Home » Bible » Devotionals » Buah Tak Pernah Bohong

Buah Tak Pernah Bohong

togarsianturi 07 Dec 2016 8


Jika seseorang berkata telah menanam jagung dan yang tumbuh adalah padi maka orang itu pasti telah menanam padi. Buah tak mungkin bisa berbohong. Apa yang kita hasilkan sekarang menandakan pohon yang kita punya saat ini. Jika buah baik maka pasti pohon juga adalah baik dan pohon yang tidak baik mustahil menghasilkan buah yang baik.

Pohon adalah karakter kita dan karakterlah yang membuat kita melakukan apa yang kita lakukan, memperkatakan apa yang kita perkatakan dan mencapai apa yang kita capai. Dalam hukum kepemimpinan, karakter kita itu adalah katup kita. Kita tidak bisa mencapai apa yang lebih dari katup karakter kita. Maka amatlah penting bagi kita untuk benar-benar bertumbuh dalam karakter kita setiap hari, bahkan pada kenyataannya segala tantangan dan pekerjaan yang kita lakukan adalah semata-mata untuk membentuk karakter kita, tak lebih daripada itu. Sebab dengan karakter yang baik dan kokoh maka kita akan mencapai ketidakterbatasan dalam hidup kita.

Tanam Dan Rawatlah Pohon Yang Baik

Jika demikian adanya, maka yang menjadi perhatian dan curahan fokus kita adalah pekerjaan untuk menanam dan merawat pohon yang baik. Pastikan tanaman kita adalah pohon yang memberikan berkat bagi orang lain dan juga memuliakan nama Tuhan. Pohon yang tidak memberikan manfaat bagi orang lain tak perlu ditanam sama sekali. Membangun karakter yang baik tidak pernah menjadi sia-sia, meski di dalam kurun waktu proses seringkali tampak tak terlalu berdampak, tetapi kelak ketika buah sudah keluar atau ketika masa cobaan datang, disitu pasti terlihat apa sebenarnya yang paling utama bagi kita.

Tak Perlu Risaukan Buah Sebab Buah It Otomatis

Buah yang baik itu pasti akan keluar dari pohon yang baik, itu adalah hukum alam yang sudah paten dan Allah menetapkannya demikian. Karenanya kita tidak usah risau masalah buah yang kita hasilkan. Bahkan kita sekiranya tidak menjadi result oriented tetapi lebih menjadikan proses perawatan dan pembentukan sebagai orientasi kita. Jika kita membiarkan fokus hanya pada hasil maka kita akan cenderung bersifat sementara dan tidak bertahan untuk waktu yang lama. Jika buah yang baik belum keluar, mungkin memang ada dalam proses menanam dan merawat yang terabaikan atau memang sedang dalam proses untuk keluar. Just wait kalau begitu!

Tidak semua tanaman sama, ada yang bertumbuh cepat dan berbuah cepat. Jamur tumbuh hanya dalam satu malam, tetapi bambu cina tampak kurang bertumbuh sampai sekitar 5 tahun pertama. Dan ternyata waktu selama itu dibutuhkan untuk membangun akar yang kuat. Tetapi pohon jamur yang pendek itu hanya bertahan hidup beberapa saat sedangkan bambu cina bisa mencapai 30 meter tingginya. Tentu saja pohon bambu itu tidak dapat menopang pertumbuhan setinggi itu jika tak memiliki akar yang kuat.

Bukan Pohon, Tetapi Orang Lain, Yang Menikmati Buhanya

Ini satu hukum alam yang sangat menarik, pohon tidak pernah menikmati buahnya sendiri. Kebahagiaan sang pohon adalah bahwa ia telah menghasilkan buah yang terbaik, membahagiakan orang lain dan memuliakan Tuhan, itulah objektif kita seharusnya. Hidup kita adalah hidup untuk dibagikan dan dinikmati oleh orang banyak. Kita menjadi manfaat bagi sekitar, hidup kita menjadi hidup yang berkontribusi.

Comment

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked*

    *

    *

    Related post
    INJIL UNTUK OPPUNG (Part 4: Bertobat)

    togarsianturi

    28 Nov 2020

    Usai pembicaraan poin sebelumnya dengan oppung, saya memastikan lagi apakah oppung dapat memahami pembicaraan kami atau ada yang hendak ditanyakan. Oppung menceritakan perasaan sukacitanya dengan pemahaman itu dan tidak ada pertanyaan. Lalu saya bertanya siapakah Yesus itu dalam iman oppung sekarang. Oppung yakin bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat baginya. Karena itu saya tuntun oppung …

    INJIL UNTUK OPPUNG (Part 3: Percaya)

    togarsianturi

    27 Nov 2020

    Sekarang kita masuk ke poin kedua, percaya. Sebenarnya ini adalah konsekuensi logis dan alami dari poin pertama. Apabila kita mengenal sejatinya siapa Yesus, tentu kita akan memercayaiNya. Tetapi karena kita manusia yang kerap gagal paham terminologi tertentu, biasanya juga karena ada kata-kata yang mengalami reduksi makna seiring berjalannya waktu, sehingga kita perlu mendefinisikan ulang kata …

    Hukum Persembahan yang Berkenan

    togarsianturi

    15 Aug 2019

    Allah memerintahkan kurban dan persembahan kepada umat Israel. Tuhan Yesus juga menegaskan agar murid-muridNya menginjil, melayani, dan memberi. Tetapi seperti orang Israel, dalam sejarahnya, dari waktu ke waktu gagal paham akan kehendak Allah, demikian juga orang Kristen sepanjang sejarah mereka. Manusia lebih menyukai aktifitas yang dapat kelihatan daripada motivasi hati yang tidak kelihatan. Tetapi Allah lebih …

    Bahaya Berbicara Tanpa Berpikir

    togarsianturi

    14 Aug 2019

    Alkitab banyak sekali membahas perihal kata-kata, tentang bagiamana kita berbicara. Alkitab juga menjelaskan bahwa perkataan kita adalah salah satu yang akan dihakimi pada akhir zaman, selain perbuatan dan motivasi hati. Perkataan itu sangat berkuasa, dapat menumbuhkan, tetapi juga dapat meruntuhkan. Perkataan dapat menjadi jerat, seperti perkataan penulis Amsal berikut ini. Suatu jerat bagi manusia ialah …

    3 Prinsip Bisnis Orang Percaya

    togarsianturi

    24 Jul 2019

    Seorang teman yang berdagang di pasar pernah berkata begini kepada saya, “Saya mana bisa untung kalau jujur-jujur!” Benar-benar kalimat yang membuat saya tercenung. Sebegitu kelam-kah sistem perdagangan sehingga cara untuk sukses adalah dengan berbuat dosa? Tidakkah kita bisa saling menguntungkan dengan cara yang jujur? Begitu juga pembeli berbuat munafik ketika menawar barang, ia menekan sekuat …

    Menimba Isi Hati

    togarsianturi

    21 Jul 2019

    Hubungan dan kerjasama menjadi sangat efektif apabila setiap orang dapat mengeluarkan isi hati masing-masing secara sehat dan bersahabat. Kebanyakan orang menolak untuk membukakan isi hati mereka karena mereka pernah memiliki pengalaman buruk atau mungkin menyaksikan pengalaman buruk menimpa orang yang terbuka. Tetapi ada juga orang yang memang tidak mengetahui apa yang ada dalam hati mereka …