3 KEUNTUNGAN MENGERTI OTORITAS TUHAN
Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya.” – Matius 8:8-9
Perwira ini benar-benar memahami arti otoritas yang sesungguhnya. Dia tahu bahwa kuasa Tuhan itu tidak terbatas dan tidak ada yang tak bisa diperintahNya.
Analogi sederhana dia adalah kepada dirinya yang hanya memiliki 100 bawahan dalam pasukannya dan ia bisa memerintah mereka melakukan apa saja yang ia mau untuk mereka lakukan. Tuhan adalah sang Pencipta yang memiliki segala sesuatu yang ada dimuka Bumi sehingga tidak ada yang tidak akan patuh padaNya, semuanya akan melakukan perintahNya tanpa berbantah.
Jika seseorang bisa mengerti otoritas seperti Perwira ini maka dapat dipastikan ia akan mengerti kuasa Tuhan yang luar biasa yang akan berdampak besar bagi dirinya. Tak dapat dipungkiri bahwa inilah yang menjadi masalah kebanyakan orang percaya, yakni bahwa mereka tidak tahu kuasa Tuhan dengan benar sehingga timbul banyak kekuatiran, ketidakpercayaan, kebimbangan dan kegelisahan. Sebab kita pasti akan merasa lega dan tenang jika kita tahu begitu berkuasa seperti kesiapan dan kerelaan Abraham untuk naik ke Bukit Moria dan membawa Ishak anak tunggalnya untuk dikurbankan, padahal anak ini sudah dinanti begitu lama. Apa dasar Abraham tak berbantah untuk melakukan semuanya? Ia tidak bernegosiasi, seperti yang ia lakukan untuk Sodom dan Gomora? Sederhana, satu-satunya yang Alkitab katakan adalah:
Ibrani 11:19 Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.
-
MEREKA TAHU DIRI
Mereka selalu ingat bahwa tidak ada satupun yang ada pada mereka yang merupakan hasil dari usaha mereka sendiri secara murni. Mereka tahu bahwa mereka adalah alat sehingga bukan siapa mereka saja yang penting, tetapi siapa yang menggunakan mereka. Tentu mereka perlu menjadi alat dengan kualitas terbaik tetapi meskipun memiliki kualitas terbaik jika di tangan orang yang tak berkuasa dan tak profesional maka itu tidak akan bisa berguna banyak.
Jadi seorang anak manusia yang mengerti otoritas Tuhan akan menjadi pribadi yang rendah hati. Perwira ini bahkan sangat tahu diri, atas tradisi orang Yahudi yang tidak memungkinkan untuk Yesus masuk di rumahnya. Tetapi semua yang dimintakannya kepada Yesus adalah wujud kepercayaan dan pengenalannya akan Tuhan dan kuasaNya. Perwira ini sungguh menginspirasi, kiranya semakin banyak orang percaya yang percaya seperti cara perwira ini percaya.
-
MEREKA SELALU MERASA AMAN
Mereka tak perlu cemas sebab mereka tahu tidak ada satupun, sama sekali tak ada, yang tidak dalam jangkauan Tuhan. Jika sesuatu terjadi pada mereka maka itu pasti ada dalam campur tangan Tuhan sehingga sama sekali tidak ada yang kebetulan. Mereka mengalami kemalangan dan kegagalan maka mereka akan belajar dan menerima dan bersyukur. Jika mereka menang dan berhasil maka mereka tetap akan tenang dan mengucap syukur memuliakan Tuhan – tidak terlalu gimana-gimana.
-
MEREKA TAK BERBANTAH
Sama seperti Abraham, bapa orang percaya, tidak ada perbantahan sama sekali. Tuhan tidak menghendaki umat yang suka berbantah, justru mereka yang seperti itu biasanya harus minggir dari umatNya. Dan jika kita tahu kuasaNya yang luar biasa, maka perlu apa kita berbantah dengan Dia? Hanya terhadap orang-orang yang aneh dan tidak jelas, kita perlu berbantah. Terhadap Tuhan itu sama saja dengan melawan Hukum Menara Api – tak mungkin menang, tak mungkin berhasil.
No Responses
[…] Diambil dari artikel blog Pendeta Togar Sianturi […]