Amsal, Togar Sianturi
Home » Bible » Devotionals » Jangan Sampai Ditipu Hati Sendiri

Jangan Sampai Ditipu Hati Sendiri

togarsianturi 26 Jun 2019 13

Banyak jenis berita yang kerap mengguncangkan peradaban dan moral manusia. Salah satunya adalah berita-berita tentang seseorang membunuh orang-orang terkasihnya. Saya juga tidak jarang mengutuk pelaku kejahatan seperti itu. Tetapi sebagian hati saya kerap mengingatkan saya bahwa saya pun bisa dan berpeluang untuk berbuat demikian.

Adalah hati manusia yang dapat memampukan mereka melakukan apa yang mereka lakukan. Jika hati dipenuhi dengan kebaikan, maka baiklah perkataan dan perbuatan yang meluap dari diri seseorang. Itulah alasan mengapa nasehat dari raja Salomo, 3000 tahun lalu, berikut ini masih sangat relevan bagi generasi kita hari ini.
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. (Amsal 4:23)
Kata ‘hati’ ini memang agak problematis dalam bahasa Indonesia karena kata ini memiliki dua arti. Pertama kata ini adalah organ tubuh yang disebut liver. Kemudian kata ini yang dipakai untuk menggambarkan nilai inti dari seorang manusia, rasa atau emosi mereka.
Tetapi dalam bahasa asli atau pun bahasa Inggeris maka kata “hati” itu adalah heart, yakni organ jantung. Dan memang dari jantunglah darah dipompa dan terpancar ke seluruh tubuh sehingga kita dapat hidup. Jadi kita butuh sedikit penyesuaian ketika membicarakan hati, seperti dalam ayat di atas, maka organ yang harus kita asosiasikan adalah jantung, bukan liver.
Hidup dan mati manusia sangat tergantung pada hati (jantung) mereka. Jika hati berfungsi dengan baik dan memompa kebaikan ke seluruh keberadaan diri sendiri, maka baiklah hidup itu. Tetapi apabila yang terpancar dari hati adalah kejahatan, maka dapat diduga bahwa kejahatanlah yang menjadi perkataan dan perbuatan di permukaan.
Manusia yang tidak memelihara hatinya dengan baik akan melihat hatinya menjadi jahat. Lebih jauh lagi nabi Yeremia sudah mengingatkan bahwa hati manusia itu bisa menjadi sangat licik. Itu mengapa orang-orang yang manipulatif (suka menipu) akan ditipu oleh hatinya sendiri suatu saat. Orang itu akan tiba di satu titik di mana ia tak mengerti hatinya lagi.

1. Pada dasarnya hati hanya bertugas memproses apa yang di-isikan ke dalamnya.

Semula hati manusia itu netral, meski sudah memiliki temperamen. Hati, seperti pikiran, hanya bertugas untuk mengolah dan memancarkan apa yang telah di-ke dalamnya.
Jadi keadaan hait manusia itu murni adalah tanggungjawab pribadi. Keadaan sekitar bisa mempengaruhi, tetapi hanya bila diijinkan oleh sang pemilik hati itu. Pemilik hati itulah yang membuka pintu hati dan mengijinkan apapun yang ia ijinkan untuk masuk.

2. Hati bisa membangun kebiasaan. Apa yang hati sudah biasa lakukan akan menjadi otomatis dan makin berlipat ganda.

Di sinilah problemnya sehingga manusia bisa pergi begitu jauh dari apa yang ia pikirkan. Inilah penjelasan dari orang yang bisa melakukan apa yang kemudian sangat ia sesalkan, yang membuatnya bingung mengapa ia bisa melakukan perbuatan itu. Hati membentuk pola, pola yang didapat dari sesuatu yang berulang-ulang.
Makanya firman itu memerintahkan agar hati terus dijaga dengan segala kegigihan dan kewaspadaan. Apa yang kita coba-coba dengan hati kita akan menjadi kebiasaan dan apa yang menjadi kebiasaan itu menjadi karakter kita. Ketika karakter jelek itu makin bertumbuh dalam hati, di situlah manusia bisa menjadi bingung dengan apa yang ia sendiri lakukan.
Mengijinkan pikiran jahat masuk ke dalam hati akan berpeluang menjadi kebiasaan, dan bila sudah menjadi karakter maka kejahatan mengerikan pun dapat keluar dari hati itu secara otomatis.

