Amsal, Togar Sianturi
Home » Bible » Devotionals » Pekerjaan Kita Dalam Kaca Mata Sorga

Pekerjaan Kita Dalam Kaca Mata Sorga

togarsianturi 15 Jul 2019 9
Mengapa penulis Amsal begitu banyak menulis tentang pekerjaan? Lebih lagi, mengapa juga seluruh Alkitab begitu perduli dengan persoalan pekerjaan. Misalnya, Alkitab menyuruh orang yang malas bekerja untuk belajar dari semut. Alkitab juga mengajar agar orang percaya melakukan pekerjaannya seperti ia melakukannya untuk Tuhan. Bahkan Alkitab membuat vonis agar orang yang tidak bekerja jangan (diberi) makan. Sorga sangat mementingkan pekerjaan yang manusia lakukan.
Jika hidup rohani adalah yang terutama dan bahwa semua orang akan kembali pada Allah tanpa membawa apapun yang mereka hasilkan di bumi ini, mengapa perihal pekerjaan mesti ditanggapi begitu serius oleh Alkitab?
Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak. (Amsal 18:9)
Ketika Adam, manusia pertama, Allah tempatkan di taman Eden maka hal pertama yang Allah berikan kepada Adam adalah pekerjaan. Adam bertanggungjawab mengelola semua ciptaan Allah, Adam ditugaskan untuk memberi nama kepada binatang-binatang yang Allah ciptakan. Allah menilai manusia dari bagaimana mereka bekerja, bukan hanya dari bagaimana mereka berdoa dan membaca Alkitab.
Orang yang rajin membaca Alkitab tetapi tidak bekerja dengan baik belum benar-benar membaca Alkitabnya. Alkitab pasti mengubah semangat, tanggungjawab, serta etos kerja orang yang membacanya.

1. Dunia kerja menumbuhkan hikmat

Sangat disayangkan jika seorang percaya melakukan pekerjaannya hanya demi uang dan karier. Orang percaya bekerja untuk belajar lebih banyak hikmat. Sudah banyak motivator memberi nasihat agar jangan mengejar jabatan atau uang, tetapi biarkanlah uang dan jabatan yang mengejar. Orang yang pantas, mereka yang memiliki apa yang didambakan jabatan dan uang, akan dikejar oleh jabatan dan uang.
Karena itu, setiap peristiwa dan detail pekerjaan mesti dilihat sebagai kesempatan untuk mendulang hikmat. Jangan hanya berpikir apa untungnya buat saya jika saya mengerjakan hal itu, khususnya ketika keuntungan hanya dinilai dari uang.
Hati orang berpengertian memperoleh pengetahuan, dan telinga orang bijak menuntut pengetahuan. (Amsal 18:15)
Setiap hari, carilah pengertian baru. Lihatlah setiap persoalan, tugas baru, serta berbagai tantangan di dalam pekerjaan sebagai peluang untuk mendapat pengetahuan baru. Orang yang memiliki cara pandang ini akan semangat berkarya dalam pekerjaan.

2. Dunia kerja tempat menumbuhkan karakter

Bentuk karakter seseorang tampak ketika ia berurusan dengan orang-orang lain. Kapal yang hanya berlabuh belum teruji kekuatannya. Badai di lautan yang akan menunjukkan kamampuan kapal tersebut. Bedanya dengan manusia, berhadapan dengan orang lain tidak hanya menyatakan tingkat karakter seseorang, tetapi sekaligus juga dapat membentuk karakter itu.
Buang kebiasaan tidak bertanggungjawab yang cenderung menyalahkan orang lain dan keadaan. Sikap itu tidak akan membawa pertumbuhan. Alasan-alasan adalah benteng penghalang meningkatkan kapasitas karakter. Terimalah kesalahan, akuilah bagian kita, kemudian temukanlah bagaimana karakter kita bisa menjadi lebih baik melalui semua itu.

