Home » Resources » Pelajaran Nehemia #9. DESIRING GOD'S WORD (mengingini firman Allah)

Pelajaran Nehemia #9. DESIRING GOD'S WORD (mengingini firman Allah)

togarsianturi 18 Apr 2017 11

Dalam pembelajaran kita terakhir dari kitab Maleakhi pasal 6, kita memelajari bagaimana mereka telah menyelesaikan pembangunan tembok Yerusalem hanya dalam masa 52 hari. Jumlah hari itu memberi saya keyakinan bahwa kitapun dapat membangun karakter rohani kita, yang mungkin sudah bertahun-tahun kita dambakan, hanya dalam masa 52 hari yang intens dengan belajar sungguh bagaimana cara Nehemia memersiapkan, melakukannya dan mengatasi segala rintangan.
Seperti yang kita pelajari dalam pasal 6 sebelumnya bahwa tembok memang sudah selesai tetapi dalam 3 ayat terakhir ditunjukkan bahwa mereka masih menghadapi tantangan internal yang tidak kalah serius.

Nehemia 6:17-19  Pada masa itu pula para pemuka Yehuda mengirim banyak surat kepada Tobia, dan sebaliknya mereka menerima surat-surat dari padanya,  18  karena banyak orang di Yehuda mempunyai ikatan sumpah dengan dia, sebab ia adalah menantu Sekhanya bin Arah, sedang Yohanan, anaknya, mengambil anak Mesulam bin Berekhya sebagai isteri.  19  Juga mereka sebut-sebut segala kebaikan Tobia di mukaku dan segala perkataanku terus dibeberkan kepadanya. Pula Tobia mengirim surat-surat untuk menakut-nakutkan aku.

Tembok selesai dibangun berarti mereka sudah terlindung dari ancaman luar, tetapi apakah mereka terlindung dari ancaman internal? Sama sekali tidak! Bahkan pemimpin-pemimpin mereka yang menjadi musuh dalam selimut, mereka telah membina persahabatan dengan musuh terlalu lama, bahkan kejayaan menuntaskan tembok belum memutuskan tali silaturahmi mereka dengan pihak musuh. Mereka mengalami conflict of interest (konflik kepentingan), mereka memiliki ikatan sumpah dengan dunia. Saya harap ini sangat jelas bagi kita sebagai Kristen, memiliki sumpah dan konflik kepentingan akan membuat rohani kita mati dan mustahil bertumbuh. Lebih daripada itu, kita akan menjadi batu sandungan untuk Kerajaan Allah, kita akan sering berbenturan dengan visi gereja Tuhan. Kalau kita sudah menjadi murid Yesus, kepentingan kita satu-satunya mestilah apa yang menjadi kepentingan Allah. Jangan membangun bisnis sendiri di atas pergerakan Allah. Persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah. Jika tujuan kita masih ingin mendapat nama dan pujian, ingin dibanggakan secara duniawi dan agenda utama kita masih mengenai kekayaan, jabatan serta ambisi dunia (keliling dunia, kebebasan keuangan, kemegahan rumah dan segala kemewahan hidup), dengan penuh kasih saya ingin mengatakan “Saudaraku, kamu masih merupakan musuh dalam selimut bagi Kerajaan Allah.”
Justru itu mengapa diperlukan firman Allah, itu akan menjadi tema dari pendalaman kita terhadap pasal 8. Kita setuju bahwa firman-lah yang telah menyatukan kita dan firman pulalah yang mestinya menjadi otoritas penyelesaian masalah internal kita. Masalah dengan orang luar tidak dapat kita selesaikan dengan membuka firman, kecuali mereka telah menaruh percaya pada firman itu, tetapi masalah internal kita sepatutnya diselesaikan dengan terang firman Allah, bukan oleh prinsip-prinsip lainnya.
Dalam pasal 7 apa yang Nehemia lakukan adalah mengatur hal-hal lain untuk pengawasan tembok serta menetapkan peraturan-peraturan lain seperti jam berapa pintu gerbang mesti ditutup dan jam berapa boleh dibuka. Tetapi Nehemia menemukan satu masalah lagi, yakni bahwa:

Nehemia 7:4  Adapun kota itu luas dan besar, tetapi penduduknya sedikit dan rumah-rumah belum dibangun.

