Hidup Efektif Melalui Doa
Jangan salahkan masalah atas reaksi kita. Bukan masalah yang menciptakan reaksi kita, masalah hanya menyatakan siapa kita sebenarnya. Siapa kita sebenarnya sering terungkap ketika kita sedang berhadapan dengan persoalan.
Demikian juga seorang pemimpin yang baik dapat kita bedakan dari yang tidak baik ketika mereka mengadapi masalah. Nehemia menjadi contohan yang luar biasa bagi kita tentang cara merespon ketika permasalahan menyeruak.
Memang masalah memicu respon kita (trigger), tetapi yang benar adalah bahwa karakter itu sudah ada dalam diri kita. Jadi masalah itu tidak membuat kita bereaksi sebagaimana kita telah bereaksi, tetapi masalah itu hanya membangunkan karakter reaksi itu dalam diri kita. Tidak tepat menyalahkan keadaan atau orang lain untuk respon buruk kita, itu adalah bagian kita.
Contohnya, granat memiliki picu dan jika picu itu ditarik, granat meledak. Tapi granat itu bisa meledak hanya karena berisi bahan peledak. Sekiranya isi granat itu adalah pasir biasa, meski picunya ditarik 100 kali tetap saja tidak mungkin meledak. Demikian juga bagi saya, persoalannya adalah apakah isi di dalam diri seorang Togar Sianturi, sebab apapun yang keluar adalah apa yang ada di dalam.
Hal-hal berikut adalah respon yang tidak akan dilakukan oleh seorang pemimpin yang baik ketika mendengar masalah: ia tidak mencari siapa yang salah, ia tidak mengasihani diri sendiri, ia tidak mengeluh atau merengek, dan ia juga tidak mencoba mencari cara melarikan diri dari persoalan itu.
Efektif Melalui Doa
berilah telinga-Mu dan bukalah mata-Mu dan dengarkanlah doa hamba-Mu yang sekarang kupanjatkan ke hadirat-Mu siang dan malam bagi orang Israel, hamba-hamba-Mu itu, dengan mengaku segala dosa yang kami orang Israel telah lakukan terhadap-Mu. Juga aku dan kaum keluargaku telah berbuat dosa. Nehemia 1:6
Sebaik mendengar persoalan berat dari Hanani tentang keadaan Yerusalem dan orang-orang Israel di sana, Nehemia segera duduk dan berdoa. Ini adalah rahasia yang membuat Nehemia menjadi sangat efektif. Kita mungkin sangat terinspirasi melihat pembangunan tembok yang sudah terbiarkan puluhan tahun dapat tuntas dalam masa 52 hari, tetapi kita harus tahu berapa lama waktu berdoa yang Nehemia lalui.
Rahasia Keberhasilan 52 Hari
Kalau kita pelajari bulan di mana Nehemia mendengar kabar dari Hanani dan bulan di mana ia mulai berbicara kepada raja Artahsasta maka kita tahu itu empat bulan lamanya. Artinya selama empat bulan itu Nehemia berdoa dan memersiapkan semuanya. Kita juga melihat bagaimana Nehemia, di tengah percakapan dengan sang raja, mengambil waktu berdoa kepada Allah-nya sebelum ia mengajukan permohonannya.
Jangan hanya menginginkan hasil fenomenal yang Nehemia gapai, pelajari dan relakan hati kita untuk memiliki kehidupan doa seperti yang ia miliki juga. Saya menyadari betapa mudahnya kita menjadi pribadi yang mengingini keberhasilan tapi tidak kerja kerasnya, mendambakan sukses tapi menolak perjuangannya. Tetapi, mari sadari dan belajar dari Nehemia bahwa apa yang mungkin kita terima dalam hidup terletak pada seperti apa kehidupan doa kita.
