Home » Bible » Devotionals » Menuju Kedewasaan Dalam Kristus

Menuju Kedewasaan Dalam Kristus

togarsianturi 17 Apr 2019 14

Manusia mengusahakan pendewasaan anak-anaknya dengan berbagai cara; mereka mengajar, melatih, memberi tanggungjawab, menyekolahkan, dan lain-lain. Jika manusia menginginkan anak-anaknya menjadi dewasa, tidakkah terlebih lagi Allah akan mendambakan kedewasaan anak-anakNya juga?

Alkitab secara konsisten menggambarkan kehidupan rohani itu mirip dengan kehidupan jasmani. Mirip mulai dari kelahiran dan akan mengalami pertumbuhan dari masa bayi hingga menjadi dewasa.

Goal Paulus dalam pelayanannya, dalam setiap hal yang ia lakukan adalah:

“Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku.” – Kolose 1:28-29.

Kata ‘sempurna’ dalam nats itu adalah teleios dalam bahasa aslinya. Arti kata itu adalah sempurna atau lengkap (complete). Tetapi banyak terjemahan yang lebih memilih kata dewasa (mature). Kata sempurna memang rasanya terlalu tinggi untuk kita capai di dunia ini, kita akan disempurnakan nanti di Sorga. Dewasa juga istilah yang sejalan sebab dalam bagian lain, Paulus memakai istilah bayi atau anak-anak.

Saya tidak bisa membantu orang lain menjadi dewasa kalau saya sendiri tidak dewasa, orang-orang belajar kedewasaan dari keteladanan. Jadi saya hanya bisa membantu orang lain sampai pada level pertumbuhan saya.

Para orang tua akan menjadi sangat gusar jika tumbuh kembang anak mereka tidak mencapai tahapan yang sesuai usianya. Allah pun menyediakan banyak fasilitas untuk menumbuhkan anak-anakNya, mulai dari firman, Roh Kudus, gereja, pelayanan, masalah dan tantangan.

Saya terus akan menapaki tangga pertumbuhan saya, bertumbuh terus hingga mencapai kedewasaan penuh dalam Kristus Yesus, Tuhanku. Diperlengkapi untuk setiap pekerjaan baik yang dipersiapkan buat saya dari mulanya.

Goal dalam pemuridan adalah menuntun umat Allah ke arah kedewasaan rohani

Tak perlu mencari goal ini dan itu lagi bagi pelayanan kita, ini sudah jelas sekali. Kita sedang mengukirkan pribadi Yesus dalam setiap diri pengikut Yesus. Seberapa miripkah mereka dengan Kristus hari ini? Apa lagikah yang mesti dicapai oleh mereka sehingga semakin mirip Kristus?

Ini mengapa pemuridan adalah tugas seumur hidup. Kedewasaan itu sendiri adalah sesuatu yang progresif, terus berkembang selama masih hidup. Tetapi itulah goal yang hendak saya capai dalam pelayanan ini, dalam hal apapun yang saya lakukan.

Kedewasaan itu harus dimulai dari diri saya

Semua bermula dari diri saya, bahkan kalau saya berhadapan dengan anak bimbingan rohani yang tidak gampang atau seseorang yang sedang diinjili yang sangat menjengkelkan maka itu adalah bagian dari proses pendewasaan saya.

Proyek Tuhan yang utama dan pertama dalam pelayanan saya adalah diri saya sendiri. Sayalah yang sangat diinginnkanNya untuk bertumbuh melalui semua hal yang terjadi dan semua yang saya sedang kerjakan. Ketika saya bertumbuh maka saya tahu bagaimana menumbuhkan yang lain.

Gunakan seluruh sumber daya untuk mengejar kedewasaan

Jadi seluruh sumber daya saya adalah untuk memastikan kedewasaan ini terukir dalam setiap murid Yesus. Saya membaca buku, bedoa atau berpuasa, mengajar, melatih, merenung dan menulis serta semua hal lain yang saya lakukan adalah untuk membuat saya menjadi semakin baik dalam mengerjakan tugas ini. Saya akan lakukan apa saja demi mencapai goal itu.

