
Sadarkah anda bahwa ada banyak hikmat dunia ini yang bertentangan prinsip Kerajaan Allah? Dari sekian banyak, yang lagi trend melanda Nusantara adalah istilah gaul Jakarta, yakni “kepo”. Kepo memiliki konotasi yang negatif, yakni menggambarkan orang-orang yang ingin tahu segala sesuatu, terutama yang dianggap bukan urusannya.
Hati-hati Dengan Hikmat Duniawi
Istilah itu merambah ke dalam dunia rohani, kita sepertinya belajar untuk tidak terlalu mengurusi urusan orang lain. Padahal gereja Kristus digambarkan Alkitab sebagai tubuh, adakah bagian tubuh kita yang saling tidak tahu satu dengan yang lainnya? Kekeliruan memahami “kepo” ini dapat membuat gereja menjadi dingin dalam mengasihi, cuek dan tidak perduli.
“datanglah Hanani, salah seorang dari saudara-saudaraku dengan beberapa orang dari Yehuda. Aku menanyakan mereka tentang orang-orang Yahudi yang terluput, yang terhindar dari penawanan dan tentang Yerusalem. Kata mereka kepadaku: “Orang-orang yang masih tinggal di daerah sana, yang terhindar dari penawanan, ada dalam kesukaran besar dan dalam keadaan tercela. Tembok Yerusalem telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar.” Nehemia 1:2-3.”
Kepo yang Benar
Nehemia lahir di pembuangan, ia bahkan belum pernah ke Yerusalem, ia punya pekerjaan yang nyaman di kerajaan Persia, dan ia pun seorang dari kalangan kerajaan yakni keturunan Daud, bukan pula dari garis keturunan imam Harun. Ia adalah seorang juru minuman raja, ia bukan ahli bangunan. Kita bisa memandang ia sebagai orang yang kepo. Ia mencampuri apa yang pada dasarnya bukan urusannya.
Tetapi justru sifat seperti Nehemia inilah yang Allah cari hari ini. Nehemia melihat Allah dan mengerti hatinya. Jika di masa itu persoalan umat Tuhan yang ditangani oleh Nehemia adalah bangsa yang sedang dalam kesukaran besar, bangsa yang dipermalukan, bangsa yang tembok kotanya terbongkar, dan pintu gerbangnya terbakar.
Secara rohani, bukankah hal itu juga yang dialami oleh kekristenan hari ini? Kekristenan mengalami kesukaran secara rohani, tidak ada pertumbuhan. Kekristenan juga sangat memalukan hari ini, sebab moral kebanyakan orang yang mengaku Kristen tidak lebih baik dari orang dunia lainnya. Tidak ada tembok nilai dan prinsip yang jelas lagi antara dunia dan gereja. Meski gereja mesti menjangkau dan terbuka untuk semua orang tetapi garis nilai dan prinsip harus jelas. Begitu juga dengan ajaran masuk dan keluarnya seseorang dari komunitas Kristen makin hari makin tak jelas.
Dicari, Nehemia Generasi Ini
Pertanyaannya, siapakah yang mau menjadi Nehemia generasi ini? Orang yang rela menjadi tidak populer dan merelakan kenyamanannya demi mengurusi hal yang bisa dianggap bukan urusannya? Melakukan hal yang bukan keahliannya? Orang yang mau tulus hati dan penuh kasih mencari tahu keadaan umat serta Kerajaan Tuhan?
Kepo Rohani
Pertama, dari awalnya kata kepo dari asal katanya dalam bahasa Hokkian tidak berkonotasi negatif, tapi sekarang kata itu sangat negatif konotasinya. Kita perlu mengisi makna yang positif pada keingintahuan kita akan keadaan sesama kita dan keadaan Kerajaan Tuhan. Milikilah sifat kepo yang rohani. Anak-anak adalah pribadi yang paling kepo dan itulah alasan mengapa kita bertumbuh sangat pesat ketika masih anak-anak. Semangat dari kepo secara rohani akan membuat kita bertumbuh dalam segala arah dalam kerohanian kita.
Kepo Untuk Berpartisipasi
Kedua, cari tahu bukan hanya untuk menjadi yang pertama tahu, sebab itu adalah salah satu ciri penggosip. Kita tahu untuk perduli dan untuk membuat perubahan. Kita cari tahu sebab kita ingin berpartisipasi.
