Home » Resources » Seri Pelajaran Nehemia #10. AJARAN PENGAKUAN DOSA

Seri Pelajaran Nehemia #10. AJARAN PENGAKUAN DOSA

togarsianturi 18 Apr 2017 13

Dalam beberapa liturgi gereja tertentu ada sesi “Pengakuan Dosa”, tetapi berapa banyakkah itu sungguh dimaknai? Apa yang Alkitab ajarkan mengenai pengakuan dosa dan apa yang terjadi bila kita tidak dapat mengakui dosa kita?
Kita akan melanjutkan seri pembelajaran kita dari buku Nehemia, sekrang kita masuk pada Nehemia pasal 9, pelajaran ke-10. Saya membagi satu pasal ini ke dalam bagian seperti berikut:
nehemia2b9
 

Nehemia 9:1-4  Pada hari yang kedua puluh empat bulan itu berkumpullah orang Israel dan berpuasa dengan mengenakan kain kabung dan dengan tanah di kepala.  2  Keturunan orang Israel memisahkan diri dari semua orang asing, lalu berdiri di tempatnya dan mengaku dosa mereka dan kesalahan nenek moyang mereka.  3  Sementara mereka berdiri di tempat, dibacakanlah bagian-bagian dari pada kitab Taurat TUHAN, Allah mereka, selama seperempat hari, sedang seperempat hari lagi mereka mengucapkan pengakuan dan sujud menyembah kepada TUHAN, Allah mereka.  4  Di atas tangga tempat orang-orang Lewi berdirilah Yesua, Bani, Kadmiel, Sebanya, Buni, Serebya, Bani dan Kenani. Dengan suara yang nyaring mereka berseru kepada TUHAN, Allah mereka.

Mereka telah merayakan Hari Raya Pondok Daun yang luar biasa, perayaan terbaik mereka selama 1.000 tahun terakhir. Tetapi mereka tidak berpuas diri begitu saja. Dua hari kemudian mereka berkumpul lagi  (Kita tahu sebab dituliskan ini terjadi pada hari ke-24, Hari Raya Pondok Daun dimulai pada tanggal 15 bulan yang ketujuh, dirayakan selama 7 hari berarti selesai pada tanggal yang ke 22), kali ini mereka berkabung dan berpuasa. Kedukaan mereka sungguh-sungguh, bukan hanya seremonial. Mereka mengenakan kain kabung dan menaruh tanah di kepala mereka, itu bukan ritual tetapi semangat hati mereka. Lebih mudah melakukan aktifitas daripada mempertahankan semangatnya.
Saya mau tanya, sekali lagi hari ini, apa sajakah dari aktifitas rohani kita hari ini yang tidak lebih dari sekedar rutinitas dan seremonial? Kegiatan tanpa semangat/spirit? Pelayanan yang tidak jelas tujuannya lagi? Ini sangat penting bagi kehidupan rohani kita, jika spirit dari apa yang kita kerjakan sudah melemah atau menghilang, segera kematian akan terjadi. Bagaimana kita memandang pemberitaan Injil, hubungan dengan Tuhan, ibadah dan semua yang lainnya yang kita kerjakan?
Saya menduga salah satu bagian dari Taurat yang telah mereka baca dalam masa 7 hari perayaan Hari Raya Pondok Daun adalah teks berikut:

Imamat 26:40-42  Tetapi bila mereka mengakui kesalahan mereka dan kesalahan nenek moyang mereka dalam hal berubah setia yang dilakukan mereka terhadap Aku dan mengakui juga bahwa hidup mereka bertentangan dengan Daku  41  –Akupun bertindak melawan mereka dan membawa mereka ke negeri musuh mereka–atau bila kemudian hati mereka yang tidak bersunat itu telah tunduk dan mereka telah membayar pulih kesalahan mereka,  42  maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku dengan Yakub; juga perjanjian dengan Ishak dan perjanjian-Ku dengan Abrahampun akan Kuingat dan negeri itu akan Kuingat juga.