Bapa, betapa indahnya membayangkan dunia dipenuhi dengan karakter Yesus, pemerintah memerintah dengan pengorbanan bukan mengorbankan orang lain, semua keluarga hidup saling menghormati dan saling mendahulukan. Dan saya bisa memulainya dari diri saya sendiri lalu ke dalam keluarga saya, kemudian dalam kelompok kecil saya dan jemaat yang saya layani. Tolonglah kami ya, Bapa. Amen.

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
INJIL UNTUK OPPUNG (Part 4: Bertobat)

togarsianturi

28 Nov 2020

Usai pembicaraan poin sebelumnya dengan oppung, saya memastikan lagi apakah oppung dapat memahami pembicaraan kami atau ada yang hendak ditanyakan. Oppung menceritakan perasaan sukacitanya dengan pemahaman itu dan tidak ada pertanyaan. Lalu saya bertanya siapakah Yesus itu dalam iman oppung sekarang. Oppung yakin bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat baginya. Karena itu saya tuntun oppung …

INJIL UNTUK OPPUNG (Part 3: Percaya)

togarsianturi

27 Nov 2020

Sekarang kita masuk ke poin kedua, percaya. Sebenarnya ini adalah konsekuensi logis dan alami dari poin pertama. Apabila kita mengenal sejatinya siapa Yesus, tentu kita akan memercayaiNya. Tetapi karena kita manusia yang kerap gagal paham terminologi tertentu, biasanya juga karena ada kata-kata yang mengalami reduksi makna seiring berjalannya waktu, sehingga kita perlu mendefinisikan ulang kata …

Hukum Persembahan yang Berkenan

togarsianturi

15 Aug 2019

Allah memerintahkan kurban dan persembahan kepada umat Israel. Tuhan Yesus juga menegaskan agar murid-muridNya menginjil, melayani, dan memberi. Tetapi seperti orang Israel, dalam sejarahnya, dari waktu ke waktu gagal paham akan kehendak Allah, demikian juga orang Kristen sepanjang sejarah mereka. Manusia lebih menyukai aktifitas yang dapat kelihatan daripada motivasi hati yang tidak kelihatan. Tetapi Allah lebih …

Bahaya Berbicara Tanpa Berpikir

togarsianturi

14 Aug 2019

Alkitab banyak sekali membahas perihal kata-kata, tentang bagiamana kita berbicara. Alkitab juga menjelaskan bahwa perkataan kita adalah salah satu yang akan dihakimi pada akhir zaman, selain perbuatan dan motivasi hati. Perkataan itu sangat berkuasa, dapat menumbuhkan, tetapi juga dapat meruntuhkan. Perkataan dapat menjadi jerat, seperti perkataan penulis Amsal berikut ini. Suatu jerat bagi manusia ialah …

3 Prinsip Bisnis Orang Percaya

togarsianturi

24 Jul 2019

Seorang teman yang berdagang di pasar pernah berkata begini kepada saya, “Saya mana bisa untung kalau jujur-jujur!” Benar-benar kalimat yang membuat saya tercenung. Sebegitu kelam-kah sistem perdagangan sehingga cara untuk sukses adalah dengan berbuat dosa? Tidakkah kita bisa saling menguntungkan dengan cara yang jujur? Begitu juga pembeli berbuat munafik ketika menawar barang, ia menekan sekuat …

Menimba Isi Hati

togarsianturi

21 Jul 2019

Hubungan dan kerjasama menjadi sangat efektif apabila setiap orang dapat mengeluarkan isi hati masing-masing secara sehat dan bersahabat. Kebanyakan orang menolak untuk membukakan isi hati mereka karena mereka pernah memiliki pengalaman buruk atau mungkin menyaksikan pengalaman buruk menimpa orang yang terbuka. Tetapi ada juga orang yang memang tidak mengetahui apa yang ada dalam hati mereka …