Fokus Pada Apa yang Benar
TUHAN SANGAT MEMERDULIKAN HIDUP KITA, PERDULIKANLAH SESAMA KITA
togarsianturi
18 Oct 2018
Tidakkah kita akan merasa bangga bila memiliki kenalan seorang jenderal, pengusaha besar atau pejabat tinggi? Tidakkah kita menghargai hubungan dengan seorang tenar atau yang punya kuasa besar? Sewajarnya demikian. Tetapi bagaimana kalau yang kita kenal bukan hanya atasan orang-orang hebat itu, melainkan Pencipta mereka yang memberi semua yang ada pada mereka? Logikanya pasti kita akan …
togarsianturi
18 Oct 2018
Jangan salahkan masalah atas reaksi kita. Bukan masalah yang menciptakan reaksi kita, masalah hanya menyatakan siapa kita sebenarnya. Siapa kita sebenarnya sering terungkap ketika kita sedang berhadapan dengan persoalan. Demikian juga seorang pemimpin yang baik dapat kita bedakan dari yang tidak baik ketika mereka mengadapi masalah. Nehemia menjadi contohan yang luar biasa bagi kita tentang cara …
togarsianturi
17 Oct 2018
Seorang stand up comedian pernah berkelakar kira-kira begini, “Di Indonesia gampang koq, solusi kalau banjir melanda ya salahkan pemerintah saja!” Lelucon itu rasanya sangat dekat dengan kenyataan hidup kita berbangsa. Bahkan dalam unit kehidupan yang lebih kecil seperti dunia kerja atau bahkan keluarga. Bila berhadapan dengan suatu persoalan, sepertinya reaksi refleks adalah mencari siapa yang …
togarsianturi
16 Oct 2018
Salah satu ayat yang sangat familiar dengan orang-orang Kristen, menurut saya, adalah dari Yesaya 55:8 “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu , dan jalanmu bukanlah jalan-Ku.” Kita Bisa Merancang, Tetapi Allah yang Menetapkan Kita paham bahwa cara Allah menjawab doa kita kerap tidak seperti cara yang kita harapkan. Kita merancang A dan B, tetapi Allah mau kita …
togarsianturi
27 Sep 2018
Dua orang pekerja di pinggir jalan tampak melakukan hal yang agak ganjil. Orang pertama memakai pacul untuk menggali lubang, lalu tidak berapa lama orang kedua datang dari belakangnya, menutup kembali lubang itu. Karena seorang pelintas merasa aneh dengan kegiatan dua orang yang tampaknya sudah bekerja keras sepanjang hari itu, ia mendekati mereka. Pelintas itu kemudian …
togarsianturi
26 Sep 2018
Para pembelajar kesuksesan pasti familiar dengan ungkapan ini, “Sukses meninggalkan jejak.” Dan itu pula yang menjadi alasan kita perlu belajar dari mereka yang telah meraih puncak sukses mereka. Kita bisa belajar dari jejak yang mereka telah tempuh. Antara Sukses, Visi, Rencana, Team, dan Rute Kita yang Unik Meski rute setiap orang menuju sukses mereka berbeda-beda …
25 May 2017 14 views
Bacaan: Lukas 8 Duniawi atau tidaknya seseorang bukan masalah berapa banyak harta materi yang ia punyai, melainkan bagaimana ia memandang dan menggunakan harta. Banyak sekali orang yang memiliki sedikit harta tetapi mereka sangat duniawi, menilai segala sesuatu dari harta. Ambisi mereka adalah mengumpulkan harta. Namun perempuan berikut memberi contohan yang baik dalam menggunakan harta. Yohana …
18 Apr 2017 12 views
Dari antara semua masa-masa paling penting dalam kehidupan Yesus, yang nampaknya paling sedikit didalami dan dipelajari adalah KENAIKAN-NYA. Kita tahu kemeriahan NATAL, kita juga begitu khusuk dalam JUMAT AGUNG, kita bersorak sorai dalam KEBANGKITANNYA, tetapi biasanya kita pergi ibadah padang atau pantai dan membuat banyak acara-acara pada hari KENAIKANYA. Padahal Inkarnasi memungkinkan dan memulai semuanya dalam …
18 Jan 2019 14 views
“Damai Itu Indah” Banyak slogan di sekitar kita yang menggunakan kata “damai”, seperti “damai itu indah”, bahkan ada nama daerah “sukadamai”, tetapi itu tidak berarti bahwa benar-benar mereka memiliki damai. Jargon seringkali jauh dari kenyataan. Dan memang perkara damai itu bukanlah soal yang mudah. Damai yang sejati hanya ada di dalam Tuhan Yesus, semua tawaran …
27 Apr 2017 14 views
Bacaan: Yohanes 1 Satu kata ini sangat mahal, kata tersebut membedakan orang yang berhasil atau gagal, semangat atau merana, kuat atau rapuh, bahkan menentukan nasib akhir selamat atau binasa. Allah melakukan begitu banyak hal untuk membuat kita memiliki kata itu. Banyak nabi yang diutus, segudang keajaiban ditunjukkan, Dia melimpahkan berkat, kerap juga Dia melayangkan teguran …
24 Apr 2017 11 views
Bacaan: Ratapan 5 Pembaharuan, dalam kekristenan, tidak terjadi hanya sekali seumur hidup, melainkan terus menerus dari hari ke hari. Pada kenyataannya, kita tidak pernah mencapai kesempurnaan dalam hidup ini (maafkan saya teman-temanku sesama perfeksionistik, tetapi itu benar!). Ini menegaskan bahwa tidak ada seorang pun di antara kita yang boleh berhenti belajar dan berubah. Kita semua …
31 May 2017 23 views
Mana ada pihak Bank yang mau menerima dua kata dari judul di atas ketika kita memberi jawaban atas penunggakan cicilan kita. Dalam hidup ini, lebih banyak pihak lain yang seperti itu, mereka tidak bisa percaya sesuatu yang tidak dapat dilihat dan dipegang. Bukan apa-apa sih, masalah terbesarnya adalah bahwa kitapun menjadi pribadi yang tak bisa …
26 Oct 2018 16 views
Nehemia banyak menunjukkan karakteristik seorang pembangun yang berharga untuk dipelajari. Ia sukses membangun kembali tembok Yerusalem, kota kudus itu. Hal-hal yang berhubungan dan tidak berhubungan dengan kesuksesan Berikut adalah berapa poin pertama yang tidak terlalu bertanggungjawab atas keberhasilan mewujudkan impian: latarbelakang karier atau pengalaman, tingkat ekonomi, dan tingkat pendidikan. Tetapi hal-hal yang menentukan adalah hati …
Comments are not available at the moment.