Sebelum menutup semua pelajaran Sinai yang Musa sampaikan kepada generasi kedua ini, maka dalam satu pasal menjelang penutup di atas, Musa menegaskan kepada mereka mengenai apa yang akan terjadi pada mereka apabila mereka memberontak pada Allah. Dan dalam seluruh bagian hukuman yang Allah sediakan bagi pemberontakan mereka, ada satu bagian di atas yang menghibur mereka dari AJARAN PENGAKUAN DOSA. Bila mereka mengakui dosa mereka maka Allah akan mengingat mereka kembali.
Sehingga mereka memisahkan diri mereka dari semua orang-orang dari bangsa asing atau anak-anak hasil perkawinan campur dan hanya orang Israel sejati yang berkumpul dan mereka belajar Taurat Tuhan lagi selama 3 jam mereka mendengarkan pembacaan firman itu. Lalu 3 jam berikutnya mereka mengakui dosa mereka serta memuji TUHAN, Allah mereka.  Mereka mengaku dosa mereka sambil sujud di hadapan Allah mereka. Anda dapat memerhatikan apa yang terjadi pada orang-orang yang sungguh-sungguh mengingini firman Allah, bukan?
Mereka akhirnya mengerti jalan untuk menuju pemulihan dan pemuliaan dari Allah dari keterpurukan hidup. Ini juga satu hal yang perlu kita perhatikan dalam hidup kita hari ini. Keterpurukan kita adalah hasil dari pemberontakan dan dosa kita. Masalah manusia hanya satu saja: DOSA. Apabila kita sudah ada KESADARAN maka kita sudah menapak anak tangga  kepada pemulihan.
jalan2bpemulihan
PEMBELAJARAN akan firman Tuhan membawa kita kepada KESADARAN. Setelah KESADARAN maka kita akan masuk kepada PENGAKUAN yang membawa PERTOBATAN yang membawa PEMULIHAN. Dan apabila kita tekun di dalamnya maka kita akan sampai pada PEMULIAAN. Itulah adalah anak tangga pemulihan hidup kita. Kita tahu sekarang bagaimana caranya hidup kita dapat dipulihkan bahkan dimuliakan olehNya, pada anak tangga manakah kita sekarang?
MENGAKUI DOSA

Ada seorang bocah laki-laki sedang berkunjung ke kakek dan neneknya dipertanian mereka. Dia mendapat sebuah katapel untuk bermain-main di hutan. Dia berlatih dan berlatih tetapi tidak pernah berhasil mengenai sasaran. Dengan kesal dia kembali pulang untuk makan malam. Pada waktu pulang, dilihatnya bebek peliharaan neneknya. Masih dalam keadaan kesal, dibidiknya bebek itu dikepala, matilah si bebek. Dia terperanjat dan sedih.
Dengan panik, disembunyikannya bangkai bebek didalam timbunan kayu, dilihatnya ada kakak perempuannya mengawasi. Noni melihat semuanya, tetapi tidak berkata apapun.
Setelah makan, nenek berkata, “Noni, cuci piring.”
Tetapi Noni berkata, “Nenek, Johnny berkata bahwa dia ingin membantu didapur, bukankah demikian Johnny?”
Dan Noni berbisik, “Ingat bebek?”
Jadi Johnny mencuci piring.
Kemudian kakek menawarkan bila anak-anak mau pergi memancing, dan nenek berkata, “Maafkan, tetapi aku perlu Noni untuk membantu menyiapkan makanan.”
Tetapi Noni tersenyum dan berkata, “Tidak apa-apa, karena Johnny memberitahu kalau ingin membantu.”
Kembali dia berbisik, “Ingat bebek?”
Jadi Noni pergi memancing dan Johnny tinggal dirumah.
Setelah beberapa hari Johnny mengerjakan tugas-tugasnya dan juga tugas-tugas Noni, akhirnya dia tidak dapat bertahan lagi. Ditemuinya nenek dan mengaku telah membunuh bebek neneknya dan meminta ampun.
Nenek berlutut dan merangkulnya, katanya, “Sayangku, aku tahu. Tidakkah kau lihat, aku berdiri dijendela dan melihat semuanya. Karena aku mencintaimu, aku memaafkan. Hanya aku heran berapa lama engkau akan membiarkan Noni memanfaatkanmu.”

Berapa lama lagi kita akan biarkan Iblis memanfaatkan dosa kita dan mengambil keuntungan darinya? Padahal kita tahu Tuhan tahu semuanya, Dia melihat semuanya. Datang saja pada Tuhan dan akui semuanya maka kelegaan menjadi bagian kita dan Iblis menjadi tak berdaya.

Nehemia 9:5-6  Dan berkatalah Yesua, Kadmiel, Bani, Hasabneya, Serebya, Hodia, Sebanya dan Petahya, orang-orang Lewi itu: “Bangunlah, pujilah TUHAN Allahmu dari selama-lamanya sampai selama-lamanya! Terpujilah nama-Mu yang mulia, yang ditinggikan mengatasi segala puji dan hormat!”  6  “Hanya Engkau adalah TUHAN! Engkau telah menjadikan langit, ya langit segala langit dengan segala bala tentaranya, dan bumi dengan segala yang ada di atasnya, dan laut dengan segala yang ada di dalamnya. Engkau memberi hidup kepada semuanya itu dan bala tentara langit sujud menyembah kepada-Mu.