1. Kuat Berlutut, Teguh Berdiri
Orang yang kuat berlutut di hadapan Allah akan kuat berdiri juga menghadapi semua tantangan. Tuhan Yesus sendiri sudah mencontohkan kepada kita bagaimana Dia memiliki kehidupan doa yang luar biasa, kita mesti membangun kehidupan doa seperti itu juga.
2. Lebih Sibuk, Lebih Banyak Berdoa
Belajarlah dari Marthin Luther dalam hal berdoa. Semakin banyak aktifitas yang ia mesti lakukan, semakin banyak pula waktu doa yang ia ambil. Keyakinan Marthin Luther adalah bahwa semakin banyak pekerjaan yang ia akan lakukan, semakin banyak kekuatan Tuhan yang ia perlukan. Secara umum, rasanya kita melakukan kebalikannya, kita mengkompromikan waktu doa kita bila sedang sibuk. Mari bertobat.
3. Pemimpin pasti akan rubuh jika tak punya kehidupan doa yang baik.
Pemimpin yang baik memelihara hidup doa yang baik. Dan kita semua adalah pemimpin dalam porsi masing-masing, bedanya hanya ada pemimpin yang baik dan ada pemimpin yang buruk. Pemimpin yang baik memelihara kehidupan doa yang baik.
DOA TIDAK PERNAH MENYIA-NYIAKAN WAKTU KAMU, DOA JUSTRU MENGHEMAT BANYAK WAKTU. KETIKA KAMU BERDOA, SORGA TELAH BEKERJA MENDAHULUI KAMU.
Photo: canva.com
togarsianturi
18 Oct 2018
Tidakkah kita akan merasa bangga bila memiliki kenalan seorang jenderal, pengusaha besar atau pejabat tinggi? Tidakkah kita menghargai hubungan dengan seorang tenar atau yang punya kuasa besar? Sewajarnya demikian. Tetapi bagaimana kalau yang kita kenal bukan hanya atasan orang-orang hebat itu, melainkan Pencipta mereka yang memberi semua yang ada pada mereka? Logikanya pasti kita akan …
togarsianturi
17 Oct 2018
Seorang stand up comedian pernah berkelakar kira-kira begini, “Di Indonesia gampang koq, solusi kalau banjir melanda ya salahkan pemerintah saja!” Lelucon itu rasanya sangat dekat dengan kenyataan hidup kita berbangsa. Bahkan dalam unit kehidupan yang lebih kecil seperti dunia kerja atau bahkan keluarga. Bila berhadapan dengan suatu persoalan, sepertinya reaksi refleks adalah mencari siapa yang …
togarsianturi
16 Oct 2018
Salah satu ayat yang sangat familiar dengan orang-orang Kristen, menurut saya, adalah dari Yesaya 55:8 “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu , dan jalanmu bukanlah jalan-Ku.” Kita Bisa Merancang, Tetapi Allah yang Menetapkan Kita paham bahwa cara Allah menjawab doa kita kerap tidak seperti cara yang kita harapkan. Kita merancang A dan B, tetapi Allah mau kita …
togarsianturi
15 Oct 2018
Sadarkah anda bahwa ada banyak hikmat dunia ini yang bertentangan prinsip Kerajaan Allah? Dari sekian banyak, yang lagi trend melanda Nusantara adalah istilah gaul Jakarta, yakni “kepo”. Kepo memiliki konotasi yang negatif, yakni menggambarkan orang-orang yang ingin tahu segala sesuatu, terutama yang dianggap bukan urusannya. Hati-hati Dengan Hikmat Duniawi Istilah itu merambah ke dalam …
togarsianturi
27 Sep 2018
Dua orang pekerja di pinggir jalan tampak melakukan hal yang agak ganjil. Orang pertama memakai pacul untuk menggali lubang, lalu tidak berapa lama orang kedua datang dari belakangnya, menutup kembali lubang itu. Karena seorang pelintas merasa aneh dengan kegiatan dua orang yang tampaknya sudah bekerja keras sepanjang hari itu, ia mendekati mereka. Pelintas itu …
