3 HAL UTAMA BAGI HIDUP ANDA
Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya: “Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku.” Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.” – Matius 8:21-22
Pertama sama sekali kata murid disini tidak menunjuk kepada salah satu dari kedua belas rasul, mereka yang telah mengikuti Yesus dan mendengar ajaranNya juga disebut sebagai murid seperti mereka yang mengundurkan diri dalam Yohanes 6:66. Dan itu berarti bahwa seorang yang sudah menjadi murid Yesus pun tidak serta merta sudah menjadi pribadi yang total komit kepada sang Guru, itu juga persoalan yang masih terjadi hingga hari ini. Kedua, tidak harus diartikan bahwa ayah orang ini dalam keadaan mati dan segera dikuburkan, tetapi sangat mungkin berarti bahwa ayahnya sudah tua dan mulai mendekat ke ajal-nya. Orang Yahudi memberikan dispensasi kepada orang-orang dengan situasi seperti ini dari pekerjaan-pekerjaan rohaninya, mereka boleh fokus pada merawat orang tua mereka dulu. Tetapi Tuhan Yesus tidak mengijinkannya oleh karena beberapa alasan:
-
MENGIKUT YESUS ITU SEKARANG BUKAN NANTI
Alasan klasik seperti ini masih populer hingga masa sekarang, banyak orang yang menjawab “Nanti” untuk setiap panggilan tugas rohani, mereka mengatakan “Sekarang belum saatnya.” Dan Tuhan Yesus menentang orang-orang seperti ini. Mereka ini pada dasarnya tidak memegang komitmen saja, mereka tidak tahu apa yang akan terjadi jika mereka menunda. Padahal Tuhan sudah memberi saatnya, tetapi mereka masih menanti saat yang lainnya. Mereka kira mereka lebih pintar dan lebih mengetahui segala sesuatu daripada Tuhan sendiri.
Ini harus sangat jelas bagi setiap orang percaya, Tuhan mau kita mengikutiNya sekarang juga, bukan nanti atau kapanpun, tetapi SEKARANG!
-
BIARKAN ORANG MATI MENGUBURKAN ORANG MATI
Ada orang mati secara fisik, ada pula orang mati secara rohani. Tuhan Yesus mengatakan agar kita membiarkan orang mati secara rohani menguburkan orang mati secara fisik. Sebab kita memiliki panggilan tugas dariNya yang jauh lebih utama dan jauh lebih penting sehingga tugas yang tidak terlalu penting harus kita kedepankan. Sama sekali tidak menyinggung tentang pentingnya pergi ke rumah duka, tetapi poinnya jika itu sangat penting bagi kita terlebih lagi kita mementingkan tugas panggilan yang lain. Yang mati sudah selesai, tak ada yang kita bisa perbuat lagi dengannya, tetapi yang masih hidup, itulah tanggungjawab kita untuk membantu keselamatan mereka.
-
PERGILAH MELAKUKAN TUGAS YANG LEBIH PENTING
Tugas kita dari Tuhan sudah menanti untuk dikerjakan dan terus dikerjakan. Panggilan itu lebih penting dari apapun juga, bahkan pada kenyataannya semua yang lain yang ada didalam hidup kita adalah alat dan penunjang tugas yang diberikanNya pada kita. Jadi semua yang kita miliki bukan untuk sekedar dimiliki dan dipertontonkan tetapi untuk membuat kita lebih efektif dalam melakukan tugas kita. Pergilah dan utamakanlah tugas yang lebih penting daripada tugas yang lain, dan berhati-hatilah terhadap jebakan hal-hal mendesak, mereka selalu ada dan berusaha menyerobot hal-hal penting kita.
No Responses
[…] Diambil dari artikel blog Pendeta Togar Sianturi […]
[…] Diambil dari artikel blog Pendeta Togar Sianturi […]