Usai mengakui dosa mereka bersama-sama bangkit dan memuji Tuhan. Mereka benar-benar memandang Allah dengan proper, sebagaimana seharusnya. Terus terang, inilah permasalahan kekristenan hari ini, Allah tidak berdiri di tempat seharusnya dalam hidup manusia. Dia adalah RAJA yang memimpin tetapi pada banyak orang seringkali Dia tidak benar-benar menerima kuasa untuk memerintah. Siapakah Allah bagi Anda? Siapakah Anda di hadapan Allah?
Saya ingin kita belajar tentang kebesaran Tuhan agar kita lebih sadar diri setiap kali kita menyebut namaNya. Sebab seringkali kita tidak memahami kebesaran Allah karena kita merasa diri kita begitu besar. Dan bukankah semua kebebalan dan kesombongan kita berakar pada kesalahan pemahaman dalam hal ini?
VIDEO: https://www.youtube.com/watch?v=3Ya12I036lg
Diambil dari The Awe Factor by Franchis Chan:

  1. Ini adalah bumi, kita ada pada level ini.
  2. 10 Km: Kalau kita naik sejauh 10 kilometer, kalau kita naik ke puncak gunung Everest kita akan melihat ini. Kita akan melihat lekukan bumi.
  3. 100 Km: Kalau kita naik 100 kilometer maka kita akan melihat ini. Kita mesti menjadi astronot untuk tiba di level ini.
  4. 100.000 Km:  Itu adalah seperempat jalan ke bulan, begitulah bentuk bumi kita.
  5. 1.000.000 kilometer: itulah bulan. Bumi sudah tidak terlihat lagi.
  6. 100.000.000 (seratus juta) Km: Kita belum tiba di Matahari. Matahari masih  93.000.000  mil lagi.
  7. 10.000.000.000.000 (10 triliun) km: itulah Matahari, kita sudah melewatinya dan kita dapat melihat seluruh planet dari sini.
  8. 10.000.000.000.000.000 km: Matahari hanya seperti titik terang di antara bintang-bintang yang lain.
  9. 10 tahun cahaya: itulah Matahari bersama sekitar 11 bintang lain.
  10. 1.000 tahun cahaya: Matahari sama sekali tidak kelihatan lagi. Ini adalah bintang-bintang yang ada dalam Galaksi kita.
  11. Ini adalah galaksi kita, Bima Sakti. 100.000 bintang-bintang yang dekat dengan matahari, bumi kita sama sekali sudah hilang.
  12. 10 juta tahun cahaya: semua itu adalah galaksi-galaksi lain, beberapa ratus galaksi.
  13. 100 juta tahun: itu adalah klaster (kelompok) galaksi-galaksi, bahkan Bima Sakti kita sudah tak tampak lagi. Manusia belum memiliki teleskop yang bisa melampaui ini.

Kita bukan siapa-siapa, Allah kita sangat besar. Apabila kita merasa diri kita besar maka sudah pasti Allah terasa kecil bagi kita, sebaliknya bila Allah tampak begitu besar bagi kita maka otomatis kita tahu diri di hadapanNya.

Nehemia 9:7-8  Engkaulah TUHAN, Allah yang telah memilih Abram dan membawanya keluar dari Ur-Kasdim dan memberikan kepadanya nama Abraham.  8  Engkau dapati bahwa hatinya setia terhadap-Mu dan Engkau mengikat perjanjian dengan dia untuk memberikan tanah orang Kanaan, tanah orang Het, tanah orang Amori, tanah orang Feris, tanah orang Yebus dan tanah orang Girgasi kepada keturunannya. Dan Engkau telah menepati janji-Mu, karena Engkau benar.

Sekarang mereka mulai membicarakan rancangan Allah yang telah memilih mereka mulai dari bapa mereka yakni Abraham. Bagaimana mungkin kita membayangkan iman Abraham sebab hanya ia sendiri yang beribadah kepada Allah yang benar itu? Semua orang lain menyembah ilah-ilah dan Abraham tidak punya Kitab Suci untuk dibaca, tak punya pembimbing atau kelompok kecil untuk berbagi dan melakukan saling. Betapa sangat hebatnya iman orang ini dan betapa sangat hebat petualangannya bersama Tuhan. Tetapi hanya satu hal yang membuat kita memahami ini: Abraham mengenal Allah sebagaimana seharusnya Allah dikenal. Ia sangat respek dan sangat taat kepada Allah.