3. Lakukan hal-hal berikut ini untuk menjaga hati kita.

Penawar racun dan semua hal jahat yang Iblis berusaha tanam dalam hati seseoranga dalah dengan tetap rendah hati. Hati yang sehat itu humble (rendah hati). Hati yang sombong sudah pasti terkontaminasi dengan karakter Iblis. Dan kesombongan itu akan makin berkembang.
Hanya kerendahan hati yang memungkin seseorang tetap membuka isi hatinya terhadap sesama. Manusia adalah mahluk sosial, itu mengapa dengan hanya berbagi isi hati dengan orang yang tepat adalah salah satu cara untuk menjaga hati. Apa yang tidak kita keluarkan dari hati akan terus bersirkulasi di dalam, makanya doa dan persekutuan itu sangat penting menjaga hati.
Selain itu, mintalah orang lain membuka sisi buta (blind spot) kita, ada hal yang orang lain bisa lihat tentang diri kita yang kita sendiri tidak bisa lihat. Inipun merupakan tindakan eksklusif yang hanya orang rendah hati bisa lakukan.
Bapa, bantulah kami untuk menjaga hati kami. Tolong kami agar hati kami semakin mendukung pertumbuhan kami dalam KerajaanMu. Amen.

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
INJIL UNTUK OPPUNG (Part 4: Bertobat)

togarsianturi

28 Nov 2020

Usai pembicaraan poin sebelumnya dengan oppung, saya memastikan lagi apakah oppung dapat memahami pembicaraan kami atau ada yang hendak ditanyakan. Oppung menceritakan perasaan sukacitanya dengan pemahaman itu dan tidak ada pertanyaan. Lalu saya bertanya siapakah Yesus itu dalam iman oppung sekarang. Oppung yakin bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat baginya. Karena itu saya tuntun oppung …

INJIL UNTUK OPPUNG (Part 3: Percaya)

togarsianturi

27 Nov 2020

Sekarang kita masuk ke poin kedua, percaya. Sebenarnya ini adalah konsekuensi logis dan alami dari poin pertama. Apabila kita mengenal sejatinya siapa Yesus, tentu kita akan memercayaiNya. Tetapi karena kita manusia yang kerap gagal paham terminologi tertentu, biasanya juga karena ada kata-kata yang mengalami reduksi makna seiring berjalannya waktu, sehingga kita perlu mendefinisikan ulang kata …

Hukum Persembahan yang Berkenan

togarsianturi

15 Aug 2019

Allah memerintahkan kurban dan persembahan kepada umat Israel. Tuhan Yesus juga menegaskan agar murid-muridNya menginjil, melayani, dan memberi. Tetapi seperti orang Israel, dalam sejarahnya, dari waktu ke waktu gagal paham akan kehendak Allah, demikian juga orang Kristen sepanjang sejarah mereka. Manusia lebih menyukai aktifitas yang dapat kelihatan daripada motivasi hati yang tidak kelihatan. Tetapi Allah lebih …

Bahaya Berbicara Tanpa Berpikir

togarsianturi

14 Aug 2019

Alkitab banyak sekali membahas perihal kata-kata, tentang bagiamana kita berbicara. Alkitab juga menjelaskan bahwa perkataan kita adalah salah satu yang akan dihakimi pada akhir zaman, selain perbuatan dan motivasi hati. Perkataan itu sangat berkuasa, dapat menumbuhkan, tetapi juga dapat meruntuhkan. Perkataan dapat menjadi jerat, seperti perkataan penulis Amsal berikut ini. Suatu jerat bagi manusia ialah …

3 Prinsip Bisnis Orang Percaya

togarsianturi

24 Jul 2019

Seorang teman yang berdagang di pasar pernah berkata begini kepada saya, “Saya mana bisa untung kalau jujur-jujur!” Benar-benar kalimat yang membuat saya tercenung. Sebegitu kelam-kah sistem perdagangan sehingga cara untuk sukses adalah dengan berbuat dosa? Tidakkah kita bisa saling menguntungkan dengan cara yang jujur? Begitu juga pembeli berbuat munafik ketika menawar barang, ia menekan sekuat …

Menimba Isi Hati

togarsianturi

21 Jul 2019

Hubungan dan kerjasama menjadi sangat efektif apabila setiap orang dapat mengeluarkan isi hati masing-masing secara sehat dan bersahabat. Kebanyakan orang menolak untuk membukakan isi hati mereka karena mereka pernah memiliki pengalaman buruk atau mungkin menyaksikan pengalaman buruk menimpa orang yang terbuka. Tetapi ada juga orang yang memang tidak mengetahui apa yang ada dalam hati mereka …