Home » Bible » Devotionals » Iman, Pengharapan, Kasih

Iman, Pengharapan, Kasih

togarsianturi 16 Feb 2019 9

Bagi gereja abad pertama sangat jelas posisi iman, pengharapan dan kasih dalam kehidupan rohani. Apabila ketiga hal tersebut didapati berlimpah dalam diri seseorang maka ia pasti berhasil dalam kehidupan rohaninya, ia seorang yang dewasa dan kuat sebagai seorang Kristen.

Tak heran bahwa Paulus maupun rasul yang lain kerap mengemukakan ketiga hal tersebut dalam surat mereka sebagai poin-poin yang menggembirakan hati mereka apabila mereka mendengar ketiganya berlimpah dalam hidup jemaat.

Ketiganya masih menjadi tolok ukur yang relevan untuk masa kita, bahkan kepada masa yang akan datang. Jika ingin menemukan gereja yang sehat dan alkitabiah maka gereja itu harus terdiri dari murid-murid yang bertumbuh dengan baik dalam iman, pengharapan dan kasihnya.

“Karena itu, setelah aku mendengar tentang imanmu dalam Tuhan Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus, akupun tidak berhenti mengucap syukur karena kamu. Dan aku selalu mengingat kamu dalam doaku, dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga, jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang. Efesus 1:15-21.”

Menurut saya dalam teks di atas itu kita mendapati Paulus menerangkan apa yang ia maksudkan atas ketiga hal itu di dalam diri seorang Pengikut Yesus. Iman adalah tentang hubungan dengan Allah, kemudian kasih adalah tentang hubungan dengan sesama manusia lalu pengharapan adalah hubungan kita dengan masa yang akan datang.

Iman kita kepada Tuhan Yesus pasti akan tampak dari perbuatan kita atau perkataan kita, iman menguatkan kita dalam menghadapi rintangan dan perlawanan si Jahat.

Kasih kepada sesama adalah kasih yang kita tunjukkan kepada sesama kita, dan hanya orang yang telah meraskan serta memiliki kasih dari Allah sajalah yang dapat mengasihi dengan baik.

Lalu pengharapan kita adalah mengenai apa yang Allah sediakan bagi kita di masa yang akan datang. Pengharapan itu membuat kita terus terpaku kepada Dia dan kerajaanNya, itulah impian kita, ke sanalah ambisi kita, itulah yang kita kejar dan kerjakan selama kita berada di bumi ini.

Saya sangat bersyukur mengenal satu-satunya Allah yang benar, saya juga sadar bahwa saya belum memiliki pengenalan yang menyeluruh, namun Roh Kudus terus menuntun saya untuk dapat mengenalNya sedikit demi sedikit lebih baik setiap hari.

Apa yang Allah sediakan terlalu ajaib dan besar sehingga seumur hidup tidak cukup untuk saya mengenalNya. Saya kiranya dapat mengakses lebih banyak dari keajaiban kasihNya serta dapat bertumbuh dalam mengasihi, dalam iman dan dalam pengharapan.

Maka saya terus sanggup mematahkan segala muslihat si jahat dan hidup dengan terus berkemenangan di dalam Tuhanku Yesus. Amen.

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
INJIL UNTUK OPPUNG (Part 4: Bertobat)

togarsianturi

28 Nov 2020

Usai pembicaraan poin sebelumnya dengan oppung, saya memastikan lagi apakah oppung dapat memahami pembicaraan kami atau ada yang hendak ditanyakan. Oppung menceritakan perasaan sukacitanya dengan pemahaman itu dan tidak ada pertanyaan. Lalu saya bertanya siapakah Yesus itu dalam iman oppung sekarang. Oppung yakin bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat baginya. Karena itu saya tuntun oppung …

INJIL UNTUK OPPUNG (Part 3: Percaya)

togarsianturi

27 Nov 2020

Sekarang kita masuk ke poin kedua, percaya. Sebenarnya ini adalah konsekuensi logis dan alami dari poin pertama. Apabila kita mengenal sejatinya siapa Yesus, tentu kita akan memercayaiNya. Tetapi karena kita manusia yang kerap gagal paham terminologi tertentu, biasanya juga karena ada kata-kata yang mengalami reduksi makna seiring berjalannya waktu, sehingga kita perlu mendefinisikan ulang kata …

Hukum Persembahan yang Berkenan

togarsianturi

15 Aug 2019

Allah memerintahkan kurban dan persembahan kepada umat Israel. Tuhan Yesus juga menegaskan agar murid-muridNya menginjil, melayani, dan memberi. Tetapi seperti orang Israel, dalam sejarahnya, dari waktu ke waktu gagal paham akan kehendak Allah, demikian juga orang Kristen sepanjang sejarah mereka. Manusia lebih menyukai aktifitas yang dapat kelihatan daripada motivasi hati yang tidak kelihatan. Tetapi Allah lebih …

Bahaya Berbicara Tanpa Berpikir

togarsianturi

14 Aug 2019

Alkitab banyak sekali membahas perihal kata-kata, tentang bagiamana kita berbicara. Alkitab juga menjelaskan bahwa perkataan kita adalah salah satu yang akan dihakimi pada akhir zaman, selain perbuatan dan motivasi hati. Perkataan itu sangat berkuasa, dapat menumbuhkan, tetapi juga dapat meruntuhkan. Perkataan dapat menjadi jerat, seperti perkataan penulis Amsal berikut ini. Suatu jerat bagi manusia ialah …

3 Prinsip Bisnis Orang Percaya

togarsianturi

24 Jul 2019

Seorang teman yang berdagang di pasar pernah berkata begini kepada saya, “Saya mana bisa untung kalau jujur-jujur!” Benar-benar kalimat yang membuat saya tercenung. Sebegitu kelam-kah sistem perdagangan sehingga cara untuk sukses adalah dengan berbuat dosa? Tidakkah kita bisa saling menguntungkan dengan cara yang jujur? Begitu juga pembeli berbuat munafik ketika menawar barang, ia menekan sekuat …

Menimba Isi Hati

togarsianturi

21 Jul 2019

Hubungan dan kerjasama menjadi sangat efektif apabila setiap orang dapat mengeluarkan isi hati masing-masing secara sehat dan bersahabat. Kebanyakan orang menolak untuk membukakan isi hati mereka karena mereka pernah memiliki pengalaman buruk atau mungkin menyaksikan pengalaman buruk menimpa orang yang terbuka. Tetapi ada juga orang yang memang tidak mengetahui apa yang ada dalam hati mereka …