Home » Bible » Devotionals » Melintasi Aral Melintang

Melintasi Aral Melintang

togarsianturi 06 Dec 2018 13

Perjalanan kamu bersama Allah tidak pernah bisa terlepas dari tantangan. Dunia ini memusuhi Allah. Alkitab menegaskan bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah. Sanbalat dan Tobia adalah dunia yang memusuh umati Allah. Secara demikian semua sistem dan nilai-nilai dunia ini akan terus berusaha menggilas kebenaran umat Tuhan.

Selain itu, Allah juga tidak akan meniadakan tantangan dari hidup kamu sebab Dia mau memanfaatkannya untuk membentuk karaktermu. Coba bayangkan hidupmu tanpa tantangan. Kalau kamu pernah melihat tanaman yang tersembunyi di sudut rumah yang terlindung dari panas matahari serta terpaan angin, bagaimana bentuknya? Pucat, kurus, dan tidak sehat, bukan? Apakah kamu mau hidupmu seperti itu? Jika tidak, maka kamu mengerti mengapa kamu membutuhkan tantangan.

Ya, Allah kami, dengarlah bagaimana kami dihina. Balikkanlah cercaan mereka menimpa kepala mereka sendiri dan serahkanlah mereka menjadi jarahan di tanah tempat tawanan. Nehemia 4:4

Nehemia membuat doa yang sangat keras sebab musuh-musuhnya itu berlaku jahat, mencoba menghentikan pekerjaan tembok Yerusalem. Tetapi Nehemia tidak mencoba siasat dengan kekuatan manusia untuk menyerang mereka, meski ia adalah orang dekat raja. Nehemia seharusnya bisa menghadapi persoalan itu dengan jalur hukum, tetapi ia lebih memilih menyerahkan kepada Allahnya. Ancaman itu membuat Nehemia semakin bersandar pada Allah.

Kamu tidak perlu mengambil bagian yang merupakan bagian Allah, kasih karunia dan pengampunan adalah dari Allah, begitu juga hal penghukuman. Tugas kamu adalah melakukan apa yang Allah tugaskan untuk kamu lakukan. Allah tidak hanya memberikan kamu perintah, tetapi pasti juga menyediakan perlindungan bagi setiap orang yang setia mengerjakan perintahNya.

NIATNYA MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH, TAPI NYATANYA MENGERJAKAN KEINGINAN IBLIS?

Niat dan kenyataan yang tidak sinkron begini tidak jarang terjadi dalam hidup orang percaya. Misalnya menghadapi seseorang yang meremehkan Allah; kalau kamu mencoba menghukum orang lain dengan caramu sendiri, bukankah itu berarti bahwa kamu sedang melakukan keinginan Iblis?

Seberapa sering kamu berpikir kamu sedang bekerja untuk Allah tapi sebenarnya sedang melayani keinginan musuh?

PERCAYAKAN KEPADA ALLAH

Keinginan untuk membalas dapat dinetralisir dengan kerelaan untuk percaya dan berserah kepada Allah. Apabila perbuatan jahat mereka membuat kamu mengasihani diri sendiri (self pity) maka pasti kamu akan berang. Karena itu, jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan agar jangan sampai dirusak oleh iritasi. Hati yang sehat membawa hidup yang sehat. Setiap ancaman datang, ketidakadilan terjadi, maka tampunglah semuanya di dalam pikiran, jangan biarkan mengalir ke dalam hatimu. Pastikan hatimu hanya dipenuhi iman kepada Kristus.

Dalam area apakah kamu masih sulit untuk benar-benar berserah pada Allah?

FOKUSKAN DIRI MENYELESAIKAN PROYEK

Jangan melelahkan diri dengan melakukan bagian penghukuman, lelahkan diri untuk menyelesaikan proyek ilahi bagi kamu. Terbawa perasaan (baper) akan membuat kamu terjebak dan tidak bisa bergerak maju. Padahal Allah merancang untuk hidupmu terus naik dan bertumbuh.

Adakah satu pekerjaan yang kamu perlu perbaiki arah fokusnya hari ini?

Mengambil bagian yang bukan bagian ku adalah cara menyimpang dari jalan Allah

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
INJIL UNTUK OPPUNG (Part 4: Bertobat)

togarsianturi

28 Nov 2020

Usai pembicaraan poin sebelumnya dengan oppung, saya memastikan lagi apakah oppung dapat memahami pembicaraan kami atau ada yang hendak ditanyakan. Oppung menceritakan perasaan sukacitanya dengan pemahaman itu dan tidak ada pertanyaan. Lalu saya bertanya siapakah Yesus itu dalam iman oppung sekarang. Oppung yakin bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat baginya. Karena itu saya tuntun oppung …

INJIL UNTUK OPPUNG (Part 3: Percaya)

togarsianturi

27 Nov 2020

Sekarang kita masuk ke poin kedua, percaya. Sebenarnya ini adalah konsekuensi logis dan alami dari poin pertama. Apabila kita mengenal sejatinya siapa Yesus, tentu kita akan memercayaiNya. Tetapi karena kita manusia yang kerap gagal paham terminologi tertentu, biasanya juga karena ada kata-kata yang mengalami reduksi makna seiring berjalannya waktu, sehingga kita perlu mendefinisikan ulang kata …

Hukum Persembahan yang Berkenan

togarsianturi

15 Aug 2019

Allah memerintahkan kurban dan persembahan kepada umat Israel. Tuhan Yesus juga menegaskan agar murid-muridNya menginjil, melayani, dan memberi. Tetapi seperti orang Israel, dalam sejarahnya, dari waktu ke waktu gagal paham akan kehendak Allah, demikian juga orang Kristen sepanjang sejarah mereka. Manusia lebih menyukai aktifitas yang dapat kelihatan daripada motivasi hati yang tidak kelihatan. Tetapi Allah lebih …

Bahaya Berbicara Tanpa Berpikir

togarsianturi

14 Aug 2019

Alkitab banyak sekali membahas perihal kata-kata, tentang bagiamana kita berbicara. Alkitab juga menjelaskan bahwa perkataan kita adalah salah satu yang akan dihakimi pada akhir zaman, selain perbuatan dan motivasi hati. Perkataan itu sangat berkuasa, dapat menumbuhkan, tetapi juga dapat meruntuhkan. Perkataan dapat menjadi jerat, seperti perkataan penulis Amsal berikut ini. Suatu jerat bagi manusia ialah …

3 Prinsip Bisnis Orang Percaya

togarsianturi

24 Jul 2019

Seorang teman yang berdagang di pasar pernah berkata begini kepada saya, “Saya mana bisa untung kalau jujur-jujur!” Benar-benar kalimat yang membuat saya tercenung. Sebegitu kelam-kah sistem perdagangan sehingga cara untuk sukses adalah dengan berbuat dosa? Tidakkah kita bisa saling menguntungkan dengan cara yang jujur? Begitu juga pembeli berbuat munafik ketika menawar barang, ia menekan sekuat …

Menimba Isi Hati

togarsianturi

21 Jul 2019

Hubungan dan kerjasama menjadi sangat efektif apabila setiap orang dapat mengeluarkan isi hati masing-masing secara sehat dan bersahabat. Kebanyakan orang menolak untuk membukakan isi hati mereka karena mereka pernah memiliki pengalaman buruk atau mungkin menyaksikan pengalaman buruk menimpa orang yang terbuka. Tetapi ada juga orang yang memang tidak mengetahui apa yang ada dalam hati mereka …