Nehemia 9:9-21  Engkau melihat sengsara nenek moyang kami di Mesir dan mendengar teriakan mereka di tepi Laut Teberau.  10  Engkau telah memperlihatkan tanda-tanda dan mujizat-mujizat di depan Firaun dan semua pegawainya serta seluruh rakyat negerinya, karena Engkau mengetahui mereka bertindak angkuh terhadap nenek moyang kami. Dengan demikian Engkau telah memasyhurkan nama-Mu sebagaimana nyata hari ini.  11  Di hadapan mereka Engkau membelah laut, sehingga mereka dapat menyeberang melalui tempat yang kering di tengah-tengah laut. Tetapi pengejar-pengejar mereka telah Kaucampakkan ke air yang dalam, seperti batu ke air yang dahsyat.  12  Dengan tiang awan Engkau memimpin mereka pada siang hari dan dengan tiang api pada malam hari untuk menerangi jalan yang mereka lalui.  13  Engkau telah turun ke atas gunung Sinai dan berbicara dengan mereka dari langit dan memberikan mereka peraturan-peraturan yang adil, hukum-hukum yang benar serta ketetapan-ketetapan dan perintah-perintah yang baik.  14  Juga Kauberitahukan kepada mereka sabat-Mu yang kudus dan memberikan kepada mereka perintah-perintah, ketetapan-ketetapan dan hukum-Mu dengan perantaraan Musa, hamba-Mu.  15  Telah Kauberikan kepada mereka roti dari langit untuk menghilangkan lapar dan air Kaukeluarkan bagi mereka dari gunung batu untuk melepaskan dahaga. Pula Engkau menyuruh mereka memasuki dan menduduki negeri yang dengan mengangkat sumpah telah Kaujanjikan memberikannya kepada mereka.  16  Tetapi mereka, nenek moyang kami itu, bertindak angkuh dan bersitegang leher dan tidak patuh kepada perintah-perintah-Mu.  17  Mereka menolak untuk patuh dan tidak mengingat perbuatan-perbuatan yang ajaib yang telah Kaubuat di antara mereka. Mereka bersitegang leher malah berkeras kepala untuk kembali ke perbudakan di Mesir. Tetapi Engkaulah Allah yang sudi mengampuni, yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya. Engkau tidak meninggalkan mereka.  18  Bahkan, ketika mereka membuat anak lembu tuangan dan berkata: ‘Inilah Allahmu yang menuntun engkau keluar dari Mesir!’, dan berbuat nista yang besar,  19  Engkau tidak meninggalkan mereka di padang gurun karena kasih sayang-Mu yang besar. Tiang awan tidak berpindah dari atas mereka pada siang hari untuk memimpin mereka pada perjalanan, begitu juga tiang api pada malam hari untuk menerangi jalan yang mereka lalui.  20  Dan Engkau memberikan kepada mereka Roh-Mu yang baik untuk mengajar mereka. Juga manna-Mu tidak Kautahan dari mulut mereka dan Engkau memberikan air kepada mereka untuk melepaskan dahaga.  21  Empat puluh tahun lamanya Engkau memberikan mereka makan di padang gurun. Mereka tidak berkekurangan, pakaian mereka tidak rusak, dan kaki mereka tidak bengkak. 22  Engkau menyerahkan kepada mereka kerajaan-kerajaan dan bangsa-bangsa dan membagikan itu kepada mereka sebagai daerah perbatasan, sebab mereka duduki tanah dari Sihon, raja negeri Hesbon dan tanah dari Og, raja negeri Basan.

Satu hal yang saya renungkan dalam masa Musa adalah bagaimana mungkin orang tetap saja tidak percaya Allah yang begitu besar yang sudah mengadakan mujizat yang sebegitu besar? Tetapi itulah tipikal manusia, ada yang percaya dan ada yang menolak, ada yang ke Sorga dan ada juga yang ke Neraka. Orang Israel ini telah hidup dari mujizat Tuhan, tetapi begitu juga kita semua hari ini. Yesus sudah melakukan segalanya untuk menyeberangkan kita ke Tanah Perjanjian, tetapi terus terang (bukan bermaksud menyeram-nyeramkan) sebagian kita akan binasa di Padang Gurun dan sebagian kecil akan sampai ke Sorga. Itu bergantung pada pilihan yang kita mau ambil hari ini.