Jadi bagaimana caranya mengatasi masalah tersebut? Allah memberikan satu ide dalam hati Nehemia:

Nehemia 7:5  Maka Allahku memberikan dalam hatiku rencana untuk mengumpulkan para pemuka, para penguasa dan rakyat, supaya mereka dicatat dalam silsilah. Lalu kudapati daftar silsilah orang-orang yang lebih dahulu berangkat pulang. Dalam daftar itu kudapati tertulis:

Nehemia mempelajari lagi daftar orang Israel yang pulang dari Babel yang dibuat oleh Zerubabel. Ada tujuan untuk masa-nya Nehemia mengapa pencatatan silsilah itu dilakukan, nanti saya akan jelaskan hubungannya dengan ayat 4 tadi, tetapi tujuan present-nya antara lain adalah untuk mengetahui jumlah mereka, asal-usul keluarga mereka, di kota mana dulunya mereka tinggal, tetapi pencatatan ini juga berguna untuk membuat jelas silsilah dari Tuhan Yesus. Silsilah itu sangat penting, di bagian akhir pasal 7 ini, ayat 63-65, kita lihat diceritakan kembali beberapa keluarga imam yang tidak dapat menemukan silsilah mereka maka mereka tidak bisa menduduki jabatan imam dan mereka tidak  boleh makan dari persembahan kudus. Apa yang orang Yahudi akan katakan jika silsilah Yesus tidak jelas dan tidak dapat dipertanggungjawabkan?
Kembali ke laptop, salah satu alasan dari pencatatan silsilah adalah bahwa Nehemia ingin menemukan solusi untuk meningkatkan populasi Yerusalem, jadi mulailah didata orang Yahudi itu, dan nanti akan dilanjutkan lagi di pasal 11 dan 12. Solusi bagi masalah Nehemia 7:4 tersebut adalah pada:

Nehemia 11:1 Para pemimpin bangsa menetap di Yerusalem, sedang orang-orang lain membuang undi untuk menentukan satu dari sepuluh orang yang harus menetap di Yerusalem, kota yang kudus itu, sedang yang sembilan orang lagi tinggal di kota-kota yang lain.

Jadi pasal 8 yang akan kita pelajari ditengah-tengah pendataan tersebut, justru pasal 8 dan 9 membuat mereka dapat menyelesaikan banyak masalah, yakni dengan MEMBUAT FIRMAN MENJADI STANDARD BAGI MEREKA. Orang Yahudi mencintai dan memelajari firman Allah maka kita akan melihat perbedaan besar yang terjadi, perkara radikal yang mereka putuskan untuk lakukan bagi Tuhan.
Sebelum kita membaca seluruh pasal 8 ini, saya lihat kita dapat membaginya ke dalam 3 bagian:

  • Nehemia 8:1-13 – Kerinduan pada Taurat Tuhan.
  • Nehemia 8:14-17 – Penelaahan firman oleh para pemimpin (Leaders Class)
  • Nehemia 8:18-19 – Perayaan Hari Raya Pondok Daun

Nehemia mengisahkan disini bagaimana satu umat yang sangat haus akan firman Tuhan, mereka sungguh menghargai kebenaranNya. Ini yang mereka lakukan: mereka meminta (perhatikan mereka yang meminta) agar Ezra membacakan Taurat itu kepada mereka), sebaik Ezra berdiri di mimbar dan membuka kita Taurat, seluruh jemaat langsung berdiri dan apabila Ezra memuji Allah, seluruh jemaat berkata “Amin, Amin.” sambil mengangkat tangan. Lalu jemaat itu berlutut dan sujud menyembah kepada Tuhan dengan muka sampai ke tanah.
Bagaimana kalau kita mempraktekkan cara mereka menginginkan dan menghormati firman Allah sembari kita membaca satu pasal ini? Sebaik saya membuka Alkitab ini, semua jemaat berdiri dan apabila merasa perlu mengaminkan, kita berseru “Amin”. Bolehkah?

