Home » Bible » Devotionals » Cara Mengukur Kondisi Rohani Anda

Cara Mengukur Kondisi Rohani Anda

togarsianturi 24 Mar 2019 17

“Kami selalu mengucap syukur kepada Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, setiap kali kami berdoa untuk kamu, karena kami telah mendengar tentang imanmu dalam Kristus Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus, oleh karena pengharapan, yang disediakan bagi kamu di sorga.  Kolose 1:3-5.”

Demikianlah kita mestinya juga menilai diri kita sendiri, seperti seorang pemimpin, Paulus, memberi nilai akan iman, kasih dan pengharapan jemaat Kolose. Jadi kita perlu tahu seperti apa keadaan iman kita, bagaimana dengan kasih kita serta pengharapan kita sekuat apa. Jika kita bagus dalam ketiganya maka pasti kita dalam keadaan dan pertumbuhan yang bagus.

Apabila kita ingin mengetahui keadaan seseorang secara rohani, sebenarnya cukup dengan hanya memeriksa tiga hal berikut dalam diri mereka: iman, kasih dan pengharapan. Itu adalah tiga hal yang Paulus dan para penulis Perjanjian Baru tekankan kepada setiap jemaat yang mereka sapa, itulah yang mereka banggakan atau tegur atas jemaat-jemaat. Iman berbicara tentang kepercayaan seseorang kepada Tuhan, pengharapan berbicara tentang seberapa fokus kita kepada masa depan (Sorga), serta kasih adalah bagaimana kita memperlakukan sesama kita dan bagaimana kita menjalani hidup kita.

Saya kerap bingung untuk menggambarkan keadaan saya dan juga membuat penilaian yang menyeluruh namun sederhana atas sesama saya. Tetapi melalui firman Tuhan hari ini, saya rasa sangat jelas apa yang harus saya cari dalam diri saya dan dalam diri orang yang berinteraksi dengan saya. Bagaimana Allah dalam pemahaman dan pemandangan saya, apakah Allah benar-benar hidup dan turut bekerja dalam segala sesuatu dan sungguhkah saya percaya serta memercayakan seluruh hidup saya padaNya? Lalu bagaimana saya memandang masa depan saya, apa yang berani saya impikan, apa yang paling saya dambakan bagi hidup saya? Serta, bagaimanakah saya memandang sesama saya, sebagai mangsa untuk saya pakai atau majikan untuk saya layani?

1. Apakah saya percaya akan hal-hal ajaib atau percaya pada level kemampuan saya saja?

Allah tidak membutuhkan hitung-hitungan dalam mengerjakan segala sesuatu, sebagai manusia yang penuh keterbatasan saya membutuhkan hitungan. Dari sudut ilahi, modal saya hanyalah iman saya, seberapa percaya saya. Tetapi Allah sendiri juga selalu menyediakan human level; bagian kita dalam mengerjakan segala sesuatu. Tetapi ketika bicara tentang iman, saya tidak melihat pada kompetensi saya, tetapi kompetensi Allah, tidak pada pengetahuan dan pengalaman saya, tidak juga pada track record pribadi saya, tetapi pada track record Allah sendiri.

2. Saya mau penuhi hidup saya dengan pengharapan setiap hari

Masalah selalu pasti ada sepanjang umur saya, tetapi saya mesti memenuhi hidup saya dengan pengharapan dan pengharapan. Pengharapan nomor satu adalah Sorga, lalu saya juga tahu bahwa Sorga mau saya mengharapkan segala yang terbaik bagi hidup di bumi ini agar menjadi terang dan inspirasi bagi banyak orang. Saya perlu mengecek setiap hari, apa impian saya untuk kerohanian, pernikahan, parenting, keuangan, pelayanan dan semua aspek hidup saya. Masalah adalah tempat terbaik di mana impian dikandung dan iman saya akan menuntun saya kepada masa di mana impianku menetas.

