Home » Bible » Nabi yang Menangis

Nabi yang Menangis

togarsianturi 05 Apr 2017 20

Bacaan: Ratapan 1

Saudara, coba sejenak renungkan kesetiaan Allah yang maha besar, sudah? Sekarang sandingkan dengan kejahatan manusia yang juga ‘maha besar’.  Menyadari hal itu, kita akan menangis sama seperti Yeremia yang dikenal sebagai “nabi yang menangis”. Bahkan satu buku dikhususkan untuk mengungkapkan ratapannya. Kitab Ratapan ditulis sebagai sajak tersusun yang menggunakan 22 abjad Ibrani sebagai acuannya secara berurutan.

Ah, betapa terpencilnya kota itu, yang dahulu ramai! Laksana seorang jandalah ia, yang dahulu agung di antara bangsa-bangsa. Yang dahulu ratu di antara kota-kota, sekarang menjadi jajahan. Ratapan 1:1

Saya pernah seorang pernah mengatakan, kira-kira begini, dulu orang datang ke gereja dan meratapi dosa-dosa mereka, tetapi sekarang orang datang ke gereja dan mendapat entertainment. Yeremia sudah melihat kehancuran Yerusalem dan Yehuda sebelum terjadi hingga benar-benar terjadi. Demikiankah ia akan melihat gereja sekarang sekiranya ia hidup hari ini?

  1. Yerusalem yang dulu permai sekrang rubuh. Orang berkata begitulah hidup, kadang di atas kadang di bawah. Tetapi dari kacamata Sorga bukan begitu filsafatnya.
  2. Dosalah yang membuat semua kehancuran itu terjadi, sungguh dosa adalah satu-satunya masalah umat manusia.
  3. Menangis tidaklah identik dengan lemah, Anda perlu menjadi benar dan berani untuk menangis.

Bapa, aku tertunduk di hadapanMu karena dosaku. Amen.

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
Maha Besar dan Dahsyat

togarsianturi

18 Oct 2018

Tidakkah kita akan merasa bangga bila memiliki kenalan seorang jenderal, pengusaha besar atau pejabat tinggi? Tidakkah kita menghargai hubungan dengan seorang tenar atau yang punya kuasa besar? Sewajarnya demikian. Tetapi bagaimana kalau yang kita kenal bukan hanya atasan orang-orang hebat itu, melainkan Pencipta mereka yang memberi semua yang ada pada mereka? Logikanya pasti kita akan …

Hidup Efektif Melalui Doa

togarsianturi

18 Oct 2018

Jangan salahkan masalah atas reaksi kita. Bukan masalah yang menciptakan reaksi kita, masalah hanya menyatakan siapa kita sebenarnya. Siapa kita sebenarnya sering terungkap ketika kita sedang berhadapan dengan persoalan. Demikian juga seorang pemimpin yang baik dapat kita bedakan dari yang tidak baik ketika mereka mengadapi masalah. Nehemia menjadi contohan yang luar biasa bagi kita tentang cara …

Terbeban Bagi Tuhan

togarsianturi

17 Oct 2018

Seorang stand up comedian pernah berkelakar kira-kira begini, “Di Indonesia gampang koq, solusi kalau banjir melanda ya salahkan pemerintah saja!” Lelucon itu rasanya sangat dekat dengan kenyataan hidup kita berbangsa. Bahkan dalam unit kehidupan yang lebih kecil seperti dunia kerja atau bahkan keluarga. Bila berhadapan dengan suatu persoalan, sepertinya reaksi refleks adalah mencari siapa yang …

Cara Tuhan Menghibur

togarsianturi

16 Oct 2018

Salah satu ayat yang sangat familiar dengan orang-orang Kristen, menurut saya, adalah dari Yesaya 55:8 “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu , dan jalanmu bukanlah jalan-Ku.” Kita Bisa Merancang, Tetapi Allah yang Menetapkan Kita paham bahwa cara Allah menjawab doa kita kerap tidak seperti cara yang kita harapkan. Kita merancang A dan B, tetapi Allah mau kita …

Kepo Rohani

togarsianturi

15 Oct 2018

Sadarkah anda bahwa ada banyak hikmat dunia ini yang bertentangan prinsip Kerajaan Allah? Dari sekian banyak, yang lagi trend melanda Nusantara adalah istilah gaul Jakarta, yakni “kepo”. Kepo memiliki konotasi yang negatif, yakni menggambarkan orang-orang yang ingin tahu segala sesuatu, terutama yang dianggap bukan urusannya. Hati-hati Dengan Hikmat Duniawi Istilah itu merambah ke dalam dunia …

Clarity Is Power

togarsianturi

27 Sep 2018

Dua orang pekerja di pinggir jalan tampak melakukan hal yang agak ganjil. Orang pertama memakai pacul untuk menggali lubang, lalu tidak berapa lama orang kedua datang dari belakangnya, menutup kembali lubang itu. Karena seorang pelintas merasa aneh dengan kegiatan dua orang yang tampaknya sudah bekerja keras sepanjang hari itu, ia mendekati mereka. Pelintas itu kemudian …