Home » Bible » Devotionals » Alasan Untuk Belajar Rinci

Alasan Untuk Belajar Rinci

togarsianturi 26 Oct 2018 16

Nehemia banyak menunjukkan  karakteristik seorang pembangun yang berharga untuk dipelajari. Ia sukses membangun kembali tembok Yerusalem, kota kudus itu.

Hal-hal yang berhubungan dan tidak berhubungan dengan kesuksesan

Berikut adalah berapa poin pertama yang tidak terlalu bertanggungjawab atas keberhasilan mewujudkan impian: latarbelakang karier atau pengalaman, tingkat ekonomi, dan tingkat pendidikan.

Tetapi hal-hal yang menentukan adalah hati yang terbeban, hubungan dengan Allah, visi yang sangat jelas, percaya diri, memiliki rute yang jelas, dan kegigihan. Satu hal yang nyata dalam diri Nehemia, ia adalah pribadi yang detail.

Nehemia adalah seorang juru minuman raja. Sebagai seorang mantan bartender, saya mengerti betapa pentingnya kebiasaan rinci dan presisi dalam pekerjaan itu. Seorang juru minuman terbiasa dengan takaran, durasi, dan urutan pencampuran minuman.

Nehemia jelas dengan apa yang ia butuhkan

Lalu raja yang sedang duduk didampingi Sri Ratu, mengabulkan permohonanku. Ia bertanya berapa lama aku akan tinggal di sana dan kapan kembali, maka kuberitahukan kepadanya tanggal yang telah kutentukan. Kemudian aku minta surat untuk para gubernur di provinsi Efrat Barat, supaya mereka memudahkan perjalananku sampai ke Yehuda. Selain itu, aku juga minta surat untuk Asaf, pengawas hutan kerajaan, supaya ia menyediakan kayu untuk pintu gerbang benteng di dekat Rumah TUHAN, dan untuk tembok kota serta rumah yang akan kudiami. Nehemia 2:6-8a [BIMK]

Tangan Allah yang murah membuat Nehemia berhasil mendapat persetujuan dan dukungan raja. Ketika raja bertanya keinginan Nehemia, dengan rinci ia membeberkan daftarnya.

Rencana dan Resources

Doa dan duka empat bulan itu ternyata tidak hanya menjadi ajang memohon campur tangan Allah, tetapi juga merincikan segala sesuatu untuk keperluan misinya. Action plan (rencana aksi) dan resources (sumber daya) yang ia perlu sangat detail.

Nehemia meminta surat untuk bupati-bupati di seberang sungai Efrat dan untuk Asaf, pengawas taman raja. Ia dapat menetapkan jumlah waktu yang ia butuhkan hingga kembali lagi.

Kebiasaan merinci Nehemia juga tampak jelas setibanya di Yerusalem.

Terukur dan dapat dilakukan

Orang-orang yang berpikir terlalu luas dan umum cenderung tidak punya rencana aksi rinci sehingga tidak terukur (measurable) bahkan tidak dapat dilakukan (doable).

Untuk berhasil, kamu perlu menjadi rinci untuk urusan pribadi, keluarga, kepemimpinan, bahkan dalam doa.

Bagaimana dengan hidup kamu hari ini? Khususnya bagi kamu yang sudah memiliki sebentuk impian, apakah memang sudah terinci rencana dan segala resources yang kamu butuhkan?

  • Rinci meniadakan miskomunikasi

Kemampuan merinci menghindarkan kamu dan orang sekitar kamu dari kebingungan dan miskomunikasi. Bagaimanakah kamu pribadi dalam hal merinci sejauh ini?

  • Rinci dan peluang keberhasilan

Kebiasaan merinci membuat peluang keberhasilan lebih besar dan dapat menyelesaikan pada waktunya. Semakin rinci semakin dapat dieksekusi dan dievaluasi. Periksa rencana kamu tahun ini, sudahkah rinci?

  • Anak tangga menuju impian

Goal selalu mesti diterjemahkan kepada rencana aksi yang rinci. Itu adalah anak tangga yang mesti ditempuh untuk mencapai visi. Sudahkah kamu punya anak tangga yang jelas menuju impian kamu?

IMPIAN TANPA RENCANA AKSI RINCI HANYALAH ANGAN-ANGAN

 

photo: canva.com

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
INJIL UNTUK OPPUNG (Part 4: Bertobat)

togarsianturi

28 Nov 2020

Usai pembicaraan poin sebelumnya dengan oppung, saya memastikan lagi apakah oppung dapat memahami pembicaraan kami atau ada yang hendak ditanyakan. Oppung menceritakan perasaan sukacitanya dengan pemahaman itu dan tidak ada pertanyaan. Lalu saya bertanya siapakah Yesus itu dalam iman oppung sekarang. Oppung yakin bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat baginya. Karena itu saya tuntun oppung …

INJIL UNTUK OPPUNG (Part 3: Percaya)

togarsianturi

27 Nov 2020

Sekarang kita masuk ke poin kedua, percaya. Sebenarnya ini adalah konsekuensi logis dan alami dari poin pertama. Apabila kita mengenal sejatinya siapa Yesus, tentu kita akan memercayaiNya. Tetapi karena kita manusia yang kerap gagal paham terminologi tertentu, biasanya juga karena ada kata-kata yang mengalami reduksi makna seiring berjalannya waktu, sehingga kita perlu mendefinisikan ulang kata …

Hukum Persembahan yang Berkenan

togarsianturi

15 Aug 2019

Allah memerintahkan kurban dan persembahan kepada umat Israel. Tuhan Yesus juga menegaskan agar murid-muridNya menginjil, melayani, dan memberi. Tetapi seperti orang Israel, dalam sejarahnya, dari waktu ke waktu gagal paham akan kehendak Allah, demikian juga orang Kristen sepanjang sejarah mereka. Manusia lebih menyukai aktifitas yang dapat kelihatan daripada motivasi hati yang tidak kelihatan. Tetapi Allah lebih …

Bahaya Berbicara Tanpa Berpikir

togarsianturi

14 Aug 2019

Alkitab banyak sekali membahas perihal kata-kata, tentang bagiamana kita berbicara. Alkitab juga menjelaskan bahwa perkataan kita adalah salah satu yang akan dihakimi pada akhir zaman, selain perbuatan dan motivasi hati. Perkataan itu sangat berkuasa, dapat menumbuhkan, tetapi juga dapat meruntuhkan. Perkataan dapat menjadi jerat, seperti perkataan penulis Amsal berikut ini. Suatu jerat bagi manusia ialah …

3 Prinsip Bisnis Orang Percaya

togarsianturi

24 Jul 2019

Seorang teman yang berdagang di pasar pernah berkata begini kepada saya, “Saya mana bisa untung kalau jujur-jujur!” Benar-benar kalimat yang membuat saya tercenung. Sebegitu kelam-kah sistem perdagangan sehingga cara untuk sukses adalah dengan berbuat dosa? Tidakkah kita bisa saling menguntungkan dengan cara yang jujur? Begitu juga pembeli berbuat munafik ketika menawar barang, ia menekan sekuat …

Menimba Isi Hati

togarsianturi

21 Jul 2019

Hubungan dan kerjasama menjadi sangat efektif apabila setiap orang dapat mengeluarkan isi hati masing-masing secara sehat dan bersahabat. Kebanyakan orang menolak untuk membukakan isi hati mereka karena mereka pernah memiliki pengalaman buruk atau mungkin menyaksikan pengalaman buruk menimpa orang yang terbuka. Tetapi ada juga orang yang memang tidak mengetahui apa yang ada dalam hati mereka …