Amsal, Togar Sianturi
Home » Bible » Devotionals » Diam Itu (Masih) Emas

Diam Itu (Masih) Emas

togarsianturi 13 Jul 2019 14

Peribahasa “Diam itu emas” dulu sangat terkenal dan sering dipergunakan. Tetapi rasanya di masa kini jarang dipakai, padahal masih sangat relevan bagi banyak orang di zaman ini. Peribahasa ini tidak bermaksud untuk semua orang menjadi pendiam, tetapi di dalam diam dan menyimak, berpikir dan menimbang terdapat emas yang sangat berharga.

Tulisan dari orang bijak berikut adalah gaya bahasa sindiran terhadap orang-orang yang tak bisa diam. Mereka itu terus mengoceh, merasa paling tahu, serta ingin tampak cerdas. Sayangnya, orang yang melihat justru tidak bisa respek sebab orang-orang itu semakin kelihatan kebodohannya. Seandainya mereka bisa diam!

Juga orang bodoh akan disangka bijak kalau ia berdiam diri dan disangka berpengertian kalau ia mengatupkan bibirnya. (Amsal 17:28)

Jika ungkapan ini ditangkap oleh para pembual maka ia akan semakin berpengertian. Tetapi biasanya pembual justru akan menambah kalimat di atas ke dalam daftar bualan mereka, dan bukannya menangkap ujaran itu bagi diri mereka sendiri.

Berbahagialah orang yang rendah hati, mereka yang dapat berdiam diri dengan hati yang aman. Mereka tidak tergila-gila akan pujian dan pengakuan orang lain. Bagi mereka, diam itu masih tetap emas.

1. Orang bijak bukan dilihat dari seberapa ia mendominasi pembicaraan, tetapi seberapa tepat perkataannya

Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak. (Amsal 25:11)

Betapa indah dan berharga perkataan yang tepat waktu itu. Ini mengapa orang bijak tidak perlu berbicara banyak-banyak, apalagi terjerumus ke dalam perdebatan. Setiap perkataan mesti mengandung tujuan, dan ketetapan kata-kata pada orang yang tepat serta pada waktu yang tepat akan sangat efektif mengubahkan dan memberkati.

Orang yang selalu berusaha mendominasi segala sesuatu sudah memamerkan kebodohannya.

2. Jangan memberikan pengetahuan kepada orang yang tak menghargainya

Tuhan Yesus berfirman agar jangan memberikan mutiara kepada babi sebab babi akan menginjak-injaknya lalu menyerang orang yang memberikan itu. Karena itu ketenangan sangat dibutuhkan. Belajar menahan perkataan, tak perlu buru-buru memberi jawab.

Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang berpengertian berkepala dingin. (Amsal 17:27)

Stay cool! Mudah terpancing adalah ciri orang tak berpengalaman, tetapi orang bijak sabar menanti. Bila lawan bicara kita patut menerima hikmat itu, curahkanlah, namun jangan beri kepada para pencemooh dan pembual.

3. Diam bukan sembarangan diam yang menjadi emas

Diam yang berharga adalah diam yang mengamati untuk memahami, mendengar untuk turut merasakan, diam yang memikirkan lebih dalam sambil membuat asosiasi demi asosiasi dalam pikiran. Jadi bukan diam karena tak mau berpikir atau karena tidak tahu dan tidak mau tahu, diam seperti itu bukanlah emas.

Jangan jadi pendiam, tapi diam secara sengaja (intentionally). Diamlah untuk menyerap lebih banyak. Diamlah agar lebih memahami. Diamlah agar lebih dapat mendengar Allah. Itulah diam emas.

Bapa, kiranya keamanan bagi jiwa kami hanyalah di dalam Engkau. Sehingga kami dapat berdiam diri dengan tentram pada waktu yang seharusnya. Amen.

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
INJIL UNTUK OPPUNG (Part 4: Bertobat)

togarsianturi

28 Nov 2020

Usai pembicaraan poin sebelumnya dengan oppung, saya memastikan lagi apakah oppung dapat memahami pembicaraan kami atau ada yang hendak ditanyakan. Oppung menceritakan perasaan sukacitanya dengan pemahaman itu dan tidak ada pertanyaan. Lalu saya bertanya siapakah Yesus itu dalam iman oppung sekarang. Oppung yakin bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat baginya. Karena itu saya tuntun oppung …

INJIL UNTUK OPPUNG (Part 3: Percaya)

togarsianturi

27 Nov 2020

Sekarang kita masuk ke poin kedua, percaya. Sebenarnya ini adalah konsekuensi logis dan alami dari poin pertama. Apabila kita mengenal sejatinya siapa Yesus, tentu kita akan memercayaiNya. Tetapi karena kita manusia yang kerap gagal paham terminologi tertentu, biasanya juga karena ada kata-kata yang mengalami reduksi makna seiring berjalannya waktu, sehingga kita perlu mendefinisikan ulang kata …

Hukum Persembahan yang Berkenan

togarsianturi

15 Aug 2019

Allah memerintahkan kurban dan persembahan kepada umat Israel. Tuhan Yesus juga menegaskan agar murid-muridNya menginjil, melayani, dan memberi. Tetapi seperti orang Israel, dalam sejarahnya, dari waktu ke waktu gagal paham akan kehendak Allah, demikian juga orang Kristen sepanjang sejarah mereka. Manusia lebih menyukai aktifitas yang dapat kelihatan daripada motivasi hati yang tidak kelihatan. Tetapi Allah lebih …

Bahaya Berbicara Tanpa Berpikir

togarsianturi

14 Aug 2019

Alkitab banyak sekali membahas perihal kata-kata, tentang bagiamana kita berbicara. Alkitab juga menjelaskan bahwa perkataan kita adalah salah satu yang akan dihakimi pada akhir zaman, selain perbuatan dan motivasi hati. Perkataan itu sangat berkuasa, dapat menumbuhkan, tetapi juga dapat meruntuhkan. Perkataan dapat menjadi jerat, seperti perkataan penulis Amsal berikut ini. Suatu jerat bagi manusia ialah …

3 Prinsip Bisnis Orang Percaya

togarsianturi

24 Jul 2019

Seorang teman yang berdagang di pasar pernah berkata begini kepada saya, “Saya mana bisa untung kalau jujur-jujur!” Benar-benar kalimat yang membuat saya tercenung. Sebegitu kelam-kah sistem perdagangan sehingga cara untuk sukses adalah dengan berbuat dosa? Tidakkah kita bisa saling menguntungkan dengan cara yang jujur? Begitu juga pembeli berbuat munafik ketika menawar barang, ia menekan sekuat …

Menimba Isi Hati

togarsianturi

21 Jul 2019

Hubungan dan kerjasama menjadi sangat efektif apabila setiap orang dapat mengeluarkan isi hati masing-masing secara sehat dan bersahabat. Kebanyakan orang menolak untuk membukakan isi hati mereka karena mereka pernah memiliki pengalaman buruk atau mungkin menyaksikan pengalaman buruk menimpa orang yang terbuka. Tetapi ada juga orang yang memang tidak mengetahui apa yang ada dalam hati mereka …