Nehemia 8:1 Ketika tiba bulan yang ketujuh, sedang orang Israel telah menetap di kota-kotanya, 2 maka serentak berkumpullah seluruh rakyat di halaman di depan pintu gerbang Air. Mereka meminta kepada Ezra, ahli kitab itu, supaya ia membawa kitab Taurat Musa, yakni kitab hukum yang diberikan TUHAN kepada Israel. 3 Lalu pada hari pertama bulan yang ketujuh itu imam Ezra membawa kitab Taurat itu ke hadapan jemaah, yakni baik laki-laki maupun perempuan dan setiap orang yang dapat mendengar dan mengerti. 4 Ia membacakan beberapa bagian dari pada kitab itu di halaman di depan pintu gerbang Air dari pagi sampai tengah hari di hadapan laki-laki dan perempuan dan semua orang yang dapat mengerti. Dengan penuh perhatian seluruh umat mendengarkan pembacaan kitab Taurat itu. 5 Ezra, ahli kitab itu, berdiri di atas mimbar kayu yang dibuat untuk peristiwa itu. Di sisinya sebelah kanan berdiri Matica, Sema, Anaya, Uria, Hilkia dan Maaseya, sedang di sebelah kiri berdiri Pedaya, Misael, Malkia, Hasum, Hasbadana, Zakharia dan Mesulam.  6 Ezra membuka kitab itu di depan mata seluruh umat, karena ia berdiri lebih tinggi dari semua orang itu. Pada waktu ia membuka kitab itu semua orang bangkit berdiri.   7 Lalu Ezra memuji TUHAN, Allah yang maha besar, dan semua orang menyambut dengan: “Amin, amin!”, sambil mengangkat tangan. Kemudian mereka berlutut dan sujud menyembah kepada TUHAN dengan muka sampai ke tanah.   8 Juga Yesua, Bani, Serebya, Yamin, Akub, Sabetai, Hodia, Maaseya, Kelita, Azarya, Yozabad, Hanan, Pelaya, yang adalah orang-orang Lewi, mengajarkan Taurat itu kepada orang-orang itu, sementara orang-orang itu berdiri di tempatnya.  9 Bagian-bagian dari pada kitab itu, yakni Taurat Allah, dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dimengerti.  10 Lalu Nehemia, yakni kepala daerah itu, dan imam Ezra, ahli kitab itu, dan orang-orang Lewi yang mengajar orang-orang itu, berkata kepada mereka semuanya: “Hari ini adalah kudus bagi TUHAN Allahmu. Jangan kamu berdukacita dan menangis!”, karena semua orang itu menangis ketika mendengar kalimat-kalimat Taurat itu.  11 Lalu berkatalah ia kepada mereka: “Pergilah kamu, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis dan kirimlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa, karena hari ini adalah kudus bagi Tuhan kita! Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!”  12 Juga orang-orang Lewi menyuruh semua orang itu supaya diam dengan kata-kata: “Tenanglah! Hari ini adalah kudus. Jangan kamu bersusah hati!”  13 Maka pergilah semua orang itu untuk makan dan minum, untuk membagi-bagi makanan dan berpesta ria, karena mereka mengerti segala firman yang diberitahukan kepada mereka.  14 Pada hari yang kedua kepala-kepala kaum keluarga seluruh bangsa, juga para imam dan orang-orang Lewi berkumpul pada Ezra, ahli hukum Taurat itu, untuk menelaah kalimat-kalimat Taurat itu.   15 Maka didapatinya tertulis dalam hukum yang diberikan TUHAN dengan perantaraan Musa, bahwa orang Israel harus tinggal dalam pondok-pondok pada hari raya bulan yang ketujuh,  16 dan bahwa di semua kota mereka dan di Yerusalem harus disampaikan berita dan pengumuman yang berbunyi: “Pergilah ke gunung, ambillah daun pohon zaitun, daun pohon minyak, daun pohon murad, daun pohon korma dan daun dari pohon-pohon yang rimbun guna membuat pondok-pondok sebagaimana tertulis.”  17 Maka pergilah orang mengambil daun-daun itu, lalu membuat pondok-pondok, masing-masing di atas atap rumahnya, di pekarangan mereka, juga di pelataran-pelataran rumah Allah, di lapangan pintu gerbang Air dan di lapangan pintu gerbang Efraim.  18 Seluruh jemaah yang pulang dari pembuangan itu membuat pondok-pondok dan tinggal di situ. Memang sejak zaman Yosua bin Nun sampai hari itu orang Israel tidak pernah berbuat demikian. Maka diadakanlah pesta ria yang amat besar.  19 Bagian-bagian kitab Taurat Allah itu dibacakan tiap hari, dari hari pertama sampai hari terakhir. Tujuh hari lamanya mereka merayakan hari raya itu dan pada hari yang kedelapan ada pertemuan raya sesuai dengan peraturan.