3. Dunia kerja adalah ladang rohani kita

Manusia menghabiskan setidaknya 8 jam sehari di tempat kerja. Total waktu itu dalam seminggu adalah jumlah waktu yang terbanyak dibandingkan waktu untuk beribadah, atau bahkan waktu bersama keluarga. Sebab dari 24 jam sehari, waktu masih dipakai sekitar 8 jam untuk beristirahat. Jadi 8 jam sisanya yang diperebutkan oleh hobby, saat teduh, pelayanan, keluarga, belajar, teman, dan berbagai aktifitas lainnya.
Allah bukan tanpa maksud memberikan pekerjaan itu. Allah mematoknya sebagai lahan rohani untuk kita olah dan menangkan bagiNya. Jadilah pengaruh di dunia pekerjaan, buatlah budaya (culture) Kerajaan Allah terjadi di pekerjaan kita. Jadi jangan pisahkan dunia kerja kita dari dunia rohani kita, semuanya adalah satu.
Bapa, terimakasih untuk pekerjaan kami, kiranya Engkau memerintah di dunia kerja kami seperti Engkau memerintah di Sorga. Amen.

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
INJIL UNTUK OPPUNG (Part 4: Bertobat)

togarsianturi

28 Nov 2020

Usai pembicaraan poin sebelumnya dengan oppung, saya memastikan lagi apakah oppung dapat memahami pembicaraan kami atau ada yang hendak ditanyakan. Oppung menceritakan perasaan sukacitanya dengan pemahaman itu dan tidak ada pertanyaan. Lalu saya bertanya siapakah Yesus itu dalam iman oppung sekarang. Oppung yakin bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat baginya. Karena itu saya tuntun oppung …

INJIL UNTUK OPPUNG (Part 3: Percaya)

togarsianturi

27 Nov 2020

Sekarang kita masuk ke poin kedua, percaya. Sebenarnya ini adalah konsekuensi logis dan alami dari poin pertama. Apabila kita mengenal sejatinya siapa Yesus, tentu kita akan memercayaiNya. Tetapi karena kita manusia yang kerap gagal paham terminologi tertentu, biasanya juga karena ada kata-kata yang mengalami reduksi makna seiring berjalannya waktu, sehingga kita perlu mendefinisikan ulang kata …

Hukum Persembahan yang Berkenan

togarsianturi

15 Aug 2019

Allah memerintahkan kurban dan persembahan kepada umat Israel. Tuhan Yesus juga menegaskan agar murid-muridNya menginjil, melayani, dan memberi. Tetapi seperti orang Israel, dalam sejarahnya, dari waktu ke waktu gagal paham akan kehendak Allah, demikian juga orang Kristen sepanjang sejarah mereka. Manusia lebih menyukai aktifitas yang dapat kelihatan daripada motivasi hati yang tidak kelihatan. Tetapi Allah lebih …

Bahaya Berbicara Tanpa Berpikir

togarsianturi

14 Aug 2019

Alkitab banyak sekali membahas perihal kata-kata, tentang bagiamana kita berbicara. Alkitab juga menjelaskan bahwa perkataan kita adalah salah satu yang akan dihakimi pada akhir zaman, selain perbuatan dan motivasi hati. Perkataan itu sangat berkuasa, dapat menumbuhkan, tetapi juga dapat meruntuhkan. Perkataan dapat menjadi jerat, seperti perkataan penulis Amsal berikut ini. Suatu jerat bagi manusia ialah …

3 Prinsip Bisnis Orang Percaya

togarsianturi

24 Jul 2019

Seorang teman yang berdagang di pasar pernah berkata begini kepada saya, “Saya mana bisa untung kalau jujur-jujur!” Benar-benar kalimat yang membuat saya tercenung. Sebegitu kelam-kah sistem perdagangan sehingga cara untuk sukses adalah dengan berbuat dosa? Tidakkah kita bisa saling menguntungkan dengan cara yang jujur? Begitu juga pembeli berbuat munafik ketika menawar barang, ia menekan sekuat …

Menimba Isi Hati

togarsianturi

21 Jul 2019

Hubungan dan kerjasama menjadi sangat efektif apabila setiap orang dapat mengeluarkan isi hati masing-masing secara sehat dan bersahabat. Kebanyakan orang menolak untuk membukakan isi hati mereka karena mereka pernah memiliki pengalaman buruk atau mungkin menyaksikan pengalaman buruk menimpa orang yang terbuka. Tetapi ada juga orang yang memang tidak mengetahui apa yang ada dalam hati mereka …