Nehemia 9:23-29 Engkau membuat anak-anak mereka menjadi banyak seperti bintang-bintang di langit dan membawa mereka ke tanah yang Kausuruh kepada nenek moyang mereka untuk dimasuki dan diduduki. 24 Lalu anak-anak itu memasuki dan menduduki tanah itu dan Engkau menundukkan di hadapan mereka penduduk tanah itu, yakni orang-orang Kanaan, dan menyerahkan orang-orang itu, baik raja-raja mereka, maupun bangsa-bangsa tanah itu, ke tangan mereka, supaya orang-orang itu diperlakukan sekehendak hati mereka.  25  Mereka merebut kota-kota yang berkubu dan tanah yang subur. Mereka merampas rumah-rumah yang penuh berisi berbagai-bagai barang baik, tempat-tempat air pahatan, kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun dan pohon-pohon buah-buahan dalam jumlah yang sangat banyak. Mereka makan dan menjadi kenyang dan gemuk. Mereka hidup mewah karena kebaikan-Mu yang besar.  26  Tetapi mereka mendurhaka dan memberontak terhadap-Mu. Mereka membelakangi hukum-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu yang memperingatkan mereka dengan maksud membuat mereka berbalik kepada-Mu. Mereka berbuat nista yang besar.  27  Lalu Engkau menyerahkan mereka ke tangan lawan-lawan mereka, yang menyesakkan mereka. Dan pada waktu kesusahan mereka berteriak kepada-Mu, lalu Engkau mendengar dari langit dan karena kasih sayang-Mu yang besar Kauberikan kepada mereka orang-orang yang menyelamatkan mereka dari tangan lawan mereka.  28  Tetapi begitu mereka mendapat keamanan, kembali mereka berbuat jahat di hadapan-Mu. Dan Engkau menyerahkan mereka ke tangan musuh-musuh mereka yang menguasai mereka. Kembali mereka berteriak kepada-Mu, dan Engkau mendengar dari langit, lalu menolong mereka berulang kali, karena kasih sayang-Mu.  29  Engkau memperingatkan mereka dengan maksud membuat mereka berbalik kepada hukum-Mu. Tetapi mereka bertindak angkuh, mereka tidak patuh kepada perintah-perintah-Mu dan mereka berdosa terhadap peraturan-peraturan-Mu, yang justru memberi hidup kepada orang yang melakukannya. Mereka melintangkan bahu untuk melawan, mereka bersitegang leher dan tidak mau dengar.

Saya mau ajak kita fokus pada ayat 25-28, itulah adalah siklus yang terus terulang di sepanjang kitab Hakim-Hakim tetapi juga di seluruh perjalanan umat Tuhan, hingga hari ini. Mereka berputar-putar pada siklus: BERKUASA – MEMBERONTAK PADA TUHAN – DITINDAS – BERTERIAK PADA TUHAN – DISELAMATKAN – BERKUASA lagi lalu terus terulang lagi polanya.
Jadi hidup manusia itu dapat berupa siklus, sebuah lingkaran atau membentuk garis. Itulah yang dikontraskan dalam kitab Hakim-hakim dan Rut. Dalam kitab orang Ibrani, keduanya masih merupakan satu kitab. Tetapi kita bisa melihatnya dengan indah ketika dipisahkan memang. Jadi dalam masa Hakim-hakim, kita akan menemukan 7 siklus yang sama terus berputar dan demikianlah mereka binasa. Tetapi Rut membentangkan 1 garis yang indah. Perjalanannya terus bahkan hingga setelah ia tiada, sampai kepada sang Mesias sendiri.
lingkaran2batau2bgaris
Hidup kita di luar Tuhan juga, hanya akan berputar pada siklus yang sama, begitupun hari-hari kita: bangun – mandi – kerja – pulang – makan – tv – tidur dan bangun lagi. Tahun-tahunnya juga sama. Tetapi dalam Tuhan, setiap hari kita membuat perjalanan kita lebih maju, kita yang dulu tidak bisa mengajar Alkitab, sekarang kita bisa. Karakter kita bertumbuh dan kerohanian kita semakin indah. Kita mengalami pertumbuhan dalam pernikahan, dalam membimbing anak selalu ada yang kita belajar, mengatur keuangan dan semua yang lainnya, kita mengalami kemajuan.

Nehemia 9:30-32  Namun bertahun-tahun lamanya Engkau melanjutkan sabar-Mu terhadap mereka. Dengan Roh-Mu Engkau memperingatkan mereka, yakni dengan perantaraan para nabi-Mu, tetapi mereka tidak menghiraukannya, sehingga Engkau menyerahkan mereka ke tangan bangsa-bangsa segala negeri.  31  Tetapi karena kasih sayang-Mu yang besar Engkau tidak membinasakan mereka sama sekali dan tidak meninggalkan mereka, karena Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang.  32  Sekarang, ya Allah kami, Allah yang maha besar, kuat dan dahsyat, yang berpegang pada perjanjian dan kasih setia-Nya, janganlah Kaupandang remeh segala kesusahan yang telah dialami oleh kami, oleh raja-raja kami, pemimpin-pemimpin kami, imam-imam kami, nabi-nabi kami dan nenek moyang kami, ya oleh seluruh umat-Mu, sejak zaman raja-raja Asyur sampai hari ini.