Tidak disebutkan tahun keberapakah peristiwa ini, tetapi  menurut saya ini adalah bulan ketujuh dalam tahun yang sama selesainya tembok tersebut. Tanggal satu bulan itu, apakah ini kebetulan atau tidak, saya tidak dapat memastikan, tetapi pasti dalam rancangan Tuhan bagi mereka bahwa awal mereka tiba di Yerusalem, Yesua dan Zerubabel mengajak mereka membangun mezbah Allah dan pertama kali membakar kurban persembahan adalah pada hari pertama bulan ketujuh juga. Dan lebih daripada itu, pada tanggal yang sama Musa sudah menetapkannya sebagai:

Imamat 23:23-44  TUHAN berfirman kepada Musa: 24  “Katakanlah kepada orang Israel, begini: Dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, kamu harus mengadakan hari perhentian penuh yang diperingati dengan meniup serunai, yakni hari pertemuan kudus. 25  Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat dan kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN.”

Mereka mesti merayakan hari pertemuan kudus itu dengan meniup serunai (terompet) yang tentu saja bukan menjadi tujuan utama mereka dalam perkumpulan tanggal 1 bulan ketujuh itu sebab tidak ada terompet pada hari itu. Bahkan pemimpin mereka mereka baru menemukan perayaan lain dalam pembelajaran hari berikutnya.

Nehemia 8:1-13 – KERINDUAN PADA TAURAT TUHAN

Ezra membacakan kitab Taurat yakni pentateukh, lima kitab pertama dalam Perjanjian Lama kita kepada umat itu. Tidak hanya membacakan begitu saja tetapi juga memberi penjelasan.
Coba bayangkan betapa ribetnya bagi Anda bila saya meminta Anda untuk juga berlutut dan menyembah sampai muka sampai ke tanah? Padahal kita ada di lantai yang bersih sedangkan mereka di lapangan terbuka. Selanjutnya, bagaimana rasanya tadi berdiri sembari saya membaca 19 ayat tersebut hanya dalam masa beberapa menit, sedangkan mereka berdiri terus selama 6 jam (dari pagi sampai tengah hari) dengan belajar dari 14 pengajar. Tolong jangan salah mengerti, Alkitab tidak pernah mengatakan bahwa kita harus berdiri ketika kita membaca firman jadi kita tidak harus melakukannya, tetapi apa pendapat kita mengenai rasa hormat mereka terhadap firman Allah itu? Kira-kira berapa persenkah dari rasa hormat seperti itu bisa didapati dalam diri kita ketika kita memandang firman Allah?
Tidakkah Anda iri hati melihat bagaimana lembutnya hati mereka terhadap firman Allah?
Saya, sebagai pemberita firman, iri hati terhadap mimbar milik Ezra tersebut. Mimbarnya begitu produktif, orang-orang yang mendengar apa yang diberitakan darinya sungguh-sungguh mengalami pembaharuan yang tidak tanggung-tanggung, saya merasa ada banyak mimbar yang mandul hari ini karena banyak orang telah menutup telinga, mengikat tangan dan kaki mereka sehingga tidak menghargai dan tidak melakukan apa yang diberitakan dari mimbar gereja-gereja.
Sungguh mati saya berharap agar gereja ini benar-benar penuh hormat, penuh respons, tertusuk hingga menangis ketika mendengar pemberitaan firman Allah. Kapan terakhir kali kita menangis saat mendengar firman Tuhan atau saat kita mempelajari firman secara pribadi?
Berapa banyakkah waktu yang kita siapkan untuk mempelajari firman Allah? Apakah kita mempelajarinya hingga kita mengerti seperti mereka (ayat 13)? Lihat sukacita mereka ketika mereka mengerti kebenaran itu!

Nehemia 8:14-17 PENELAAHAN FIRMAN OLEH PARA PEMIMPIN (LEADERS CLASS)

Ini adalah kelas lanjutan, keesokan harinya, yang berkumpul kepada Ezra adalah para pemimpin – Kepala kaum keluarga, imam dan orang Lewi. Pemimpin tidak bisa hanya memiliki pembelajaran yang sama dengan yang non pemimpin. Murid Yesus tidak bisa melakukan pembelajaran firman hanya sekedar seperti yang dilakukan oleh mereka yang bukan murid Yesus. Setiap murid Yesus adalah pemimpin sebab mereka adalah imam untuk membawa jiwa yang hilang kepada Tuhan.
Perhatikan betapa menyedihkannya para pemimpin ini sebab mereka tidak tahu lagi mengenai hari-hari raya yang mereka mestinya rayakan. Ibaratnya seorang pemimpin gereja masa sekarang tetapi tidak tahu mengenai perayaan Jumat Agung atau Natal. Ada 7 hari raya yang diperintahkan Allah di Sinai yang dicatat dalam Taurat mereka, Allah sudah menetapkan juga tanggal-tanggal perayaan tersebut. Berikut adalah ketujuh perayaan (Imamat 23:1-44) orang Yahudi:

  1. Pesakh (14 Nisan) = HARI RAYA PASKAH
  2. Ha Matsah (15 Nisan) = HARI RAYA ROTI TAK BERAGI
  3. Sfirat ha Omer (menghitung omer setelah shabat moedim) = HARI RAYA BUAH SULUNG
  4. Shavuot (hari kelimapuluh setelah menghitung omer) = HARI RAYA PENTAKOSTA/ HARI RAYA TUJUH MINGGU
  5. Yom Truah /Rosh ha Shanah (1 Tishri) = HARI RAYA SANGKAKALA (MENIUP SERUNAI)
  6. Yom Kippur (10 Tishri) = HARI RAYA PENDAMAIAN
  7. Sukkot (15-21 Tishri) = HARI RAYA PONDOK DAUN (TABERNAKEL)

Jadi 3 dari 7 hari raya tersebut terdapat dalam bulan ketujuh. Dan mereka tidak menyadarinya. Kita mesti lebih serius memelajari firman Allah agar jangan kita tidak sampai tidak tahu apa yang Allah kehendaki dari kita di dalamnya. Betapa banyak kebenaran yang akan terlewatkan oleh orang yang tidak menyelidiki firman dengan sungguh-sungguh.
Setelah mereka menemukan firman yang selama itu tertulis di sana sejak seribu tahun sebelum masa mereka, tetapi seolah itu benar-benar baru buat mereka sebab merek tidak tahu selama ini, lalu lihatlah apa yang mereka dapat lakukan oleh pengetahuan itu. Mereka mengajak seluruh bangsa itu untuk merayakan Hari Raya Pondok Daun bersama. Kepada Musa, Allah memberitahu bahwa perayaan ini adalah untuk mengingatkan orang Yahudi bahwa nenek moyang mereka telah dituntun Allah di padang gurun. Para pemimpin, apakah yang mungkin kamu telah miss hari ini sehingga tidak mampu melanjutkannya kepada seluruh jemaat?
Seluruh jemaat, sebagai imam untuk dunia ini, apakah Anda telah melewatkan firman Allah sehingga tidak dapat melanjutkannya kepada dunia yang terhilang hari ini? Apakah kita memiliki semangat seperti mereka itu dalam mempelajari dan langsung melakukan firman Allah?

Nehemia 8:18-19 PERAYAAN HARI RAYA PONDOK DAUN

Ketika tertulis bahwa tidak ada perayaan seperti itu sejak zaman Yosua hingga kepada masa mereka, bukan perayaannya sama sekali tidak pernah ada sebab mereka yang benar-benar mengasihi Allah dan mencintai firmanNya pasti akan memeliharanya juga. Kita juga dapat menemukan contoh dengan mudah pada ayat-ayat berikut:

2 Tawarikh 7:9 Pada hari yang kedelapan mereka mengadakan perkumpulan raya, karena mereka telah merayakan pentahbisan mezbah selama tujuh hari, dan perayaan Pondok Daun selama tujuh hari.

Ezra 3:4  Mereka juga mengadakan hari raya Pondok Daun, sesuai dengan yang ada tertulis, dan mempersembahkan korban bakaran hari demi hari menurut jumlah yang sesuai dengan peraturan, yakni setiap hari menurut yang ditetapkan untuk hari itu.

