Amsal, Togar Sianturi
Home » Bible » Devotionals » Agar Tidak Diserbu Kemiskinan

Agar Tidak Diserbu Kemiskinan

togarsianturi 28 Jun 2019 9

Entah bermula dari mana, tetapi di sana-sini dalam kekristenan ada yang merohanikan kemiskinan. Maksudnya ada orang-orang atau aliran tertentu yang menganggap bahwa harta itu sangat jahat dan duniawi sehingga orang yang rohani itu pasti hidupnya miskin. Sebagian lagi memperhadapkan pilihan untuk miskin di dunia ini atau kaya di sorga, seolah orang kaya tidak bisa masuk sorga.

Kelompok-kelompok dengan pemahaman seperti itu mengutip ayat-ayat tertentu keluar konteks, kemudian mengajukan kasus-kasus orang kaya yang hidup sangat jauh dari Allah. Mereka menjadi semakin negatif terhadap kekayaan karena dipicu oleh aliran teologi kemakmuran. Teologi kemakmuran dan teologi kemiskinan adalah dua sisi ekstrem dalam sikap terhadap harta dan kekayaan.
Mencintai uang adalah satu-satunya hal yang ditentang sorga. Dan mencintai uang itu bukan hanya dosa orang kaya, banyak orang miskin yang juga memiliki dosa itu. Alkitab tak pernah mengasosiasikan kemiskinan dengan kedewasaan kerohanian, bahkan nats berikut justru menghubungkannya dengan kemalasan.
Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? 10 “Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring” — 11 maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata. (Amsal 6:9-11)
Ternyata kemiskinan itu adalah spirit yang sangat terlatih dan ambisius. Kemiskinan layaknya seorang pencuri atau perampok bersenjata yang datang di waktu pemilik rumah tertidur. Jadi orang yang kerjanya tidur dan tidur saja menjadi target dari kemiskinan.
Semua orang membutuhkan tidur, tetapi orang yang rajin tidur ketika ia seharusnya bekerja akan kehilangan segala rejeki yang tadinya diperuntukkan baginya. Kemiskinan adalah hasil dari kemalasan. Banyak cara yang membawa orang kepada keberhasilan, tetapi kemalasan adalah cara pasti untuk merampas semua peluang keberhasilan itu.

1. Kemiskinan itu aktif, tidak pasif

Pencuri dan perampok tidak bisa hanya pasif menanti, tetapi mereka aktif melakukan aktifitas mereka. Demikian jugalah cara kerja kemiskinan. Kemiskinan tidak hanya menanti orang masuk ke perangkapnya, tetapi kemiskinan aktif mencari orang-orang malas yang akan ia miskinkan. Maka manusia sudah pasif maka kemiskinan pasti mencapai orang itu.
Bagi yang tidak ingin menjadi korban kemiskinan, pastikanlah diri tetap aktif, rajin, kreatif, rendah hati mencari masukan-masukan. Dengan pertolongan Allah, orang-orang dengan kualitas itu akan jauh dari hidup berkekurangan.

2. Kemalasan membuat manusia tidak produktif

Produktif berarti orang-orang yang terus memproduksi atau menghasilkan sesuatu. Allah menciptakan manusia untuk berkuasa. Sedari awal Allah sudah memberikan otoritas itu kepada manusia. Jadi sifat produktif adalah alamiahnya manusia. Namun tidak sedikit manusia yang kehilangan produktifitasnya seiring bertambah usianya.
Dalam nats sebelumnya, penulis Amsal menyuruh para pemalas belajar dari semut. Semut bekerja keras, produktif. Semut memersiapkan bekal mereka untuk musim berikutnya. Manusia yang diciptakan sebagai puncak dari ciptaan Allah harus belajar dari ciptaan yang lebih kecil dan lebih rendah. Hal itu terjadi karena kemalasan. Musnahkan kemalasan, sambut produktifitas. Produksi sesuatu hari ini!