Tetapi lihatlah Tuhan yang sangat bersabar kepada mereka. Ini juga terjadi kepada kita bahkan hingga hari ini, Dia masih bersabar kepada kita. Yang kita perlukan hanya kembali padaNya dan bertobat. Berhentilah memukuli diri sendiri terus menerus, Tuhan tidak pernah menyuruh kita melakukannya, yang Dia harap adalah bahwa kita SADAR dan BERTOBAT.
Allah Memiliki Fotomu

Seorang artis pencandu obat-obatan dan divonis oleh dokter bahwa dia terkena virus HIV, kini tergolek sekarat di rumahnya. Seorang teman datang untuk menghibur dan mencoba menguatkan imannya. Namun dosa-dosa yang telah diperbuat sang artis ini telah membutakan nya sehingga dia merasa sangat putus asa.
“Aku berdosa,” katanya.
“Aku telah menghancurkan hidupku sendiri dan kehidupan banyak orang di sekelilingku. Sekarang aku tersiksa dan tidak ada lagi yang bisa aku perbuat untuk memperbaikinya. Aku akan masuk neraka.”
Temannya ini melihat ada sebuah potret gadis kecil yang cantik dan lucu dengan pigura indah di atas meja kecil di samping tempat tidur sang artis. Lalu dia bertanya, “Foto siapa ini ?”
Mendengar pertanyaan itu, si artis bangkit semangatnya dan menjawab dengan antusias, “Itu putriku. Dia adalah mutiara hidupku. Satu-satunya yang terindah yang aku miliki.”
“Apakah kamu akan menolongnya jika dia mendapat kesulitan atau apakah kamu memaafkannya apabila dia melakukan kesalahan. Apakah kamu masih menyayanginya?” tanya sang teman.
“Tentu saja,” jawab sang artis. “Aku akan melakukan apapun demi dia. Mengapa kamu bertanya seperti ini ?”
“Saya ingin kamu tahu bahwa Allah juga punya foto dirimu di atas mejanya.”
Sang artis tersentak dan menangis terharu.

Allah memiliki foto setiap kita sebab kita adalah anakNya dan untuk kita Dia rela melakukan apa saja. Jika demikian Allah mengasihi kita, apakah lagi yang dapat kita jadikan alasan untuk membesar-besarkan rasa bersalah kita? Rasa bersalah yang hanya mendorong kita lebih jauh dari Tuhan? Tuhan sangat sabar pada kita semua, tidak ada pribadi yang melebihi kesabaranNya. Dia sabar terhadap kita, selama kita masih hidup berarti kesempatan masih tersedia bagi kita. Gunakan kesempatan itu untuk bertobat kepadaNya.

Nehemia 9:33-37  Tetapi Engkaulah yang benar dalam segala hal yang menimpa kami, karena Engkau berlaku setia dan kamilah berbuat fasik.  34  Juga raja-raja kami, pemimpin-pemimpin kami, imam-imam kami, dan nenek moyang kami tidak melakukan hukum-Mu. Mereka tidak memperhatikan perintah-perintah-Mu dan peringatan-peringatan-Mu yang Kauberikan kepada mereka.  35  Dalam kedudukan sebagai raja mereka tidak mau beribadah kepada-Mu, walaupun Engkau telah mengaruniakan kepada mereka banyak kebaikan dan telah menyediakan bagi mereka tanah yang luas dan subur. Mereka tidak berbalik dari perbuatan-perbuatan mereka yang jahat.  36  Lihatlah, sekarang ini kami adalah budak. Ya, di tanah yang Kauberikan kepada nenek moyang kami untuk mengecap hasilnya dan segala kekayaannya kami ini adalah budak.  37  Tanah itu menghasilkan banyak bagi raja-raja yang telah Kautetapkan atas kami karena dosa-dosa kami. Mereka itu memerintah sekehendak hati atas diri kami dan ternak kami, sehingga kami dalam kesesakan besar.”

Mereka memohon dan berharap kepada Allah mereka. Kitapun mestinya benar-benar berharap padaNya. Setelah semua yang mereka lalui itu, mereka sampai kepada satu kesimpulan yang luar biasa, mereka membuat satu RESOLUSI bagi hidup mereka sebagai umat Tuhan.

Nehemia 9:38  Berdasarkan semuanya ini kami mengikat perjanjian yang teguh yang kami catat dengan dibubuhi meterai para pemimpin kami, orang-orang Lewi kami dan para imam kami.