Tetapi yang dimaksudkan adalah bagaimana mereka merayakan Hari Raya Pondok Daun itu, seperti semangat dan antusias orang Israel ketika mereka memasuki Tanah Kanaan. Juga pada hari itu sepanjang perayaan Taurat Tuhan terus menerus dibacakan mereka setiap hari selama 7 hari perayaan itu. Itu, menurut aturan, hanya dilakukan pada tahun ketujuh:

Ulangan 31:10-13 Dan Musa memerintahkan kepada mereka, demikian: “Pada akhir tujuh tahun, pada waktu yang telah ditetapkan dalam tahun penghapusan hutang, yakni hari raya Pondok Daun,  11  apabila seluruh orang Israel datang menghadap hadirat TUHAN, Allahmu, di tempat yang akan dipilih-Nya, maka haruslah engkau membacakan hukum Taurat ini di depan seluruh orang Israel. 12 Seluruh bangsa itu berkumpul, laki-laki, perempuan dan anak-anak, dan orang asing yang diam di dalam tempatmu, supaya mereka mendengarnya dan belajar takut akan TUHAN, Allahmu, dan mereka melakukan dengan setia segala perkataan hukum Taurat ini,  13  dan supaya anak-anak mereka, yang tidak mengetahuinya, dapat mendengarnya dan belajar takut akan TUHAN, Allahmu, –selama kamu hidup di tanah, ke mana kamu pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya.”

Dan mereka melakukannya secara luar biasa. Semakin banyak kita mempelajari firman Allah maka semakin kuat kita menjalani kehidupan rohani kita, semakin bersatu kita jadinya, semakin radikal hidup kita, semakin rela kita dipakai menjadi apa saja dalam Kerajaan Tuhan.
Kita telah melihat orang Yahudi ini HAUS AKAN KEBENARAN, Mereka yang meminta untuk dibacakan firman Tuhan. Mereka MEMPERHATIKAN FIRMAN TUHAN, Bahkan sampai enam jam (setengah hari mereka mendengar firman Tuhan, masih tetap semangat!) dan mereka TERTUSUK OLEH FIRMAN TUHAN, Mereka merespon firman Tuhan dengan sungguh-sungguh. Pertanyaannya bagaimana
Bagaimanakah cara kita memperlakukan  firman Allah hari ini?
Satu atau beberapa ayat untuk satu hari, seperti mantera penangkal setan.
Atau seperti sebagian orang yang membuat abrakadarba untuk menentukan ayat mana yang mesti mereka baca.
Kita diajar dan dilatih untuk membuat catatan, tetapi apakah akhirnya catatan kita telah menjadi fokus kita lebih daripada memahami firmanNya itu? Jangan sampai ternyata kita lebih fokus pada tulisan kita daripada apa yang tertulis dalam firman Allah sendiri.
Benarkah kita masih memprioritaskan pembelajaran firman kita hari ini?
Sudahkah Anda membaca firman secara pribadi di rumah hari ini, sebelum datang beribadah bersama di sini? Atau seperti orang yang saya kenal mengatakan tak perlu saat teduh pribadi pada hari Minggu sebab kita akan mendengarkan firman bersama-sama melalui khotbah?
Apakah kita memahami Alkitab kita hari ini?
Kata “Alkitab” kita serap dari bahasa Arab, tetapi dalam bahasa Inggeris:
Alkitab = “Bible” dari bahasa Yunani dan Latin: Biblia = books, Biblion = book 
Alkitab itu sering kita anggap seperti satu buku, tidak demikian. Dari bahasa Yunani dan Latin di atas, kita mengerti bahwa Alkitab itu artinya adalah banyak buku. Jadi Alkitab kita lebih tepat untuk dipahami sebagai perpustakaan yang terdiri atas 66 buku (39 PL dan 27 PB). Tulisan dalam Perjanjian Lama mencakup masa penciptaan yang kita tidak bisa tetapkan rentang waktunya, tetapi kisah bangsa Israel dapat kita perkirkan sekitar 2.000 tahun sebelum kelahiran Kristus:
2.000 = Election, Abraham, Patriarch (Abraham – Yusuf),
1.500 = Exodus, Musa, Prophet (Nabi, Musa – Samuel),
1.000 = Empire, Daud, Prince (raja, Saul hingga Zedekia),
500 = Exile, Yesaya, Priest (imam, Yesua hingga ke Kayafas),
Apakah Anda perhatikan bagaimana Israel telah mencoba segala jenis model kepemimpinan (bapa leluhur, nabi, raja dan imam) sebelum Yesus datang? Semua model telah gagal, tetapi semua model sempurna dalam Tuhan Yesus.
Untuk lebih memahami Alkitab, kita mesti belajar mengerti tempat dan waktu dari firman dalam Alkitab.