togarsianturi
26 Sep 2018
Para pembelajar kesuksesan pasti familiar dengan ungkapan ini, “Sukses meninggalkan jejak.” Dan itu pula yang menjadi alasan kita perlu belajar dari mereka yang telah meraih puncak sukses mereka. Kita bisa belajar dari jejak yang mereka telah tempuh. Antara Sukses, Visi, Rencana, Team, dan Rute Kita yang Unik Meski rute setiap orang menuju sukses mereka berbeda-beda …
27 Jun 2019 498 views
Amsal banyak membantu orang percaya mengerti sifat alami dari godaan dan tipu muslihat dosa. Termasuk bagaimana sang Penulis mempersonifikasikan godaan dunia ini sebagai seorang perempuan jalang. Karena bibir perempuan jalang menitikkan tetesan madu dan langit-langit mulutnya lebih licin dari pada minyak, 4 tetapi kemudian ia pahit seperti empedu, dan tajam seperti pedang bermata dua. …
29 Mar 2019 255 views
Inilah damai sejahtera yang sejati itu, yakni bahwa sang Raja Damai datang mendamaikan manusia berdosa, yang dulu adalah seteru Allah sehingga kini menjadi sekutu. Jadi damai sejahtera terutama kaitannya bukan dengan suasana atau perasaan, melainkan dengan penebusan dan pemulihan hubungan (rekonsiliasi). Dengan dosa, kita memberontak dan memusuhi Allah, kita hidup jauh dariNya. Maka satu-satunya …
26 Nov 2020 240 views
Oppung memerhatikan dengan seksama isi pembicaraan kami itu. Pendengarannya sudah mulai berkurang, tetapi semangat belajarnya masih seperti sedia kala. Setelah beberapa waktu saya menjabarkan Yohanes Pasal 1 itu, oppung kemudian bertanya dalam bahasa Batak, “Jadi songondia do dalanna?” (Jadi bagaimana caranya?). Oppung mau tahu apa saja yang Tuhan kehendaki untuk hidupnya dan bagaimana beliau …
31 Oct 2018 236 views
Kita memiliki empat Injil dalam Perjanjian Baru, Allah dengan sengaja memasukkannya ke dalam Kitab kanonik kita, yakni: 1. Matius 2. Markus 3. Lukas 4. Yohanes Injil Sinoptik Tiga dari empat Injil itu disebut sinoptik: Matius, Markus, Lukas. Sinoptik berasal dari dua kata, sin = sama, optic = cara pandang. Artinya ketiga Injil ini melihat …
19 Oct 2018 231 views
Tidak akan ada damai di antara negara, jika tidak ada damai di negara, tidak ada damai dalam negara jika tidak ada damai dalam orang-orangnya, tidak ada damai dalam orang-orang jika orang-orang tidak menyerahkan hidupnya ke tangan si Raja Damai. Benar sekali apa yang Heyden Robinson, penulis buku Salt And Light, ungkapkan dalam kutipan di atas. …
24 Jul 2019 199 views
Seorang teman yang berdagang di pasar pernah berkata begini kepada saya, “Saya mana bisa untung kalau jujur-jujur!” Benar-benar kalimat yang membuat saya tercenung. Sebegitu kelam-kah sistem perdagangan sehingga cara untuk sukses adalah dengan berbuat dosa? Tidakkah kita bisa saling menguntungkan dengan cara yang jujur? Begitu juga pembeli berbuat munafik ketika menawar barang, ia menekan …
19 Feb 2019 185 views
Paulus adalah seorang Yahudi yang terbaik di kelas Farisi-nya, ia giat sekali menaati hukum Allahnya. Ia sangat yakin bahwa ia telah mengetahui segala kehendak Allah baginya dan bagi semua umat manusia. Paulus belajar dari guru terbaik dengan cara yang terbaik, ia ibarat seorang ‘rising star’ di zamannya. Ia siap melanjutkan suksesi kepemimpinan agamawi bagi …
Comments are not available at the moment.