Apakah resolusi yang kita bisa ambil sebagai pribadi, group atau keluarga untuk bertumbuh bersama Tuhan?
Hanya dengan menyadari dosa kita, kita bisa bertobat. Hanya denngan menyadari keberdosaan kita, kita bisa selamat. Kalau kita tidak menyadari keberadaan kita, itulah seperti yang Salomo katakan, “jalan yang dikira lurus sedang menuju jurang maut.”
Menyadari keadaan kita bukan hanya dari dosa-dosa seksual atau apa yang umum kita anggap sebagai dosa. Kenyamanan dan keegoisan adalah sama membunuhnya dengan pornografi, kepentingan diri sendiri juga sama. Dosa kita mungkin adalah hati yang tawar dan putus asa, artinya kita tidak percaya pada Tuhan. Dosa kita mungkin adalah keduniawian, kita sudah mencintai harta dan kekayaan.
Kita mesti ingat bahwa orang BAIK tidak masuk ke Sorga. Kita jelas tahu orang jahat atau yang salah tidak akan masuk Sorga tetapi kita seringkali bingung antara orang BAIK dan orang BENAR. Hanya orang BENAR yang masuk Sorga. Dan pertanyaannya bagi kita adalah, “Apakah kita adalah orang BENAR atau hanya orang BAIK?”
Orang baik itu tidak melanggar larangan Allah, tetapi mereka belum tentu melakukan perintahNya!
Mereka tidak mencuri, tetapi mereka juga tidak memberi bagi sesama?
Mereka tidak bercabul, tetapi mereka tidak menginjil?
Mereka tidak berdusta, tetapi mereka juga tidak mengkhotbahkan Salib Kristus?
Mereka tidak mabuk-mabukan atau narkoba, tetapi mereka juga tidak menumbuhkan diri mereka dalam Kristus.
Itu adalah orang-orang BAIK, itu bukan orang BENAR.
Calon kepala daerah kita yang akan kita pilih, contohnya, banyak di antara mereka itu yang orang baik, memberi dan menyumbang dari hasil korupsi mereka, melayani apa yang mayoritas inginkan dan bukan  apa yang Tuhan kehendaki. Tetapi siapakah di antara mereka yang paling mendekati BENAR, mestinya itulah tipe pemimpin yang kita pilih. Jika kita hanya senang dengan yang baik, mungkin karena kamu juga ternyata hanyalah ORANG BAIK, bukan ORANG BENAR.
SADARLAH DAN BERTOBATLAH…………
Bagaimana keadaan rohani Anda? Menyala-nyala atau biasa-biasa. Saya mau beritahu Anda hari ini, dalam kekristenan tidak ada kerohanian yang biasa-biasa. Kalau tidak menyala-nyala berarti padam, mellop berarti lebih buruk daripada padam, di hadapan Tuhan (meski tidak demikian di mata manusia).
Lha, tapi kan firman Tuhan mengatakan:

Yesaya 42:3  Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.

Konteksnya adalah orang-orang yang termarginalkan dan tidak dianggap. Hidupmu susah, dunia ini membuatmu menjadi sulit dan nyaris padam atau patah maka berharaplah kepada Allah yang akan membuatmu bersinar terang dan tegak berdiri.

Wahyu 3:15-16  Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!  16  Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

Konteksnya adalah kompromistis. Anda sudah ada dalam Kerajaan Allah dan Anda tahu persis apa yang Allah kehendaki untuk Anda lakukan tetapi Anda tidak mau melakukannya. Mungkin Anda berpikir semua orang juga seperti Anda, Anda merasa baik-baik saja. Bahkan ketika hamba Tuhan membicarakan komitmen dan standard, Anda merasa is berlebihan dan sok-sokan saja disuruh Tuhan untuk mengatakannya.
Jadi jangan salah pakai ayat!
Bangsa ini sadar dan mengakui dosa mereka dan dosa nenek moyang mereka. mengapa dosa nenek moyang mesti dibawa-bawa? Sebab mereka telah belajar dari nenek moyang mereka sengaja atau tidak sengaja.
Apakah Anda mengakui dosa Anda? Atau bahkan apakah Anda merasa diri Anda berdosa dengan kedataran kerohanian Anda hari ini? Pengajar firman Allah yang sangat berbahaya adalah mereka yang selalu memberitakan hanya satu sisi dari kebenaran, itu adalah penyesatan. Tetapi lebih daripada itu mengapa Anda mau disesatkan?
IMAN akan membuat kamu berkuasa dan hebat, iman juga membuat kita menjadi martir, terpenjarakan serta serba kesulitan.
ORANG SAKIT – percayalah bahwa Allah akan menyembuhkanmu, mati! Jangan hanya menyembuhkan yang dipercayai, kalaupun harus mati tetap saja mau percaya pada Tuhan.
Hari ini mari kita mengakui dosa kita di hadapan Allah kita dengan segenap hati, hanya dengan mengerti keberdosaan kita maka kita akan lepas darinya. Belajarlah dari pesan Tuhan Yesus kepada jemaat di Efesus:

Wahyu 2:5  Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.

