bang togar sianturi
Home » Bible » Kepo Rohani

Kepo Rohani

togarsianturi 15 Oct 2018 14

Sadarkah anda bahwa ada banyak hikmat dunia ini yang bertentangan prinsip Kerajaan Allah? Dari sekian banyak, yang lagi trend melanda Nusantara adalah istilah gaul Jakarta, yakni “kepo”. Kepo memiliki konotasi yang negatif, yakni menggambarkan orang-orang yang ingin tahu segala sesuatu, terutama yang dianggap bukan urusannya.

Hati-hati Dengan Hikmat Duniawi

Istilah itu merambah ke dalam dunia rohani, kita sepertinya belajar untuk tidak terlalu mengurusi urusan orang lain. Padahal gereja Kristus digambarkan Alkitab sebagai tubuh, adakah bagian tubuh kita yang saling tidak tahu satu dengan yang lainnya? Kekeliruan memahami “kepo” ini dapat membuat gereja menjadi dingin dalam mengasihi, cuek dan tidak perduli.

datanglah Hanani, salah seorang dari saudara-saudaraku dengan beberapa orang dari Yehuda. Aku menanyakan mereka tentang orang-orang Yahudi yang terluput, yang terhindar dari penawanan dan tentang Yerusalem. Kata mereka kepadaku: “Orang-orang yang masih tinggal di daerah sana, yang terhindar dari penawanan, ada dalam kesukaran besar dan dalam keadaan tercela. Tembok Yerusalem telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar.” Nehemia 1:2-3.”

Kepo yang Benar

Nehemia lahir di pembuangan, ia bahkan belum pernah ke Yerusalem, ia punya pekerjaan yang nyaman di kerajaan Persia, dan ia pun seorang dari kalangan kerajaan yakni keturunan Daud, bukan pula dari garis keturunan imam Harun. Ia adalah seorang juru minuman raja, ia bukan ahli bangunan. Kita bisa memandang ia sebagai orang yang kepo. Ia mencampuri apa yang pada dasarnya bukan urusannya.

Tetapi justru sifat seperti Nehemia inilah yang Allah cari hari ini. Nehemia melihat Allah dan mengerti hatinya. Jika di masa itu persoalan umat Tuhan yang ditangani oleh Nehemia adalah bangsa yang sedang dalam kesukaran besar, bangsa yang dipermalukan, bangsa yang tembok kotanya terbongkar, dan pintu gerbangnya terbakar.

Secara rohani, bukankah hal itu juga yang dialami oleh kekristenan hari ini? Kekristenan mengalami kesukaran secara rohani, tidak ada pertumbuhan. Kekristenan juga sangat memalukan hari ini, sebab moral kebanyakan orang yang mengaku Kristen tidak lebih baik dari orang dunia lainnya. Tidak ada tembok nilai dan prinsip yang jelas lagi antara dunia dan gereja. Meski gereja mesti menjangkau dan terbuka untuk semua orang tetapi garis nilai dan prinsip harus jelas. Begitu juga dengan ajaran masuk dan keluarnya seseorang dari komunitas Kristen makin hari makin tak jelas.

Dicari, Nehemia Generasi Ini

Pertanyaannya, siapakah yang mau menjadi Nehemia generasi ini? Orang yang rela menjadi tidak populer dan merelakan kenyamanannya demi mengurusi hal yang bisa dianggap bukan urusannya? Melakukan hal yang bukan keahliannya? Orang yang mau tulus hati dan penuh kasih mencari tahu keadaan umat serta Kerajaan Tuhan?

Kepo Rohani

Pertama, dari awalnya kata kepo dari asal katanya dalam bahasa Hokkian tidak berkonotasi negatif, tapi sekarang kata itu sangat negatif konotasinya. Kita perlu mengisi makna yang positif pada keingintahuan kita akan keadaan sesama kita dan keadaan Kerajaan Tuhan. Milikilah sifat kepo yang rohani. Anak-anak adalah pribadi yang paling kepo dan itulah alasan mengapa kita bertumbuh sangat pesat ketika masih anak-anak. Semangat dari kepo secara rohani akan membuat kita bertumbuh dalam segala arah dalam kerohanian kita.