3. Satu-satunya yang akan menggema sampai kekekalan adalah bagaimana saya mengasihi

Dari pengalaman saya sangat jelas, ketika bertemu dengan sahabat lama maka yang selalu menjadi cerita kita adalah bagaimana kasih bekerja dalam setiap kebersamaan kita. Seingat saya kita nyaris tidak pernah membicarakan pencapaian dan prestasi kita di masa lalu. Tetapi kita selalu mengingat dinamika kasih itu, apa yang kita lakukan bersama-sama, ke mana saja kita pergi, apa yang kita makan dan apa yang kita alami. Dan kasih adalah satu-satunya yang masih akan terus hadir hingga kekekalan, iman dan pengharapan sudah pensiun pada masa itu. Maka kasih adalah yang terpenting karena akan bertahan sampai selama-lamanya.

Bapa, Engkau sendiri mengenalkan diriMu sebagai kasih, tidak sebagai iman atau pengharapan, sebab memang kasihlah yang terutama. Tetapi selama di bumi ini maka tiga serangkai itu (iman kasih, dan pengharapan) adalah modal utama saya. Limpahiku dengan ketiganya ya, Bapa. Amen.

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
INJIL UNTUK OPPUNG (Part 4: Bertobat)

togarsianturi

28 Nov 2020

Usai pembicaraan poin sebelumnya dengan oppung, saya memastikan lagi apakah oppung dapat memahami pembicaraan kami atau ada yang hendak ditanyakan. Oppung menceritakan perasaan sukacitanya dengan pemahaman itu dan tidak ada pertanyaan. Lalu saya bertanya siapakah Yesus itu dalam iman oppung sekarang. Oppung yakin bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat baginya. Karena itu saya tuntun oppung …

INJIL UNTUK OPPUNG (Part 3: Percaya)

togarsianturi

27 Nov 2020

Sekarang kita masuk ke poin kedua, percaya. Sebenarnya ini adalah konsekuensi logis dan alami dari poin pertama. Apabila kita mengenal sejatinya siapa Yesus, tentu kita akan memercayaiNya. Tetapi karena kita manusia yang kerap gagal paham terminologi tertentu, biasanya juga karena ada kata-kata yang mengalami reduksi makna seiring berjalannya waktu, sehingga kita perlu mendefinisikan ulang kata …

Hukum Persembahan yang Berkenan

togarsianturi

15 Aug 2019

Allah memerintahkan kurban dan persembahan kepada umat Israel. Tuhan Yesus juga menegaskan agar murid-muridNya menginjil, melayani, dan memberi. Tetapi seperti orang Israel, dalam sejarahnya, dari waktu ke waktu gagal paham akan kehendak Allah, demikian juga orang Kristen sepanjang sejarah mereka. Manusia lebih menyukai aktifitas yang dapat kelihatan daripada motivasi hati yang tidak kelihatan. Tetapi Allah lebih …

Bahaya Berbicara Tanpa Berpikir

togarsianturi

14 Aug 2019

Alkitab banyak sekali membahas perihal kata-kata, tentang bagiamana kita berbicara. Alkitab juga menjelaskan bahwa perkataan kita adalah salah satu yang akan dihakimi pada akhir zaman, selain perbuatan dan motivasi hati. Perkataan itu sangat berkuasa, dapat menumbuhkan, tetapi juga dapat meruntuhkan. Perkataan dapat menjadi jerat, seperti perkataan penulis Amsal berikut ini. Suatu jerat bagi manusia ialah …

3 Prinsip Bisnis Orang Percaya

togarsianturi

24 Jul 2019

Seorang teman yang berdagang di pasar pernah berkata begini kepada saya, “Saya mana bisa untung kalau jujur-jujur!” Benar-benar kalimat yang membuat saya tercenung. Sebegitu kelam-kah sistem perdagangan sehingga cara untuk sukses adalah dengan berbuat dosa? Tidakkah kita bisa saling menguntungkan dengan cara yang jujur? Begitu juga pembeli berbuat munafik ketika menawar barang, ia menekan sekuat …

Menimba Isi Hati

togarsianturi

21 Jul 2019

Hubungan dan kerjasama menjadi sangat efektif apabila setiap orang dapat mengeluarkan isi hati masing-masing secara sehat dan bersahabat. Kebanyakan orang menolak untuk membukakan isi hati mereka karena mereka pernah memiliki pengalaman buruk atau mungkin menyaksikan pengalaman buruk menimpa orang yang terbuka. Tetapi ada juga orang yang memang tidak mengetahui apa yang ada dalam hati mereka …