allah, kita akan memulai doa kita dengan pengakuan dosa itu. Bagaimana kita selama ini telah abai akan purpose yang Tuhan tetapkan bagi kita, akan keegoisan dan kenyamanan kita selama ini, tentang keduniawian dan keserakahan kita. Saudara kita, Bapa Yoktan akan memimpin kita dalam doa pengakuan dosa ini nanti. Lalu setelah itu kita akan memberi kesempatan kepada beberapa brothers/sisters siapa saja yang tergerak untuk mendoakan hal-hal tadi, lalu kita akan secara bersama-sama berdoa mengangkat suara kita memohon keberanian dan kuasa dan agar Roh Kudus memenuhi kita semua. Berdoa untuk hati kita masing-masing, membuat janji kita pribadi untuk Allah kita. Hingga nanti saya akan tutup doanya.
- Saya mengundang song ministry sambil kita memersiapkan hati kita untuk berdoa, untuk berubah, untuk menjadi berani hari ini. Hari ini DOA ini akan mengubahkan kita. Amen.