Kepo Untuk Berpartisipasi

Kedua, cari tahu bukan hanya untuk menjadi yang pertama tahu, sebab itu adalah salah satu ciri penggosip. Kita tahu untuk perduli dan untuk membuat perubahan. Kita cari tahu sebab kita ingin berpartisipasi.

Fokus Pada Apa yang Benar

Ketiga, lihat keadaan kita dan gereja secara rohani, jangan sampai kita lebih perduli perihal materi kita atau sesama kita. Semua orang akan setuju bahwa keadaan rohani itu lebih penting dari pada keadaan materi, tetapi pada kenyataannya yang manusia lebih fokus adalah perkara materi. Dalam hal ini, banyak sekali di antara kita yang mesti bertobat hari ini!

TUHAN SANGAT MEMERDULIKAN HIDUP KITA, PERDULIKANLAH SESAMA KITA

 

Images:
Pixabay.com
Pexels.com

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
Maha Besar dan Dahsyat

togarsianturi

18 Oct 2018

Tidakkah kita akan merasa bangga bila memiliki kenalan seorang jenderal, pengusaha besar atau pejabat tinggi? Tidakkah kita menghargai hubungan dengan seorang tenar atau yang punya kuasa besar? Sewajarnya demikian. Tetapi bagaimana kalau yang kita kenal bukan hanya atasan orang-orang hebat itu, melainkan Pencipta mereka yang memberi semua yang ada pada mereka? Logikanya pasti kita akan …

Hidup Efektif Melalui Doa

togarsianturi

18 Oct 2018

Jangan salahkan masalah atas reaksi kita. Bukan masalah yang menciptakan reaksi kita, masalah hanya menyatakan siapa kita sebenarnya. Siapa kita sebenarnya sering terungkap ketika kita sedang berhadapan dengan persoalan. Demikian juga seorang pemimpin yang baik dapat kita bedakan dari yang tidak baik ketika mereka mengadapi masalah. Nehemia menjadi contohan yang luar biasa bagi kita tentang cara …

Terbeban Bagi Tuhan

togarsianturi

17 Oct 2018

Seorang stand up comedian pernah berkelakar kira-kira begini, “Di Indonesia gampang koq, solusi kalau banjir melanda ya salahkan pemerintah saja!” Lelucon itu rasanya sangat dekat dengan kenyataan hidup kita berbangsa. Bahkan dalam unit kehidupan yang lebih kecil seperti dunia kerja atau bahkan keluarga. Bila berhadapan dengan suatu persoalan, sepertinya reaksi refleks adalah mencari siapa yang …

Cara Tuhan Menghibur

togarsianturi

16 Oct 2018

Salah satu ayat yang sangat familiar dengan orang-orang Kristen, menurut saya, adalah dari Yesaya 55:8 “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu , dan jalanmu bukanlah jalan-Ku.” Kita Bisa Merancang, Tetapi Allah yang Menetapkan Kita paham bahwa cara Allah menjawab doa kita kerap tidak seperti cara yang kita harapkan. Kita merancang A dan B, tetapi Allah mau kita …

Clarity Is Power

togarsianturi

27 Sep 2018

Dua orang pekerja di pinggir jalan tampak melakukan hal yang agak ganjil. Orang pertama memakai pacul untuk menggali lubang, lalu tidak berapa lama orang kedua datang dari belakangnya, menutup kembali lubang itu. Karena seorang pelintas merasa aneh dengan kegiatan dua orang yang tampaknya sudah bekerja keras sepanjang hari itu, ia mendekati mereka. Pelintas itu kemudian …

Sukses Meninggalkan Jejak

togarsianturi

26 Sep 2018

Para pembelajar kesuksesan pasti familiar dengan ungkapan ini, “Sukses meninggalkan jejak.” Dan itu pula yang menjadi alasan kita perlu belajar dari mereka yang telah meraih puncak sukses mereka. Kita bisa belajar dari jejak yang mereka telah tempuh. Antara Sukses, Visi, Rencana, Team, dan Rute Kita yang Unik Meski rute setiap orang menuju sukses mereka berbeda-beda …