Tuhan memberkati kita semua. Amen.
7 Hari Bertumbuh dalam PENGAKUAN DOSA

  1. Ambillah 30 menit hari ini untuk mengakui dosa-dosa di hadapan Tuhan. Tuliskanlah d0sa-dosa itu di atas secarik kertas.
  2. Berpuasalah untuk dosa-dosamu dan komitmen pertobatan.
  3. Ambillah waktu dengan pembimbing rohani untuk mengakui dosa-dosa yang Anda sudah akui pada Tuhan.
  4. Tetapkanlah pekerjaan-pekerjaan pertobatan yang Anda mau lakukan dan bagikan kepada sahabat dan group kecil Anda.
  5. Pelajarilah perbedaan Saul dan Daud dalam merespon kesalahan dosa mereka, bagaimana hal itu membantu Anda dalam pertobatan.
  6. Bagikanlah kepada seseorang bagaimana Yesus telah menebus Anda dan ajak juga ia menerima penebusan itu.
  7. Bagaimanakah Anda dapat mensyukuri penebusan dan pengampunan Kristus bagi semua dosa Anda? Tetapkan satu hal yang Anda belum pernah lakukan sebelumnya yang Anda mau lakukan hari ini!

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
LEBIH BERGUNA JIKA DIA PERGI (Ibadah Kenaikan Yesus Kristus)

togarsianturi

18 Apr 2017

Dari antara semua masa-masa paling penting dalam kehidupan Yesus, yang nampaknya paling sedikit didalami dan dipelajari adalah KENAIKAN-NYA. Kita tahu kemeriahan NATAL, kita juga begitu khusuk dalam JUMAT AGUNG, kita bersorak sorai dalam KEBANGKITANNYA, tetapi biasanya kita pergi ibadah padang atau pantai dan membuat banyak acara-acara pada hari KENAIKANYA. Padahal Inkarnasi memungkinkan dan memulai semuanya dalam …

THE POWER OF THE HOLY SPIRIT (Ibadah Pentakosta)

togarsianturi

18 Apr 2017

Ibadah Pentakosta, 24 Mei 2015 Ketika seseorang bertanya kepada saya, “GKDI itu karismatik ya, Pak?”, biasanya saya mesti membuat penjelasan yang cukup panjang. Saya akan mulai dengan, “Tergantung apa definisi Anda dengan karismatik!” Gambaran kebanyakan orang tentang karismatik adalah gaya ibadah yang hiruk pikuk disertai dengan musik yang keras dalam penyembahan dan bahasa roh. Tetapi sebenarnya …

Have a Grateful Life – MEMILIKI HIDUP YANG MENGUCAP SYUKUR  

togarsianturi

18 Apr 2017

1 Tesalonika 5:18  Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. 1 Thessalonians 5:18 Give thanks in all circumstances, for this is God’s will for you in Christ Jesus.  (New International Version) Ada pengkhotbah yang sangat terkenal mengulas ayat diatas kira-kira demikian: kata “dalam” pada ‘mengucap syukurlah DALAM segala sesuatu’. …

Pelajaran Nehemia #9. DESIRING GOD'S WORD (mengingini firman Allah)

togarsianturi

18 Apr 2017

Dalam pembelajaran kita terakhir dari kitab Maleakhi pasal 6, kita memelajari bagaimana mereka telah menyelesaikan pembangunan tembok Yerusalem hanya dalam masa 52 hari. Jumlah hari itu memberi saya keyakinan bahwa kitapun dapat membangun karakter rohani kita, yang mungkin sudah bertahun-tahun kita dambakan, hanya dalam masa 52 hari yang intens dengan belajar sungguh bagaimana cara Nehemia memersiapkan, …

Pelajaran Nehemia #8. LEARN HOW TO FINISH STRONG (BELAJAR BAGAIMANA MENYELESAIKAN DENGAN BAIK)  

togarsianturi

18 Apr 2017

Kebanyakan kita tidak punya masalah dalam memulai sesuatu, yang sering bermasalah adalah bagaimana menyelesaikannya. Dan, sayangnya yang menentukan di dalam kekristenan bukan bagaimana kita mengawalinya, tetapi bagaimana kita mengakhirinya. Mari kita lihat beberapa contoh karakter Alkitab dan kita memberi nilai pada masing-masing mereka bagaimana mereka menyelesaikan rancangan Tuhan bagi hidup mereka? Kita memberi nilai terbaik …

KONFLIK DAN REKONSILIASI

togarsianturi

18 Apr 2017

(inspired by a lesson from John Louis – Central Christian Church, Singapore) Konflik pasti selalu terjadi, apakah kita masih muda atau sudah tua, kaya atau miskin, pendidikan tinggi atau rendah, semua tetap saja memiliki konfliknya sendiri. Gereja yang bertumbuh pun senantiasa mengalami konflik. Menurut saya, 3 alasan mengapa konflik selalu terjadi: Iblis masih hidup, ia …