3. Setelah berhasil memproduksi, langkah selanjutnya adalah melipatgandakan

Tidak benar juga orang yang mengklaim bahwa kemiskinan itu adalah dosa. Itu sama anehnya dengan orang yang merohanikan kemiskinan. Apapun yang orang percaya produksi, tidak untuk dinikmati sendiri, tetapi untuk dibagikan kepada orang lain. Lalu bagaimanakah seseorang bisa berbagi jika ia tidak punya apa-apa?
Menghasilkan adalah satu hal, dan melipatgandakan adalah hal yang lain lagi. Ini pun merupakan perintah Allah kepada manusia, mulai dari Adam dan Hawa. Apa yang sudah berhasil diproduksi meski pikirkan bagaimana cara melipatgandakannya. Prinsip-prinsip ini benar tidak hanya untuk perihal harta, tetapi untuk semua hal yang Allah perintahkan kepada manusia.
Bapa, bantu kami untuk bisa aktif, produktif dan berlipat ganda terus bagi kemuliaanMu. Amen.

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
INJIL UNTUK OPPUNG (Part 4: Bertobat)

togarsianturi

28 Nov 2020

Usai pembicaraan poin sebelumnya dengan oppung, saya memastikan lagi apakah oppung dapat memahami pembicaraan kami atau ada yang hendak ditanyakan. Oppung menceritakan perasaan sukacitanya dengan pemahaman itu dan tidak ada pertanyaan. Lalu saya bertanya siapakah Yesus itu dalam iman oppung sekarang. Oppung yakin bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat baginya. Karena itu saya tuntun oppung …

INJIL UNTUK OPPUNG (Part 3: Percaya)

togarsianturi

27 Nov 2020

Sekarang kita masuk ke poin kedua, percaya. Sebenarnya ini adalah konsekuensi logis dan alami dari poin pertama. Apabila kita mengenal sejatinya siapa Yesus, tentu kita akan memercayaiNya. Tetapi karena kita manusia yang kerap gagal paham terminologi tertentu, biasanya juga karena ada kata-kata yang mengalami reduksi makna seiring berjalannya waktu, sehingga kita perlu mendefinisikan ulang kata …

Hukum Persembahan yang Berkenan

togarsianturi

15 Aug 2019

Allah memerintahkan kurban dan persembahan kepada umat Israel. Tuhan Yesus juga menegaskan agar murid-muridNya menginjil, melayani, dan memberi. Tetapi seperti orang Israel, dalam sejarahnya, dari waktu ke waktu gagal paham akan kehendak Allah, demikian juga orang Kristen sepanjang sejarah mereka. Manusia lebih menyukai aktifitas yang dapat kelihatan daripada motivasi hati yang tidak kelihatan. Tetapi Allah lebih …

Bahaya Berbicara Tanpa Berpikir

togarsianturi

14 Aug 2019

Alkitab banyak sekali membahas perihal kata-kata, tentang bagiamana kita berbicara. Alkitab juga menjelaskan bahwa perkataan kita adalah salah satu yang akan dihakimi pada akhir zaman, selain perbuatan dan motivasi hati. Perkataan itu sangat berkuasa, dapat menumbuhkan, tetapi juga dapat meruntuhkan. Perkataan dapat menjadi jerat, seperti perkataan penulis Amsal berikut ini. Suatu jerat bagi manusia ialah …

3 Prinsip Bisnis Orang Percaya

togarsianturi

24 Jul 2019

Seorang teman yang berdagang di pasar pernah berkata begini kepada saya, “Saya mana bisa untung kalau jujur-jujur!” Benar-benar kalimat yang membuat saya tercenung. Sebegitu kelam-kah sistem perdagangan sehingga cara untuk sukses adalah dengan berbuat dosa? Tidakkah kita bisa saling menguntungkan dengan cara yang jujur? Begitu juga pembeli berbuat munafik ketika menawar barang, ia menekan sekuat …

Menimba Isi Hati

togarsianturi

21 Jul 2019

Hubungan dan kerjasama menjadi sangat efektif apabila setiap orang dapat mengeluarkan isi hati masing-masing secara sehat dan bersahabat. Kebanyakan orang menolak untuk membukakan isi hati mereka karena mereka pernah memiliki pengalaman buruk atau mungkin menyaksikan pengalaman buruk menimpa orang yang terbuka. Tetapi ada juga orang yang memang tidak mengetahui apa yang ada dalam hati mereka …