Home » Bible » KONSEKUENSI MENGAKUI DIA ALLAH

KONSEKUENSI MENGAKUI DIA ALLAH

togarsianturi 23 Apr 2017 12


Bacaan: Ratapan 5

Kebanyakan orang beragama tidak benar-benar ber-Tuhan. Maksud saya, mereka tidak mengerti arti menyebutNya Tuhan, mereka tidak benar-benar menjadikanNya Tuhan atas hidup mereka. Mereka mungkin hidup taat mengerjakan sejumlah daftar kewajiban dan kegiatan tetapi mereka tidak mengikut Tuhan mereka. Itulah yang persis terjadi dengan orang Yehuda di zaman Yeremia, dan juga nyata terjadi dengan banyak kekristenan hari ini.

Engkau, ya TUHAN, bertakhta selama-lamanya, takhta-Mu tetap dari masa ke masa! Ratapan 5:19

Ungkapan nats di atas dari tangisan Yeremia adalah kebenaran abadi, apapun yang terjadi. Dia tidak pernah berubah, manusialah yang terus berubah-ubah. Dia tetap adalah Allah, berkuasa dan berjaya selama-lamanya. Sampai hari ini juga Dia sama, tetapi apakah kelakuan kita ternyata tetap sama juga dengan umat Allah di masa itu?

1. Mengatakan Yesus itu Tuhan memiliki konsekuensi yang sangat besar bagi hidup Anda. Jika Dia Tuhan Anda, itu berarti Anda mesti mengikut Dia dan Dia mesti leluasa mengatur hidup Anda.

2. Anda mengakui atau tidak, tetap saja Dia adalah Allah sang Pencipta. Dia yang harus bertakhta dalam segala masa hidup Anda, bukan Anda.

3. Bagi Anda yang sudah sangat aktif melayani, ini tetap bisa mesti menjadi perhatian Anda.

Bapa, bertakhtalah selamanya dalam hidupku. Amen.

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
Maha Besar dan Dahsyat

togarsianturi

18 Oct 2018

Tidakkah kita akan merasa bangga bila memiliki kenalan seorang jenderal, pengusaha besar atau pejabat tinggi? Tidakkah kita menghargai hubungan dengan seorang tenar atau yang punya kuasa besar? Sewajarnya demikian. Tetapi bagaimana kalau yang kita kenal bukan hanya atasan orang-orang hebat itu, melainkan Pencipta mereka yang memberi semua yang ada pada mereka? Logikanya pasti kita akan …

Hidup Efektif Melalui Doa

togarsianturi

18 Oct 2018

Jangan salahkan masalah atas reaksi kita. Bukan masalah yang menciptakan reaksi kita, masalah hanya menyatakan siapa kita sebenarnya. Siapa kita sebenarnya sering terungkap ketika kita sedang berhadapan dengan persoalan. Demikian juga seorang pemimpin yang baik dapat kita bedakan dari yang tidak baik ketika mereka mengadapi masalah. Nehemia menjadi contohan yang luar biasa bagi kita tentang cara …

Terbeban Bagi Tuhan

togarsianturi

17 Oct 2018

Seorang stand up comedian pernah berkelakar kira-kira begini, “Di Indonesia gampang koq, solusi kalau banjir melanda ya salahkan pemerintah saja!” Lelucon itu rasanya sangat dekat dengan kenyataan hidup kita berbangsa. Bahkan dalam unit kehidupan yang lebih kecil seperti dunia kerja atau bahkan keluarga. Bila berhadapan dengan suatu persoalan, sepertinya reaksi refleks adalah mencari siapa yang …

Cara Tuhan Menghibur

togarsianturi

16 Oct 2018

Salah satu ayat yang sangat familiar dengan orang-orang Kristen, menurut saya, adalah dari Yesaya 55:8 “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu , dan jalanmu bukanlah jalan-Ku.” Kita Bisa Merancang, Tetapi Allah yang Menetapkan Kita paham bahwa cara Allah menjawab doa kita kerap tidak seperti cara yang kita harapkan. Kita merancang A dan B, tetapi Allah mau kita …

Kepo Rohani

togarsianturi

15 Oct 2018

Sadarkah anda bahwa ada banyak hikmat dunia ini yang bertentangan prinsip Kerajaan Allah? Dari sekian banyak, yang lagi trend melanda Nusantara adalah istilah gaul Jakarta, yakni “kepo”. Kepo memiliki konotasi yang negatif, yakni menggambarkan orang-orang yang ingin tahu segala sesuatu, terutama yang dianggap bukan urusannya. Hati-hati Dengan Hikmat Duniawi Istilah itu merambah ke dalam dunia …

Clarity Is Power

togarsianturi

27 Sep 2018

Dua orang pekerja di pinggir jalan tampak melakukan hal yang agak ganjil. Orang pertama memakai pacul untuk menggali lubang, lalu tidak berapa lama orang kedua datang dari belakangnya, menutup kembali lubang itu. Karena seorang pelintas merasa aneh dengan kegiatan dua orang yang tampaknya sudah bekerja keras sepanjang hari itu, ia mendekati mereka. Pelintas itu kemudian …