Good Book vs GOD’s Book

Alkitab bukan hanya sekedar buku yang baik, sungguh Alkitab itu sangat baik, bahkan ada tokoh-tokoh agama lain yang hidup dengan sungguh mempelajari dan menghidupi ajaran khotbah di Bukit. Tetapi Alkitab adalah Kitab Tuhan, Dialah yang telah menuliskannya melalui para hambaNya melalui inspirasi RohNya. Jangan sampai kita merendahkan firman Tuhan yang sangat berkuasa itu dan hanya menikmati manfaatnya tetapi tidak menerima otoritasnya.

Alkitab……BERISIKAN Firman Allah vs ADALAH firman Allah

Sebagian orang lain lagi melihat Alkitab berisikan firman Allah sehingga ada bagian-bagian yang bukan firman Allah. Ini adalah tempat berseluncur para liberalis yang mengambil bagian Alkitab yang sesui dengan logika dan ingin mereka. Orang-orang ini ibarat kita sedang makan nasi campur akan menyisihkan bagian-bagian yang tidak kita suka atau seperti kita menonton radio yang akan mengganti frekuensi sesuka kita ketika lagu yang diputar tidak kita sukai.
Tetapi Alkitab ADALAH firman Allah, semua yang di dalamnya mesti kita hargai dengan sama. Tidak ada ayat emas dalam Alkitab seolah sisanya adalah ayat perak atau ayat perunggu, semua adalah ayat emas. Kita mesti menundukkan diri kita kepada seluruh kebenaran. Kristen tidak bisa selektif terhadap kebenaran Tuhan.

Jangan menjadi “text people”, kita mesti memahami “konteks”

Ini adalah isu berikut orang Kristen pada masa sekarang ini, mereka suka menghafal pasal dan ayat tertentu, tetapi kerap kali mereka bahkan tidak tahu apa konteks dari ayat tersebut. Semua ini tidak terlepas dari pengaruh pencantuman nomor ayat dan pasal dalam Alkitab kita. Tentu saja nomor tersebut telah menolong kita secara luar biasa, tetapi sebenarnya juga telah mengacaukan kita secara luar biasa juga. Pengertian kita akan firman seringkali dikotak-kotakkan oleh ayat dan pasal tersebut, Allah tidak pernah merancang demikian. Lagipula buku apakah yang dipenuhi dengan nomor-nomor seperti itu? Contoh klasik saya adalah Yohanes 13:6 di mana orang membuat penekanan panjang pada “beggiiiituuu” padahal tidak demikian konteksnya, atau Filipi 4:13 yang kalua saja kit abaca konteksnya maka itu bicara mengenai manajemen keuangan.
Baca firman Allah buku demi buku, jangan terhalang atau terbagi-bagi oleh ayat dan pasalnya. Saya sudah membuat Alkitab tanpa ayat dan pasal di Android, jadi silahkan cari dan download gratis di sana. Meski masih dalam bentuk sederhana tetapi idenya adalah pendalaman pribadi kita jangan sampai dibatasi oleh nomor ayat dan pasal tersebut.
Setiap kali kita membaca firman, tiga pertanyaan penting bagi kita adalah:

  1. OBSERVASI = apa katanya?
  2. INTERPRETASI = apa artinya?
  3. APLIKASI = apa yang saya lakukan?

7 hal yang Alkitab katakan tentang apa yang kita mesti lakukan terhadap Alkitab sendiri!

  1. MENGINGINI (desiring)

Mazmur 1:2a  tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN.

  1. MENDENGAR/membaca (hearing)

Roma 10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

  1. MENYELIDIKI (examining)

Kisah 17:11b setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci

  1. MERENUNGKAN (meditating)

Mazmur 1:2b dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.

  1. MENGHAFAL (memorizing)

Mazmur 119:11a Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu

  1. MELAKUKAN (applying)

Ezra 7:10  Sebab Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya…

  1. MENGAJARKAN (teaching)

Ezra 7:10  Sebab Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN……serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel.

Sebagian kita mungkin berkata, saya sudah membaca Alkitab setiap hari, itu adalah baik. Tetapi apakah Anda perhatikan bahwa Alkitab tidak hanya untuk dibaca? Ada banyak hal lain yang perlu kita lakukan juga. Sudahkah Anda merenungnkannya? Sudahkah Anda melakukannya? Bagaimana dengan mengajarkannya?

7 TANTANGAN BERTUMBUH DALAM MENCINTAI FIRMAN TUHAN

SENIN: Diluar saat teduh pribadi Anda, bacalah seluruh Mazmur 119 dengan suara terdengar.
SELASA: Ingatkanlah diri Anda berulang-ulang, sepanjang siang hingga malam hari, firman yang Anda baca hari ini .
RABU: Hafalkan setidaknya satu ayat baru hari ini dan bagikan dalam group Anda.
KAMIS: Ajarkanlah firman Tuhan kepada seseorang dan ajaklah ia untuk beribadah bersama pada Minggu mendatang.
JUMAT: Berdiam dirilah selama 10 menit dan renungkan firman Allah yang Anda baca dalam saat teduh pribadi.
SABTU: Selidikilah tema inti (konteks) dari surat Galatia dengan membaca seluruh pasalnya.
MINGGU: Bawalah seorang teman yang Anda ingin belajar Alkitab ke ibadah hari ini.

To God be all glory. Amen.

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
LEBIH BERGUNA JIKA DIA PERGI (Ibadah Kenaikan Yesus Kristus)

togarsianturi

18 Apr 2017

Dari antara semua masa-masa paling penting dalam kehidupan Yesus, yang nampaknya paling sedikit didalami dan dipelajari adalah KENAIKAN-NYA. Kita tahu kemeriahan NATAL, kita juga begitu khusuk dalam JUMAT AGUNG, kita bersorak sorai dalam KEBANGKITANNYA, tetapi biasanya kita pergi ibadah padang atau pantai dan membuat banyak acara-acara pada hari KENAIKANYA. Padahal Inkarnasi memungkinkan dan memulai semuanya dalam …

THE POWER OF THE HOLY SPIRIT (Ibadah Pentakosta)

togarsianturi

18 Apr 2017

Ibadah Pentakosta, 24 Mei 2015 Ketika seseorang bertanya kepada saya, “GKDI itu karismatik ya, Pak?”, biasanya saya mesti membuat penjelasan yang cukup panjang. Saya akan mulai dengan, “Tergantung apa definisi Anda dengan karismatik!” Gambaran kebanyakan orang tentang karismatik adalah gaya ibadah yang hiruk pikuk disertai dengan musik yang keras dalam penyembahan dan bahasa roh. Tetapi sebenarnya …

Have a Grateful Life – MEMILIKI HIDUP YANG MENGUCAP SYUKUR  

togarsianturi

18 Apr 2017

1 Tesalonika 5:18  Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. 1 Thessalonians 5:18 Give thanks in all circumstances, for this is God’s will for you in Christ Jesus.  (New International Version) Ada pengkhotbah yang sangat terkenal mengulas ayat diatas kira-kira demikian: kata “dalam” pada ‘mengucap syukurlah DALAM segala sesuatu’. …

Pelajaran Nehemia #8. LEARN HOW TO FINISH STRONG (BELAJAR BAGAIMANA MENYELESAIKAN DENGAN BAIK)  

togarsianturi

18 Apr 2017

Kebanyakan kita tidak punya masalah dalam memulai sesuatu, yang sering bermasalah adalah bagaimana menyelesaikannya. Dan, sayangnya yang menentukan di dalam kekristenan bukan bagaimana kita mengawalinya, tetapi bagaimana kita mengakhirinya. Mari kita lihat beberapa contoh karakter Alkitab dan kita memberi nilai pada masing-masing mereka bagaimana mereka menyelesaikan rancangan Tuhan bagi hidup mereka? Kita memberi nilai terbaik …

KONFLIK DAN REKONSILIASI

togarsianturi

18 Apr 2017

(inspired by a lesson from John Louis – Central Christian Church, Singapore) Konflik pasti selalu terjadi, apakah kita masih muda atau sudah tua, kaya atau miskin, pendidikan tinggi atau rendah, semua tetap saja memiliki konfliknya sendiri. Gereja yang bertumbuh pun senantiasa mengalami konflik. Menurut saya, 3 alasan mengapa konflik selalu terjadi: Iblis masih hidup, ia …

Seri Pelajaran Nehemia #10. AJARAN PENGAKUAN DOSA

togarsianturi

18 Apr 2017

Dalam beberapa liturgi gereja tertentu ada sesi “Pengakuan Dosa”, tetapi berapa banyakkah itu sungguh dimaknai? Apa yang Alkitab ajarkan mengenai pengakuan dosa dan apa yang terjadi bila kita tidak dapat mengakui dosa kita? Kita akan melanjutkan seri pembelajaran kita dari buku Nehemia, sekrang kita masuk pada Nehemia pasal 9, pelajaran ke-10. Saya membagi satu pasal ini …